Prolog

91 11 14
                                    

Seorang gadis baru saja memasuki kamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis baru saja memasuki kamar tidurnya. Dia baru saja pulang sekolah. Tak lupa ia menutup pintu dan menguncinya. Terlihat sekali dia sangat kelelahan, dia pun langsung mendudukkan dirinya di tempat tidur miliknya.

Baru saja dia duduk langsung terdengar suara "Apa-apa an ini?" Teriak seorang wanita dari lantai bawah hingga terdengar ke kamar sang gadis.

"Mana dia suruh kebawah!" Terdengar suara wanita itu lagi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan dari kamar sang gadis, langsung saja gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan membukakan pintunya, tak lupa ia menutup pintunya tersebut.

"Iya bi, ada apa?" Tanya gadis itu.

"Non dipanggil sama nyonya, disuruh kebawah." ucap sang bibi.

"Oh, iya bi. Aku mandi dulu ya sebentar!"

"Tapi non, nyonya udah-"

Mengerti ucapan sang bibi sang gadis langsung memotong ucapannya "Oh oke bi, aku segera turun."

Tak mau berlama-lama sang gadis langsung mengunci pintu kamarnya dan turun ke bawah. Sesampai di bawah dia langsung menuju ruang keluarga.

"Iya Ma ada apa?" Tanya sang gadis.

"Ada apa, ada apa! Lihat ini!" Bentak sang Mama sambil menunjukkan surat yang ada di genggamannya.

Gadis itu langsung saja mengambil dan membaca surat itu. Sontak dirinya terkejut.

"Bisa-bisanya kami sampe dapet surat begitu! Ngelakuin apa kamu di sekolah hah!?" Bentak seorang pria yang sedari tadi hanya diam.

Ya, jika kalian mengira gadis itu mendapatkan surat dari sekolah kalian benar! Lebih tepatnya surat panggilan orang tua.

"Aku ngga ngelakuin apa-apa Pa," Ucap sang gadis.

"Ngga ngelakuin apa-apa kamu bilang!? Kalau ngga ngelakuin apa-apa kenapa kami bisa dapet surat seperti ini hah!?" Teriak sang Papa yang emosi.

"Emang Pa, aku ngga ngelakuin apa-apa."

Gadis itu ingin menjelaskan, tapi percuma! Ucapannya pasti tidak di dengar dan dipercayai oleh kedua orang tuanya.

"Alah kamu ya! Memang, mau coba-coba nggak ngakuin kesalahan lagi kamu!" Ucap sang Papa.

"Memang Pa, aku engga salah!" Ucap sang gadis sambil menahan air matanya.

Selalu saja begini, orang tuanya memang menghakiminya dulu tanpa tau sebenarnya yang terjadi.

"Halah kamu ya memang! Baru saja masuk sekolah! Sudah membuat keributan saja! Sana pergi kamu!" Usir sang Papa.

Gadis itu langsung pergi meninggalkan ruang keluarga.

Sebelum pergi dia mendengar suara sang Mama "Dasar anak pembawa sial!"

Langsung saja gadis itu berlari menaiki tangga sambil menahan air matanya. Setelah sampai di depan pintu kamar, dia mengeluarkan kunci dan membuka pintunya yang terkunci itu.

Gadis itu masuk ke kamar dan menangis sejadi-jadinya. Bagaimana tidak? Dia dikatan anak pembawa sial oleh sang ibu kandungnya sendiri.

Semenjak kejadian beberapa tahun itu dia sering disalahkan oleh semua orang. Dan dikatakan 'gadis pembawa sial'.

🖇️🖇️🖇️🖇️

Haii! Selamat datang di cerita pertamaku, semoga sukaa yaa<3

Maap ya, kalau banyak typo!

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen😻💘

Dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian!

Thankyou<3

Thankyou<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VARALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang