Familié: O2

1.9K 227 4
                                    

Hey!

Don't forget to vote and comment dear!

jangan lupa follow aku ya, supaya aku makin semngat temenin kalian dengn karya karya aku.

Kiw kiw double up!

Enjoy!

•••

Pagi pagi sekali Sonya(Mama dari Jeffran) harus mengomel dirumah anak bungsunya. Niatnya pagi ini hanya ingin menghabiskan waktu dengan menantunya dan cucu. Namun saat melihat kulkas Sonya hanya ingin marah.

"JEFFRAN JULIAN!!!" Pekik Sonya. Jeffran datang dari luar dapur seraya mengucek matanya. Bingung, mengapa mamanya pagi pagi sekali sudah berada disini.

"Kenapa sih, Maa?" Tanya Jeffran, ia duduk di meja makan dan menuangkan air putih dan meneguknya hingga tandas.

Sonya mengangkat tinggi-tinggi plastik yang berisi Nanas yang tadi malam Jeffran beli.

"Punya siapa?" Tanya Sonya. Mata nya nyalang menatap anak bungsunya ini.

"Anu itu ah, Oci kepengen makan nanas tadi malam" jawab Jeffran terbata. Sonya mendekat dan menjewer telinga Jeffran.

"Istrimu itu lagi hamil, Jeffran" timpal Sonya. Jeffran menggaruk tengkuknya.

"Orang hamil ga boleh kebanyakan makan nanas. Bahaya buat janinnya, makanya liat liat dulu kalo istrimu ngidam tuh cari tau dulu!" Omel Sonya. Jeffran hanya diam.

"NENA!" Panggil Prima menginterupsi Omelan Sonya. Jeffran diam diam bersyukur karena anaknya datang. Jika tidak, hehe kalian tau kan nasib Jeffran gimana nantinya.

"Kamu masak gih, Kak sama Nena. Ayah mau mandi terus siap siap ke kantor" ucap Jeffran. Sonya melotot kesal dan membawa spatula plastik.

Dan terjadilah kejar kejaran antara Sonya dan Anaknya, Jeffran.

Prima? Numpang ketawa aja.

"JEFFRAN!!!"

"MAAF MA, JEFF KESIANGAN"

•••

Sore ini, Rose dan anak anak sedang bersantai di taman belakang. Mereka duduk di sofa taman. Ketiga anaknya maunya selalu nempel nempel sama seperti sekarang. Jery dan Kasa tiduran dengan paha Rose sebagai bantalnya. Sedangkan Prima tiduran di perut Jery. Sonya sudah kembali kerumah saat adzan ashar berkumandang. 

Si bungsu sedari sibuk berbicara dengan adik bayi yang berada di perut Rose.
Rose mengelus puncak kepala Prima dan Jery. Anak sulungnya ini kini lebih banyak murung. Tapi Rose tau jika Jery tidak mau menambah beban Rose.

"Bun" panggil Prima.

"Iya sayang"

"Bunda tau ga dari dulu Prima mau jadi dokter anak?" Tanya Prima. Rose mengangguk dan mengulas senyumnya.

"Prima tiba tiba mau jadi chef kan karena bang Jery!" Ucap Prima. Jery mengusak rambut adiknya itu.

"Kalau waktu di Turki Abang ga keracunan. Prima mungkin masih bercita cita jadi dokter anak. Tapi ternyata jadi chef itu lebih menyenangkan. Apalagi saat Prima liat ekspresi bunda yang nyobain masakan dengan resep baru Prima" 

"Memang semua pekerjaan itu hakikat menyenangkannya beragam, tergantung kita yang menjalaninya" ucap Rose. Prima mengangguk setuju. 

"Bun, Bun!!!" ucap Kasa heboh, bahkan  ia sampai terduduk. Wajahnya yang sumringah sangat kentara. 

"Kenapa, hm?" 

"Adiknya nendang perut Bunda! lucuuuu banget" ucap anak bungsu itu. Jery mendekatkan wajahnya ke perut Rose bermaksud untuk membuktikan ucapan Kasa. 

Familié: After Fräulein Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang