—happy reading!
Sinar rembulan menerangi malam gelap serta memberi ketenangan bagi para pengguna jalan yang masih berada di luar pada malam yang cukup dingin ini.
Biasanya malam adalah waktu dimana semua orang dapat mengistirahatkan dan mengisi kembali energi mereka setelah seharian bekerja.
Namun ada juga yang memanfaatkan waktu pada malam hari untuk sekedar menikmati angin malam yang sejuk, ataupun belajar demi mengingat pelajaran yang sudah ia dapati hari itu.
Disinilah Lee Jeno yang sedang mengulang materi juga mengejar materi pelajaran yang sudah tertinggal karena jadwalnya bersama agensi menghambat waktu belajarnya.
Seperti yang diketahui, Jaemin, Jeno, dan Haechan sudah berada pada semester terakhir pembelajaran. Dimana mereka sebentar lagi akan menghadapi hari kelulusan sekolah.
Di dalam kamar dengan cahaya temaram terdapat Jeno yang sedang membaca ulang beberapa materi yang akan diujikan nantinya. Jeno itu pintar dan sangat teliti, hanya saja terkadang dia tidak menyadari hal itu.
・・・𖤐彡
Bruk!
Jeno menenggelamkan kepalanya pada buku yang sedari tadi dia baca, Jeno sudah cukup pusing membaca juga memahami semua materi pada buku pelajaran yang akan diujikan besok.
Jeno membutuhkan Renjun untuk menemaninya, tetapi Renjun masih tertidur dari sehabis makan malam tadi. Jeno tidak tega membangunkan kekasihnya.
"Hah . . sepertinya aku membutuhkan air." ucap Jeno sembari menggenggam ponselnya agar dapat memberikan penerangan menuju dapur jika semua lampu sudah dimatikan.
Saat melewati ruang tengah, Jeno menemukan Jisung yang tertidur dengan televisi yang masih menyala. Jeno membangunkan sang adik dan memerintahkan untuk tidur di kamar.
"Jie, Jisung bangun. Pindah ke kamarmu, jangan tidur disini."
Setelah membangunkan Jisung, Jeno kembali melangkah menuju dapur untuk mengambil air minum.
Saat sudah sampai, Jeno terkejut melihat punggung mungil dengan hoodie putih juga celana pendek yang sudah ia ketahui siapa orangnya.
Perlahan Jeno berjalan mendekati sosok mungil tersebut, merasakan ada seseorang yang berada di sekitarnya Renjun memutar badannya.
Jeno dan Renjun saling memandang, Renjun memperlihatkan senyum manis yang ia miliki dan dibalas oleh Jeno yang mendekat lalu mencium pucuk kepalanya.
"Kenapa berada di dapur jam segini sayang?" tanya Jeno selagi merapikan anak rambut Renjun yang berantakan.
"Hm? Aku terbangun hehe. Jadi aku membuat teh dan ingin menemanimu belajar buat ujian besok!" jawab Renjun penuh semangat dengan binar di matanya.
Jeno terkekeh kecil sambil mengusak rambut si manis gemas. Kenapa kekasihnya sangat menggemaskan?
"Kenapa tidak kembali tidur, hm? aku akan sangat lama nanti, apa kamu kuat sayang?"
Jeno kembali bertanya lagi pada Renjun."Aku tidak mau tidur lagi, aku kuat Jeno ayolah." balas Renjun memohon kepada bayi samoyednya itu.
Akhirnya Jeno mengizinkannya, setelah Jeno mengambil airnya mereka berdua berjalan menuju kamar milik Jeno dengan cahaya temaram tadi.
Renjun awalnya ingin duduk di kasur Jeno agar tidak mengganggu fokus kekasihnya, akan tetapi Jeno menarik lengannya dan mendudukkan dirinya pada pangkuan Jeno.
"Jeno, aku duduk di kasurmu saja okay?" ucap Renjun sambil mengusap halus pipi Jeno.
"Tidak sayang, aku akan melupakanmu nanti dan kamu akan kesepian." balas Jeno sembari membaca kembali buku berisi banyak materi tersebut.
Renjun ingin memberontak pun tidak bisa, kekuatannya dan Jeno itu berbeda. Akhirnya Renjun mengalah, sesekali Renjun ikut membaca materi yang Jeno baca.
・・・𖤐彡
11.00 PM
Sudah lebih kurang 4 jam Renjun dan Jeno bertahan diposisi seperti itu, tak jarang Renjun mengeluh pinggangnya sakit tapi Jeno tidak mendengarnya.
"Jeno, sayang ayo istirahat sekarang. Kamu sudah banyak membaca materi itu Jeno." ucap Renjun selagi mengubah posisinya menjadi pangku berhadapan dengan Jeno.
"Sebentar lagi sayang, beneran." balas Jeno sembari mengusap pelan punggung si mungil.
"Jeno dengarkan aku. Kamu sudah banyak belajar hari ini, sekarang waktunya kamu beristirahat dan mengisi energi buat besok. Percuma kamu belajar kalo ngga istirahat, besoknya ga fokus."
Jeno terdiam memperhatikan Renjun yang menceramahinya. Terlihat imut dan menggemaskan, namun terkadang juga menyeramkan.
"Jeno sayang sudah ya? besok pagi sebelum sekolah boleh dibaca lagi, ya?"
Renjun terus membujuk Jeno agar mendengarkan perintahnya, Renjun juga memberikan usapan ringan pada rahang tegas itu.
Jeno menikmati tiap usapan yang Renjun berikan padanya, setelahnya Jeno menuruti perkataan Renjun untuk segera beristirahat.
Ditutupnya buku-buku tebal itu kemudian meminum segelas air putih dan beranjak pergi ke kasur dengan Renjun yang berada pada gendongan koalanya.
Mereka berdua masih belum tertidur, Jeno masih memikirkan kejadian esok hari. Jeno takut jika nilai akhirnya tidak sesuai ekspetasinya nanti.
Perlahan Renjun mengubah posisinya hingga wajah Jeno tepat berhadapan dengan perut Renjun.
Renjun mengusap pelan kepala Jeno dengan sayang. Renjun memaklumi jika Jeno mengkhawatirkan nilainya esok. Tapi tidak dengan pikiran negatif.
"Baby listen, you're great, you did your best. don't worry okay? everything will be fine, your exam scores will surely be really good."
Jeno mengangguk menanggapi kalimat penenang dari Renjun, semua kalimat penenang yang Renjun berikan terasa ampuh untuknya.
"Lee Jeno fighting!"
Cup!
Renjun memberi Jeno semangat diakhiri dengan memberikan ciuman pada pucuk kepala Jeno.
Jeno kembali mensejajarkan pandangan mereka dan mulai mencium bibir tipis semanis cherry milik kekasihnya. Sedikit melumatnya untuk beberapa menit kemudian melepasnya.
"I love you to the moon and back, Lee Renjun."
—note :
Last for today ya, good night! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
sweetheart | noren
Fanfikce❝ i want to hug you close so the world can't hurt you anymore. ❞ ✎ renzenoly, 2021.