NANONANO HATI

12 4 0
                                    

Aku juga mau cerita ke kaliann, karna saking sayangnya Aku terhadap Bang Fer, semua takkan berarti jika Aku belum berusaha untuk tau Dia merasakan hal yang sama atau tidak.

Keesokan harinya saat pulang sekolah Bang Fer pun juga masih tetap mengabariku, hingga berniat mengantarku pulang.

"Lagi dimana Key? -Bang Fer

"Baru pulang sekolah -Aku

"Trus pulangnya pake apa? Jalan? -Bang Fer

"Iya hehe -Aku

"Aku jemput mau? -Bang Fer

"Eh jangann Bang, takut ngerepotin -Aku

"Gak ngerepotin kok, lagian juga lagi gabut
-Bang Fer

"Hmm boleh lah -Aku

"Oke tunggu di samping gerbang ya, Aku otw sekarang -Bang Fer

"Oggheyy -Aku

Lalu akupun berdiri di samping gerbang, dekat jalan trotoar sambil memegang buku cetak dan menyandang tas pink milikku
beberapa menit kemudian, motor nmax putih berhenti tepat didepanku, gak terlalu didepan sih, jarak sekitar 2,5 meter.

Pengendara motor itu memakai masker sensi duckbill putih, memakai helm tapi aku lupa warna apa, memakai hoodie kalau gak salah sih warnanya hitam dan didalamnya memakai seragam sekolah. Dia melihatku dan Akupun melihat matanya agar dapat mengenali, ternyata pengendara itu ialah Dia yang berniat untuk menjemputku tadi. Ya, Kau benar! Dia Bang Fer.

Aku tersenyum padanya walau sedang memakai masker juga, lalu Akupun menaiki motornya dan duduk berboncengan. Ini kali pertama Aku berboncengan dengan Bang Fer, eeiimmm mungkin ini adalah awal yang baik. So sweet😍🤣

Saat menaiki motor Bang Fer Aku sempat berbicara padanya.

"Tadi Kamu sekolah? -Aku

"Rencananya iya tapi gakjadi karna telat
-Bang Fer

"Hmm tapi katanya punya cara jituu buat bo'ongin penjaga sekolah -Aku

Bang fer hanya ketawa dan mengalihkan pembicaraan

"Diantar ke rumah yang kemarin itu kan Key?
-Bang Fer

"Iyaa Bang Fer -Aku

"Nggakmau beli makanan dulu? -Bang Fer

"Oiya gak usah Bang makasih hehe -Aku

Lalu saat kulihat di spionnya, Bang Fer tersenyum melihatku dan Akupun juga.

Saat sampai, Akupun turun lalu mengucapkan terima kasih kepada Bang Fer yang telah mengantarku pulang.

"Bang pulang dulu ya Key -Bang Fer

"Oke Bang, hatihati -Aku

"Iya -Bang Fer

Lalu Bang Fer pun pergi dengan motornya tadi seusai mengantarku pulang, Aku tersenyum senang saat dirumah, sampai Nenek pun heran dengan sikap ku.

"Hmmm senyum sendiri, kenapa? -Nenek

Akupun tertawa, lalu menahan senyumanku lagi.

"Udah ada pacar ya? -Nenek

"Eh bukan Nek, masih temenan -Aku

-Suka itu biasa, tapi jangan berlebihan, harus ingat pesan Papa Mama karna orang tua selalu mau yang terbaik buat anak nya. Key harus bisa memahami. -Nenek

"Iyaa Nek, Key ngerti -Aku

Sedikit penjelasan tentang pribadiku kepada kalian, yang mungkin merasa Aku nakal, cerewet atau apapun.
Aku merasa heran, sebagai seorang Anak Rumahan yang sesekali keluar rumah lalu dibilang nakal, makanya Aku setiap keluar rumah ya cuma ke warung buat jajan, paling jauh pun ya kesekolah atau kerumah Nenek.

Mungkin mereka menganggapku nakal karna sikapku yang begitu caper, cerewet, terlalu happy sehingga membuat ilfil. Aku tau kok, Aku sedang berusaha merubahnya. Karna kalian hanya melihat covernya saja, kenali Aku lebih dekat maka kalian akan tau. Ke happy an ku diluar sana belum tentu dirumah Aku bersikap hal yang sama, Aku mencoba melepaskannya dengan caper seperti itu.

Mengenai cinta, Aku memang tidak diizinkan dan harus mati rasa, tapi terkadang Aku tidak bisa menahannya lalu janjiku kepada Mama pun dilanggar, dan Aku sendiri yang kena batunya.

Kembali ke cerita
Usai diantar pulang oleh Bang Ferli, Aku mendapat telfon lagi darinya, Dia bilang sih mau pulang lalu istirahat karna nggak enak badan, biasanya online lagi sehabis magrib.

Saat setelah ganti baju, sholat, makan, cuci piring dan menyapu rumah. Akupun beristirahat di kamar sambil berbaring dan memikirkan Bang Ferli yang membuat hatiku berbunga bunga saat itu, Dia membuatku nyaman dengan caranya Memberiku ice cream, memberi perhatian lebih, menanyakan kabarku selalu, menelfon hingga video call setiap saat.

Aku merasa paling bahagia pada waktu itu meski Aku tidak tau Bang Ferli merasakan hal yang sama atau hanya mempermainkan ku saja. Kenapa sih Aku terburu buru? Karna cowo yang pernah selama ini mendekatiku pasti Ada kepastian yang seketika membuatku tau bahwa Aku diperankan sebagai apa dihatinya.

Meskipun hatiku berbunga bunga Aku tetap harus tau bahwa selama ini tujuannya apa. Aku tidak ingin menyakiti hati dengan hal kecil yang mungkin akan ku ingat selamanya.
Aku tidak ingin disakiti.
Aku harus berusaha.

Memori AkustikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang