FREE #5

986 146 113
                                    

Waktunya update untuk yang ini!

Akhirnya, setelah 7 purnama ya. Bisa kelanjut juga, huhu senengnya..

Jangan lupa buat vote dan komen yang banyak. Karena komentar kalian memotivasi saya untuk cepat update kedepannya.

Happy Reading🖤
Sorry for typo(s)












































"Mandi lu tong? Tumben."

"Anjir!"

Baekhyun mengusap dadanya setelah terperanjat karena tiba-tiba saja neneknya berjalan melewati kamar mandi. Dengan handuk di atas kepalanya, pemuda cantik itu dengan santai duduk di meja makan.

Ini orang tua.
Giliran tidak mandi, pasti mengomel sepanjang hari. Tapi saat Baekhyun mandi, dibilang tumben. Sebenarnya apa mau nenek-nenek ini?

"Oma ngagetin aja deh. Udah kayak si Nanno." Celetuk Baekhyun yang kemudian membukan tudung saji di hadapannya. Menghembuskan napas panjang, pemuda cantik itu kembali menutup piring kosong di dalam tudung saji tersebut.

Nenek Baekhyun yang sedang mencuci piring lantas mengerut.
"Emang permen nano bisa ngagetin? Kayak orang aja. Lucu kamu, Baek."

Baekhyun menepuk jidatnya. Susah bicara dengan orang tua, tidak nyambung dan tidak tahu trend.

"Betewe nih." Baekhyun berdehem keras. "Kagak ada lauk gitu buat makan malem?" Tanyanya sekalian mengkode. Perutnya sudah berbunyi sejak mandi tadi, kelaparan.

Tukang batagor yang biasa Baekhyun jadikan untuk tempat hutangan tidak jualan hari ini. Kenapa ya? Atau jangan-jangan banyak yang hutang juga? Ah, ia jadi badmood. Padahal yang boleh hutang cuma dirinya saja. Kenapa yang lain jadi ikut-ikutan.

"Oma lagi gak napsu makan, Baek." Ucap sang nenek yang kemudian merogoh masuk ke dalam bajunya.

Baekhyun mah udah seneng aja, itu nenek-nenek kalo udah tangan masuk ke dalem BH berarti mau ambil duit. Lumayan buat main ke warnet.

"Nih, ke ZimbabweApril ya."

Baekhyun menatap uang 100 ribu di tangannya. Matanya mengerjap cepat.
"Cepe, dapet apa oma?"

"Apa kek Baek. Jangan lupa beliin mie, jadi kita punya stok mie ya. Sekalian, Oma mau kebab yang jualan di depannya, keknya enak tuh malem-malem begini."

"Kalo gak ada?"

"Nasi goreng jadi juga. Pedesin ya."

"Kalo gak ada juga?"

"Bakso boleh deh."

"Kalo taunya gak ada juga?"

Nenek Baekhyun mendatarkan wajahnya, sedangkan Baekhyun cengengesan sembari sungkem. Ia mencium punggung tangan sang Nenek, kedua pipi juga kening Neneknya.

"Ini Baekhyun beli nih. Tapi ada kembalian gak?"

"Ada lah, Udah kebanyakan duiy segitu dibawa ke sono."

Dalam hati Baekhyun ragu.
"Beneran ada kembalian?"

Nenek acuh saja dan kembali mencuci piring.
"Iya Baekhyun. Kamu gak percaya sama omongan oma ya?"

Pemuda mungil itu meringis kecil, ia menggaruk pelipisnya sebelum akhirnya jalan cepat keluar dari rumahnya.

Letak minimarket tak jauh dari rumahnya, makanya Baekhyun memilih untuk jalan kaki saja. Hitung-hitung olahraga malam. Tolong jangan mesum ya, olahraga malam tidak sama dengan olahraga ranjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FREE [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang