7• Keinginan Fifah

34 5 2
                                    

"Akhirnya sampe juga!" Ucap Davin kemudian dia segera turun dari motor dan segera berlari memasuki sebuah tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya sampe juga!" Ucap Davin kemudian dia segera turun dari motor dan segera berlari memasuki sebuah tempat itu.

Tempat itu adalah markas Raveloz. Markas tersebut sudah menjadi rumah kedua bagi anak-anak Raveloz. Mereka bebas melakukan apapun, asal tidak melakukan hal-hal diluar peraturan Raveloz. Mereka juga sering mengadakan party di markas ini. Ya walaupun cuma party kecil-kecilan.

"Kenapa tuh anak buru-buru masuk?" Tanya Nauvan heran melihat Davin berlari memasuki markas.

"Kayak lo gatau si Davin aja. Palingan dia lagi lari ke kamar mandi buat buang ehemm." Ucap Rama.

"ehemm apaan?" Tanya Aksa heran. Dia menirukan gaya bicara Rama saat mengucapkan"ehemm".

"Ituu ehemm," Ucap Rama lagi dengan ekspresi berbeda.

Nauvan dan Aksa masih sama sekali belum mengerti.

"Apaan sih?" Tanya Nauvan bingung.

"BAB." ucap Arslan kemudian dia masuk kedalam markas.

"YA ELAH! TINGGAL BILANG BAB SUSAH BANGET RAM! PAKE BILANG EHEMM-EHEMM!" Kesal Nauvan.

🖇️🖇️🖇️

"Aduh akhirnya lega juga." Ucap Davin yang baru keluar dari kamar mandi.

"Kalian gada niat nanyain gue gitu?" Tanya Davin.

"Nanya apa?" Rama bertanya kembali.

"Ya nanya "lo ngapain di kamar mandi?" Gitu, biar kek basa basi gitu!"

"Ga penting." Ucap Rama.

"Yaelah!" Kesal Davin.

"Eh bos!" Panggil Davin kepada Nauvan.

Nauvan yang sedang fokus kepada ponselnya itu segera menoleh "kenapa?"

"Lo tadi ngapain nyamperin tuh cewe?" Tanya Davin penasaran.

"Cewe mana?" Tanya Nauvan heran.

"Yaelah bos, baru tadi padahal kita nyamperin cewe. Masa lo lupa si!"

"Oh dia, gaada cuma mau minta nomor telepon." Ucap Nauvan sambil tersenyum.

"Wihh, lumayan tuh bos. Kalau dapet bagi-bagi ke gue ya!" Ucap Davin.

"Enak aja lo! Punya gue itu. Gausah lo embat juga!" Ucap Nauvan tak terima.

"Lagian tadi pas gue minta katanya dia ga punya nomor hp." Nauvan mulai curhat.

VARALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang