10. Kejadian St.Mungo's

390 65 9
                                    

Hogwarts, Durmstrang, Beauxbatons, Ilvermony milik J.K Rowling
IKA milik saya

! : typo

~~~

B l a c k H e a r t

~~~

1 September 2020

"Jujur, sekolah mu sangat bodoh bukan, Domine? bisa-bisanya mereka tidak curiga saat kau berapparate ke sini."

Domine hanya terdiam, meneguk cairan berwarna merah yang bisa membuat tubuhnya menjadi tenang.
Netra hitam milik Domine menatap sebuah benda persegi panjang milik muggle yang ia beli beberapa hari lalu. Katanya benda ini bisa untuk melihat, bahkan melacak dimana titik seseorang yang kita cari. Sungguh canggih.

Sebenarnya, jika Domine ingin melacak sesuatu ia tidak membutuhkan benda itu, ia bisa saja membawa bawahannya untuk menyelidiki, tetapi sekali ini saja ia ingin berfoya-foya.

"Bagaimana dengan besok? apa kau bisa menahan semuanya? apa perlu saya buatkan ramuan untukmu lagi?"

Domine menggelengkan kepalanya tidak setuju, meletakkan gelas kaca itu di atas meja.

"Mereka tidak bisa melawannya." Domine mengetukkan jarinya diatas meja, menatap benda persegi panjang yang sedang menampilkan video seorang penyihir yang berhasil kabur dari rekaman cctv di dekat gedung kementerian sihir London.

"Dia pergi kemana?" tanya Domine menatap benda persegi lain yang dipegang oleh rekannya.

"St.Mungo's sepertinya, apa kau mau bergerak sekarang?"

~~~

Mata itu menatap nanar isi gedung yang ia injak sekarang. Semua mata memandanginya tersenyum pilu, seolah mengatakan mereka semua baik-baik saja.

Ia meresa kecewa, sangat kecewa dengan dirinya sendiri. Mereka membutuhkannya, seharusnya dia lebih baik lagi.

Tangannya mengepal, berusaha untuk mengatur laju napasnya yang bergerak tidak beraturan.

Ia melangkahkan kakinya mendekati seorang perempuan dengan rambut hitam panjang cantiknya. Perempuan itu terlihat sibuk, membawa beberapa ramuan dengan kedua tangannya yang terlihat bergetar.

"Sayang, bisa kita berbicara?"

Perempuan itu menghentikan langkahnya, menatap dirinya dengan pandangan mata yang berkaca-kaca.

"Aku tunggu diluar."

Setelah ucapan itu keluar dari mulutnya, ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung besar itu.

Matanya masih terlihat gusar, berharap masih ada sedikit waktu yang masih tersisa.

'Tuhan, izinkan aku membalas mereka'

Matanya memandangi langit malam tanpa bintang. Merasakan sekelebat memori yang datang menghantui pikirannya.

Jika kembali ke masa lalu. Ia jadi teringat kala dirinya yang berusaha mendekati perempuan cantik itu.

Masih ingat tatkala mata hitam cantik yang bersinar seperti kaca, memandanginya dengan tajam.
Bahkan jika ia mendekat, perempuan itu siap melontarkan mantra apapun yang sudah dikuasainya.

"Bukankah seorang hufflepuff itu lembut? kenapa perempuan manis di depan ku ini malah bersikap angkuh? kau lebih baik di slytherin sepertinya."

Pernyataan bodoh yang ia ucapkan, tak akan ia sangka malah menjadi jalan yang menghantarkan dirinya semakin dekat dengan perempuan itu.

Perempuan yang sudah mengikat janji pernikahan selama 20 tahun dengannya. Tidak singkat memang.

Black Heart - Brightwin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang