The Lady's Sickly Husband

51-52

Bab 51

Penerjemah: Antonia
Semuanya sudah siap. Kepala desa terbatuk sedikit dan berjalan ke depan halaman besar yang baru dibangun.

Berdiri di sana, dia mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan yang baru saja menderu menjadi sunyi.

Kepala desa yang menjadi tuan rumah upacara untuk rumah baru Ning adalah penghormatan terbesar bagi orang luar. Kecuali untuk kegiatan pengorbanan di klan, dia biasanya tidak akan memimpin upacara biasa.

Kali ini, itu bisa dianggap sebagai suatu kehormatan, dengan tujuan untuk memperbaiki celah yang disebabkan oleh insiden yang tidak menyenangkan serta untuk menenangkan mereka atau memenangkan mereka.

Sejak refleksi diri terakhir di aula leluhur, sesepuh Wanger telah tinggal di rumah dengan dalih jatuh sakit. Penatua Li dan penatua Fang memperlihatkan senyum yang menyenangkan di wajah mereka sementara penatua Gao memberi selamat kepada mereka dengan tulus dan sedikit malu.

Meskipun Mo Qianxue tidak begitu suka dengan para tetua desa ini, dia memilih untuk melupakan perseteruan dan keluhan sebelumnya karena istri kepala desa secara sukarela mengunjungi mereka berkali-kali dan mereka akhirnya tinggal di desa yang sama.

“Gantungkan sesuatu yang merah di atas balok! Mulai sekarang, rumah itu akan damai dan makmur! ”

Suara kepala desa itu keras, dan wajahnya gembira dan serius. Setelah pengumuman itu, beberapa pemuda berlari keluar dan menggantung kain merah yang sudah disiapkan pada balok utama.

"Rekatkan kopelnya! Kami berharap Anda damai dan sejahtera sepanjang waktu! ”

Beberapa anak sekolah maju dan dengan senang hati menempelkan bait di pintu depan rumah.

“Undang dewa pintu! Mereka akan melindungi rumah Anda dan memberi Anda kedamaian! "

Wang Tiansong membawa Wang Xiaolei untuk menempelkan gambar dewa pintu di masing-masing sisi pintu.

Rumah baru akhirnya selesai. Mo Qianxue dan Ning Shaoqing, berdiri di satu sisi, sangat bersemangat dan emosional.

Dia akhirnya memiliki rumah sendiri. Meskipun bekas rumah itu juga bisa disebut rumah, dia selalu merasa itu bukan miliknya. Selalu ada celah di antara keduanya.

Tangan yang panjang dan besar meraih dan memegang miliknya.

Mo Qianxue melirik dan menemukan itu adalah Ning Shaoqing, yang tangannya memegang tangannya, tetapi matanya tidak menatapnya. Dia menghadap rumah baru, serius dan serius, tidak sedikit mengungkap gerakan rahasianya.

Di siang hari bolong dan dengan audiens yang begitu besar, bukankah itu juga … terlalu berani?

Apa yang terjadi padanya?

Biasanya dia terlalu malu untuk mengekspresikan emosinya secara langsung, tetapi hari ini apakah dia meninggalkan "kesopanan" di sekolah dan lupa membawanya pulang?

Mo Qianxue sedikit pemalu dan ingin menyingkirkannya!

Tapi tangan yang keras kepala dan kuat tidak akan setuju. Itu mencubit tangannya lebih erat, dan panas dari itu sepertinya mencapai untuk membakar hatinya melalui tangannya.