Semakin hari Aku semakin bahagia dengan cara Bang Fer mengabariku yang seolah olah membuatku tidak sendirian, karna ada Dia yang selalu melekat didalam hatiku.
Tapi aku selalu dihantui rasa khawatir Bang Fer suatu saat akan pergi dan tidak kudapati kabarnya lagi, tidak ada telfonan, video call dan notif yang selalu ku nanti.Ku tahan segala rasa yang seolah membawaku larut akan kekhawatiran parah. Di fikiranku memikirkan diri yang trauma jika harus patah berkali kali.
Aku hanya punya satu kesempatan untuk bahagia sebelum adanya matirasa, berharap Dia (Bang Ferli) menjadi penolong bagi hatiku, sekali saja, Aku tidak meminta apapun selain dicintai.Berhari hari perjalanannya tetap sama tetap tidak tau posisiku dimana, berlebihan? Wajib bagiku yang menganggap kepastian itu seperti kebutuhan primer. Memang terlalu cepat untuk Dia mengungkapkannya juga butuh waktu tapi Aku tak tau kenapa karna nyaman Aku melupakan segalanya.
Dimana Aku yang dulu? Yang selalu susah untuk membuka hati. Dan sekarang kenapa bersikap seperti ini kepada orang yang tidak tepat dan waktu yang terlalu cepat? Dilema besar.
Tiba saatnya
hal perih itu kuceritakanHari hari masih saling mengabari, melewati alur cerita yang sama, termasuk Aku yang larut dalam kenyamanan yang didapatkan dari lelaki dengan Petikkan Akustik yang aku dengar saat ia memainkan gitarnya.
Perhatian yang ia beri untuk wanita sederhana ini. Membuat hati selalu memaksa, ia harus tau Aku mencintainya, Fix! Aku takut dighosting, Aku tidak memaksa Dia untuk jadi milikku tetapi hanya saja Aku ingin Dia memberitahu ku ketika suatu saat nanti jika Dia tidak lagi ingin padaku.
Tepat dimalam hari Aku seorang Keyra yang sedang berbaring dikasur bersama kegelisahan, daripada hati ini gelisah, lebih baik kuberitau malam ini juga.
" Bang Fer? Udah tidur blom?
"Eh iya Key, Aku baru aja pulang kerumah habis main badminton. Kamu kok blom tidur? Gih sana tidurrr! Cepet bawel!!! -Bang Fer
"Ehmm iyaa komandan, Biar bisa tidur, Aku mau ngomong sesuatu dulu sama kamu
"Ngomong apa dek? -Bang Fer
"Ehmm ga jadi deh
"Ngomong aja gapapa kok -Bang Fer
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Akustik
Short StoryKarna alunan nada Akustik bersama petikkan gitar, serta merta dengan nyanyian merdu yang kudengar, Aku jadi teringat akan Kakak senior ku dulu, gitaris yang kusebut Ferli. Dengan memori di masa SMA Meski singkat dan begitu mudah berlalu. Entah menga...