Yuan baru aja sampai didepan gerbang rumah neneknya, ia mencari keberadaan mobil ayahnya yg sudah tak terlihat lagi. Yuan menghela napas lalu memasuki rumah neneknya"Astaga yuan kamu darimana saja?" Ucap neneknya yg melihat kedatangan sang cucu
Yuan tersenyum menghampiri dan memeluk neneknya "maafin yuan udah bikin nenek khawatir"
"Gapapa, yuan lapar ga? Mau makan?"
Yuan menggeleng "yuan tidak lapar . ."
"Tapi kamu belum makan dari tadi siang loh, nanti sakit gimana?"
"Tadi yuan sudah jajan diluar kok nek"
"Beneran?" Yuan mengangguk sebagai jawaban
Yuan masih setia dipelukan sang nenek "nek . . Apa yuan boleh tanya sesuatu?"
"Cucu nenek mau nanya apa emangnya?" Sang nenek mengelus lembut rambut cucunya
"Yuan tidak yakin ini mungkin . . Tapi apa bisa yuan berharap buna dan daddy bersama lagi?" Tanya yuan
"Sayang dengarkan nenek" neneknya menanggup wajah yuan "jika yuan terus berdoa kepada tuhan tak ada yg tak mungkin"
"Termasuk berdoa agar buna dan daddy bersama lagi?"
"Ya tentu apapun itu pasti dikabul jika yuan berdoa dengan sungguh sungguh"
"Yuan selalu berdoa setiap malam tapi mungkin tuhan belum melihat kesungguhan yuan dalam berdoa kalau begitu yuan akan berdoa setiap menitnya agar tuhan percaya yuan bersungguh sungguh!"
"Bagus yuan harus semangat berdoanya ya? Nenek akan bantu ikut mendoakan"
Yuan semakin mengeratkan pelukannya pada neneknya "terimakasih nek, tanpa nenek yuan sudah tidak memiliki siapa siapa lagi"
Esok harinya
Yuan sedang sarapan bersama neneknya sebelum berangkat sekolah, yuan yg sadar hidungnya mengeluarkan darah lagi segera mengambil tisu
"Yuan . . Kenapa?" Tanya neneknya bingung
"Tidak apa nek, ini yuan lagi flu"
"Kalau gitu tidak usah kesekolah dulu hari ini yuan istirahat saja ya?"
Yuan menggeleng "hari ini yuan ada ulangan jadi harus masuk"
Sang nenek menghela napas "yasudah tapi yuan minum obat dulu sebelum kesekolah" yuan mengangguk
Setelah jam pelajaran selesai tiba tiba kepala yuan terasa sangat sakit
"Akhhh" yuan memegangi kepalanya yg sakit
"Yuan ada apa?"
"K - kepala yuan sakit bu guru" itu kata terakhir sebelum yuan jatuh pingsan
"ASTAGA MINGGIR! IBU BAWA YUAN KE UKS DULU"
Nyonya park dan sehun sudah sampai disekolah setelah dikabari tentang keadaan yuan,
"Astaga yuan, sudah nenek bilangkan kalau kamu lagi flu mending jangan kesekolah dulu" neneknya terus mengelus rambut yuan
"Hei jagoan bangun nak" sehun yg sudah menganggap yuan anaknya sendiri ikut merasa sakit melihat keadaan yuan
"Apa tidak sebaiknya saya bawa kerumah sakit saja?" Tanya sang nenek pada perawat uks
Sebelum perawat menjawab yuan yg sudah sadar lebih dulu mengeluarkan suaranya "t-tidak nek j - jangan bawa yuan kerumah sakit . ." Yuan menatap neneknya lemah
"Yuan sudah sadar?" Neneknya terus mencium pipi yuan "tapi yuan harus dirawat biar cepat sembuh sayang"
"yuan tidak apa nek, percaya pada yuan" yuan menampilkan senyumnya
"tapi yuan-"
"Yuan mohon ya nek" yuan memegang tangan neneknya, sang nenek hanya mengangguk pasrah mengiyakan perkataan cucunya
"Tapi yuan pulang ya? Biar nanti dirumah bisa istirahat"
"Iya nek"
Ini sudah malam hari tapi panas dibadan yuan tak kunjung mereda,
"Yuan kita kerumah sakit aja ya nak? Nenek khawatir dengan keada-"
"Astaga yuan mimisan! Sehunnnnn segera siapkan mobil kita kerumah sakitt sekarang!"
"Baik bu" sehun segera bergegas menyiapkan mobil sedangkan yuan diangkat oleh salah satu pelayan neneknya
Mereka sudah diperjalanan menuju rumah sakit, tak henti hentinya sang nenek menangis karna khawatir dengan keadaan cucunya yg cukup memprihatinkan
"Hiks nenek pikir yuan cuma flu tapi kenapa hidung yuan mimisan hm?" Ia terus menatap cucunya yg kembali tak sadarkan diri "hiks maaf jika nenek tidak mengurus yuan dengan baik"
"Bu jangan berkata seperti itu, Ibu sudah mengurus yuan dengan sangat baik" ucap sehun yg mendengar perkataan majikannya
"Hhikss sehun apa chanyeol dan baekhyunee sudah bisa dihubungi?"
"Mereka tidak mengangkatnya Bu saya akan coba lagi" sehun mengambil hpnya menggunakan satu tangan karna ia juga harus menyetir
Pertama sehun menghubungi chanyeol tapi nomornya tidak aktif lalu ia mencoba menghubungi nomor baekhyun yg kali ini diangkat
"Ya halo?"
"Ini saya supir nyonya park"
"Ah . . Ya ada apa?"
"Saya hanya ingin mengabarkan jika yuan sedang sakit apa anda bisa menjenguknya?"
"Euhm . . Akan saya usahakan tapi tidak untuk hari ini karna saya tidak bisa terbang ke korea sekarang"
"Baik, saya harap anda mengerti putra anda membutuhkan orang tuanya saat ini" sehun langsung mematikan telponnya bertepatan mereka sampai dirumah sakit
Sehun keluar dari mobil lebih dulu lalu mengangkat yuan masuk kedalam rumah sakit diikuti nyonya park "suster tolong" sehun meminta tolong pada suster lewat dan mereka segera melarikan yuan ke ugd
"Sehun apa chanyeol masih belum bisa dihubungi?"
"Belum bu nomornya tidak aktif"
"Astaga anak itu, apa dia tidak memikirkan anaknya sama sekali"
Sehun mengelus punggung wanita parubaya itu "Bu tenanglah nanti darah tinggi Ibu kambuh lagi"
20 menit mereka menunggu akhirnya dokter yg menangani yuan keluar dari ruangan "Dengan keluarga pasien?"
"Ya dok saya neneknya"
"Yuan terkena- . . ."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME yuan ft.chanbaek
Fanfictionmereka yg sudah tak lagi saling mencintai, mengapa harus seorang anak kecil yg tidak mengerti apa apa menjadi korbannya?