Familié: O3

1.7K 208 8
                                    

Warning! Ada adegan hampir 18+

Hey!

Don't forget to vote and comment dear ♥️

Enjoy!

•••

"ADEKK, TOLONG JEMURAN. LIAT SUDAH MENDUNG"

"ABANG, TOLONG KOMPOR MATIIN, MIE KAMU BISA KEMATANGAN!"

"KAKAK, TV MATIIN KALAU NGGAK DI TONTON"

Tiga Julian bersaudara ini akhirnya berkumpul di meja ruang keluarga. Mereka hendak berunding, karena sejak pagi tadi Rose selalu memasalahkan masalah kecil. Bahkan ada debu menempel setitik pun keliatan dan menjadi pembahasan. Padahal biasanya Sang Bunda santai sekali karena berfikir ada Mbak yang biasa membersihkan membantu Rose dan anak anak.

"Ini ga bisa dibiarkan"ucap Prima dengan wajah serius.

"Terus rencana kita apa?" Tanya Jery. Kasa menumpukan pipinya pada meja kaca. Telunjuknya memutar mutar membentuk pola abstrak.

"Mau punya adik. Tapi Bunda jadi rewel" ucap si bungsu. Jery dan Prima terkekeh namun tak ayal kembali memasang wajah seriusnya.

Jeffran tiba tiba lewat di depan pintu ruang keluarga dan akhirnya ikut duduk bersama anak anaknya.

"Ini ada apa ngumpul ngumpul?" Tanya Jeffran. Ketiganya menatap lekat sang ayah. Ini pasti karena Jeffran tidak mau menuruti hal yang Rose mau.

"Bunda tadi malam ngidam apa, Yah?" Tanya Prima. Jeffran menggelengkan kepalanya.

"Gatau. Ayah tadi malam capek banget makanya tidurnya nyenyak" jawab Jeffran. Prima tampak geram dengan kelakuan sang ayah.

"Ayah, tau nggak? Bunda sekarang jadi orang Perfektionist the next level" ucap Kasa. Jeffran tertawa. Pasti sejak tadi Rose selalu meributkan hal hal kecil. Sehingga anak anaknya shock dengan perubahan pesat sang Bunda.

"Dengarkan ayah wahai anak anak ayah yang paling ganteng dan cantik. Bunda sekarang lagi hamil jalan 7 bulan. Wajar semua hal yang kalian lakukan itu salah. Bawaan debay. Kalian mau kan punya debay? Tuh langsung dikasih sama Allah sepasang langsung" jelas Jeffran. Tiga anak Jeffran itu menelungkupkan kepala mereka di meja .

"Tapi, Yah. Tadi Abang lagi masak tiba tiba bunda bilang masakan Abang keasinan. Terus abang di tuduh mau cepet kawin" keluh Jery. Kasa tertawa ngakak.

"Kalau masalah mau cepet kawin, abang emang pengen kan. HAHAHAHA" Sela si bungsu. Jery segera melayangkan cubitan di dada Kasa.

"AYAH LIAT ABANG. YA ALLAH KASA UDAH GA SUCI" Pekik Kasa hiperbola. Sang abang sudah memasang kuda kuda. Jeffran dan Prima tertawa.

"KAMU LAKI LAKI, ANGGUN" Ucap Prima. Kasa meletakkan tangannya di lipatan ketiaknya dan segera memeperi ke hidung Prima.

"AYAH, KASA GA MANDI DARI DUA HARI YANG LALU! BAU BANGET!" Prima segera menggatak kepala Kasa.

"KAK PRIMA KALAU NGOMONG TOLONG DONG JANGAN--

JUJUR JUJUR AMAT"

"BANG LAWAN SI ANGGUN SEKARANG JUGA!" Prima segera bergerak maju dan menggelitiki badan adiknya dibantu oleh Jery.

"ADUH ADUH ADAWW DIGIDAWWW GELI. AYAH TOLONG" Keluh Kasa. Jeffran hanya tertawa. Jika ada pertengkaran maka ada Jeffran.

"Ayah ga ikut ikutan. Kalian lanjut aja geludnya ayah mau bikin susu Prenagen buat bunda" Jeffran benar benar kabur dari sana. Membiarkan pergelutan antara anaknya terjadi.

Sungguh orang tua yang baik.

Kasa tergolek lemas dikarpet. Ia memang paling tak kuat jika di kelitiki. Sekujur tubuhnya menjadi lemas. Prima dan Jery tertawa puas.

Familié: After Fräulein Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang