3• Pertama Sekolah

25 4 0
                                    

Di pagi hari yang cerah, terlihat seorang gadis yang tengah bersiap-siap menuju ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi hari yang cerah, terlihat seorang gadis yang tengah bersiap-siap menuju ke sekolah.
Setelah selesai bersiap-siap dia keluar, dan segera menutup pintu kamarnya tak lupa dia menguncinya.

Dia menuruni tangga dan menemukan Papa dan Mamanya yang sedang sarapan di meja makan. Dia ingin sekali kesana untuk makan bersama, tetapi Orang Tuanya pasti tak suka. Terlihat sekali, hanya ada dua piring yang ada di meja makan itu. Yang hanya untuk kedua orang  tuanya. Tak mau berlama-lama dia langsung menuju ke dapur.

"Eh non Vara!" Sapa Bi Asih dengan senyuman.

"Iya bi,"

"Ini non sarapannya!" Kata Bi Asih sambil menaruh roti dan segelas susu coklat di hadapan Vara.

"Makasih Bi!" Ucap Vara.

Vara memakan rotinya dengan perlahan. Setelah habis dia meminum susu coklatnya tadi. Setelah selesai dia pamit ke Bi Asih, tak lupa dia menyalami tangan Bi Asih.

Vara keluar dari dapur dan dia masih melihat Mama dan Papanya sarapan di meja makan.

Dia menuju ke meja makan untuk pamit kepada orang tuanya. Meskipun Mama dan Papanya tidak menyukainya, tapi apa salahnya dia berpamitan kepada orang tua kandungnya?

"Pa, Ma, aku berangkat dulu ya!" Ucap Vara setelah sampai di meja makan.

Sesuai dugaan Vara! Tidak ada jawaban dari kedua orang tuanya. Tetapi Vara tak putus asa. Dia langsung mendekati sang Mama untuk menyalami tangan sang Mama.

"Ma, Vara sekolah dulu ya,"

Tidak ada jawaban dari sang Mama. Malahan sang Mama masih fokus dengan sarapannya tanpa melihat Vara sedikitpun.

Tetapi Vara mencoba berpikir positif, mungkin Mamanya masih sarapan dan dia tak ingin diganggu. Setelah itu dia mendekat ke Papanya dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan kepada sang Mama.

Vara menunggu, dikarenakan sang Papa masih meminum kopinya. Tak lama kemudian, Papanya meletakkan gelas kopinya tersebut. Dia sama sekali tidak menanggapi Vara.

Tak mau ambil pusing, Vara langsung meninggalkan orang tuanya yang ada di meja makan. Dia segera berjalan menuju depan komplek untuk mencari angkot.

🖇️🖇️🖇️

Vara sampai di sekolahnya tepat waktu. Dia bersekolah di Raversa International High School. Salah satu sekolah elite di kawasan Jakarta.

Dia langsung memasuki sekolahnya. Banyak pasang mata yang menatap pada Vara, omongan-omongan tentang dirinya pun. Tetapi Vara hanya mengacuhkannya saja. Memang untuk apa dia menanggapi?

Dia langsung menuju ke kelasnya, untuk meletakkan tasnya. Vara sampai di sebuah ruangan yang bertuliskan 'X MIPA 1'.

Oh iya, jangan lupakan! Bahwa hari ini adalah hari Senin. Hari yang sangat paling dibenci oleh seluruh murid. Karena mereka harus berjemur ditengah lapangan terlebih dahulu.

VARALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang