01

158 1 2
                                    


"hikssss yuan mohon jangan tinggalin yuan, buna daddy" yuan memegang tangan kedua orang tuanya dan terus memohon

"Yuan, buna dan daddy akan sering mengunjungi yuan nanti" kata baekhyun selaku ibu dari park chanyuan

"Yuan mohon buna hiksss yuan ingin tinggal dengan buna dan daddy seperti dulu h - hiksss" tangis yuan pecah

"Yuan, buna dan daddy tidak bisa tinggal bersama lagi. Semua udah beda nak, untuk sementara yuan tinggal dirumah nenek dulu ya? Nanti daddy akan jemput yuan lagi" kata ayah yuan yg bernama chanyeol

"H - hikss daddy dan buna janji ya nanti akan selalu hiks jengukin yuan dan jemput yuan lagi?! Hiks" ucap anak itu sambil sesenggukan

"Ya, daddy janji"

"Buna juga janji"







Sudah hampir setahun yuan tinggal bersama neneknya, dan selama itu juga ia tak pernah dikunjungi oleh kedua orang tuanya.

"Nenek kenapa buna dan daddy tidak pernah mengunjungi yuan?" Tanya yuan pada neneknya

Sang nenek tersenyum sendu menangkup pipi cucu kecilnya itu "mungkin buna dan daddy sedang sibuk? Pasti kalau mereka sudah tidak sibuk mereka akan mengunjungi yuan"

"Tapi . . Sudah lama sekali yuan tidak bertemu buna dan daddy" eluh anak itu "apa mereka sudah tidak sayang yuan lagi?" Mata yuan mulai berair

"Tidak sayang, mereka tentu saja sangat sayang yuan"

"Tapi kenapa mereka lupa hari ini hari ulang tahun yuan nek?" Air mata yuan mulai mengalir turun dipipinya

Sang nenek mengelap air mata cucu tersayangnya itu prihatin "yuan sayang, buna dan daddy tidak lupa ulang tahun yuan tapi mungkin memang sedang ada yg mereka kerjakan, yuan jangan sedih ya? Nenek juga sedih kalau yuan sedih" ia menunjukkan wajah sedih pada cucunya itu.

Yuan segera mengangguk karna tak ingin Ibu dari ayahnya bersedih "nenek jangan sedih sekarang yuan sudah tidak sedih lagi karna yuan bisa merayakan ulang tahun yuan walau hanya berdua dengan nenek! Tapi yuan sangat senang!" Ucap anak itu berusaha tegar

"Yasudah sekarang yuan buat permohonan terus tiup lilinnya ya"

Yuan mengangguk lalu menyatukan kedua tangannya "tuhan, yuan tidak ingin apa apa selain ingin bersama daddy dan buna seperti dulu lagi. Yuan rindu genggaman tangan mereka tuhan. Biasanya tiap yuan ulang tahun kami akan meniup lilinnya bersama tapi sekarang mereka bahkan tidak ada disini bersama yuan. Maafin yuan, tapi tuhan jangan hukum buna dan daddy ya karna ninggalin yuan mungkin ini karna yuan nakal jadi mereka ninggalin yuan. Buna dan daddy orang baik tuhan jangan hukum mereka cukup yuan yg sakit jangan mereka" setelah selesai berucap anak itu meniup lilin yg berbentuk angka 7

Neneknya sudah tidak bisa menahan tangis mendengar penuturan anak yg bahkan tidak mengerti apa itu perceraian. Diusianya yg masih sangat kecil ia ditinggalkan hanya karna ego kedua orang tuanya.

"Nenek kenapa menangis? Nenek jangan menangis" yuan panik melihat neneknya menangis lantas memeluk neneknya

Neneknya menghapus air mata dipipinya dan memberi si cucu senyuman hangat "yuan sangat rindu buna dan daddy ya?" Sesak rasanya saat menanyakan hal itu pada cucu polosnya

Yuan mengangguk cepat "sangatt nek, nenek tau tidak? Yuan rindu saat yuan dijemput buna dan daddy setelah jam pulang sekolah tapi sekarang yuan cuma bisa lihat teman teman yuan dijemput orang tuanya sedangkan yuan tidak, rindu saat hari libur kita bertiga jalan jalan kemanapun yg yuan mau! Hehe dulu yuan mau apapun tinggal bilang langsung diberikan tapi sekarang permintaan yuan hanya satu yg selalu yuan sebutkan tapi tuhan tidak pernah mengabulkannya mungkin tuhan sedang sibuk mengabulkan doa anak yg lebih baik dari yuan"

Hancur, sangat hancur rasanya mendengar semua keluhan cucunya itu.

BROKEN HOME yuan ft.chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang