Intinya sepanjang hari kami habiskan untuk mengobrol bercerita banyak, tapi Dia lebih sering online dikala sore hingga malam hari. Dia mungkin lebih suka tidur siang, saat malam Dia ke kontrakan temennya yang tidak jauh dari sekolah. Temennya mungkin orang jauh dan sekolah ditempat yang sama dengan kami. SMA HARAPAN.
SMA terfavorit di kota ini, dengan luas kurang lebih 5 hektar, dipenuhi pepohonan hijau, taman yang indah, dilengkapi air mancur yang terdapat kolam ikan mas dengan air jernih, sungguh sejuk dipandang mata.
Guru disana 100 orang bahkan lebih, jumlah murid sekitar 1.600 siswa. Maka tak heran jika aku tidak mengenali Bang Ferli sebelumnya cuma pernah lihat memori otakku mengatakannya.Kembali ke cerita kontrakkan temen Bang Fer yang jadi tempat tongkrongan mereka tadi, kontrakan itu Aku belum pernah lihat Ataupun masuk, tetapi Aku tau dari Bang Ferli yang pernah mengirimkan snap di instagram saat Dia sedang berada dikontrakkan temennya.
Kulihat di snap Bang Fer, kontrakannya lumayan besar, terdapat 2 kamar disana, di cat dengan warna biru. Kontrakannya Berbaris sama besar seperti rumah bedeng.Tibalah saatnya dihari minggu, besok kami akan mulai masuk sekolah offline. Harus bisa bangun lebih cepat untuk sholat subuh, mandi dan bersiap siap kesekolah, untuk supaya menghemat waktu dan lebih aman daripada Aku harus mengendarai motor dengan jarak yang jauh dari rumahku kesekolah. Aku diantar Ayah untuk menginap dirumah Nenek, yang sebelumnya pernah Aku jelaskan ke kalian bahwa rumah Nenek tak jauh dari sekolahku.
Suasana di rumah Nenek ku sangatlah ramai (NENEK/IBUNYA MAMA). Karna disana pusat Kota dan sangat dekat dengan keramaian, rumah Nenek memiliki 2 lantai, bermodelan klasik berwarna pink soft dicampur sedikit dengan warna maroon. Didalam rumah Nenek sangatlah bersih, Nenek paling kesal kalau saat menginjak lantai rumahnya terasa ada debu, apalagi kalau rumahnya berantakan Nenek paling gak suka.
Oleh sebab itu rumah Nenek disapu 2-3 kali sehari.Tetapi bukan berarti Nenek ku pemarah ataupun rempong, Nenek ku soft, marah hanya saat kesal atau sedang merasa lelah habis membereskan pekerjaan rumah.
Saat Aku pulang sekolah atau pulang dari manapun Aku selalu menyempatkan waktu untuk membantu Nenek.Rumah Nenek ku itu Mama ku yang merehap nya sampai menjadi seperti rumah klasik, karna Mama satu satunya anak perempuan Kakek dan Nenek. Otomatis rumah itu bakalan jadi miliknya dikemudian hari, kata Mama sih Aku yang akan menempatinya ketika sudah dewasa nanti, yang penting Aku senang berada dirumah Nenek dan menikmati masakannya yang sangat enak.
Karna jarak dari rumahku kesekolah sangatlah jauh, Ayahku agak sedikit ragu melepas putri sulungnya untuk kesekolah mengendarai motor dengan jarak sekitar 1km lebih, jika dirumah Nenek lebih aman karna Aku juga bisa hanya jalan kaki bersama teman teman lain yang rumahnya juga dekat dengan sekolah.
Terkadang jika tak sempat rasanya Aku berjalan kaki kesekolah karna waktu yang memungkinkan untuk telat jika harus berjalan, Aku naik ojek untuk lebih cepat sampai disekolah, tak lagi susah untuk mencarinya, tinggal keluar rumah dengan jarak sekitar 50meter sudah bisa kupanggil ojek yang pangkalannya ada di persimpangan jalan.
Kala itu, naik ojek dari rumah Nenek ke SMA HARAPAN sangatlah dekat hanya membutuhkan waktu 3-5 menit saja, jikalau Aku berjalan membutuhkan waktu 6-10 menit.
Rutinitas saat setelah sholat magrib sambil menunggu waktu isya datang, Aku biasanya menyempatkan waktu untuk tadarus. Karna itu lebih penting untuk melancarkan ku dalam membaca Al-Qur'an. Karna Al-Qur'an adalah kitab suci umat islam dan juga pedoman hidup jadi aku menerapkannya didalam kehidupan ku sehari hari.
Jika setelah sholat Isya, Sebelum tidur Aku biasanya maskeran menggunakan masker organik favorit ku yang BPOM dan akupun juga menjadi reseller masker tersebut.
Dan Bang Fer pun juga telah hapal rutinitasku dimalam hari, jika Aku lupa pasti Dia mengingatkan nya.Apa kabar dengan Bang Fer? Dia ada kok, Dia baik baik saja dan masih menghubungiku hingga sekarang. Kami menjadi lebih dekat meski Aku tak tau status kami apa, maafkan Aku yang terlalu menurutkan kata hati saking nyaman nya kepada seorang lelaki yang Aku tak melihat apapun darinya, Aku tak memandang apa yang ada pada dirinya.
Kami mulai lebih dekat ketika tau satu sama lain, Bang Fer sudah mulai lebih sering menanyakan Aku sedang apa? Dimana? Udah makan apa belum bahkan saat Aku bilang belum Dia menyuruhku untuk makan agar tidak sakit, oiya satulagi, sekarang Aku jadi lebih cepat tidur karna Bang Fer tidak ingin Aku begadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Akustik
Short StoryKarna alunan nada Akustik bersama petikkan gitar, serta merta dengan nyanyian merdu yang kudengar, Aku jadi teringat akan Kakak senior ku dulu, gitaris yang kusebut Ferli. Dengan memori di masa SMA Meski singkat dan begitu mudah berlalu. Entah menga...