Kelahiran Kembali: Pengusir Hantu

CHAPTER🌵116-120

Chapter 116: Gundukan Pemakaman, Melihat Hantu

Mereka menyalakan fungsi senter di ponsel mereka dan melakukan live streaming di luar makam dalam waktu yang lama, dari jam 5:30 sampai 8:00 malam. Mereka berkeliaran di hampir seluruh area sebelum akhirnya menemukan pintu masuk ke makam.

Kelopak mata kanan Lu Chengfu terus bergerak-gerak saat dia melihat ke pintu masuk makam yang gelap. Dia merasa sangat gelisah dan gelisah. Pintu masuk makam itu seperti binatang yang berhibernasi dengan mulut berdarah terbuka lebar. Itu terlihat sangat menakutkan, seolah-olah pintu masuk yang gelap akan segera menutup selama seseorang masuk.

Hati Lu Chengfu benar-benar bergetar pada saat itu. Dia sudah tidak ingin lagi mencari buku petunjuk rahasia misterius di makam. Tanpa menunggu Wang Xuewen menyarankan agar mereka masuk, dia buru-buru berkata kepada Qi Hao dan Jian Chongying, “Haozi, Chongying, mengapa kita tidak kembali? Aku tidak merasa terlalu..." Bahkan sebelum dia bisa mengucapkan kata "baik", matanya, yang tidak pernah meninggalkan pintu masuk makam, melihat sepasang mata yang benar-benar putih berkedip di gua yang gelap saat mereka menatap lekat-lekat padanya. Serta senyum yang aneh. Itu sangat menakutkan Lu Chengfu sehingga dia tersandung dan jatuh ke tanah, wajahnya pucat pasi. “Aku tidak akan masuk, aku tidak akan masuk, ada hantu! Hantu!"

Qi Hao dan Jian Chongying yang segera membantu Lu Chengfu berdiri. Melihat Qi Hao dan Jian Chongying seperti sedang menggenggam sedotan penyelamat, Lu Chengfu segera berkata, “Haozi, Chongying, benar-benar ada hantu. Saya hanya melihat sepasang mata menatap saya dari pintu masuk makam. Haozi, ayo kembali, oke? Mungkin yang dikatakan pengemudi itu benar!”

Semakin Lu Chengfu memikirkannya, semakin takut dia jadinya. Pembuluh darah menonjol di punggung tangannya saat dia menarik Qi Hao dan Jian Chongying, menolak untuk melepaskannya. Dia tidak peduli bahwa streaming langsungnya masih berjalan, dan menangis ingin kembali.

Kelompok itu melihat ke pintu masuk makam. Dimana matanya?

Mereka saling berpandangan satu sama lain. Qi Hao dan Jian Chongying menghibur Lu Chengfu di samping. “Chengfu, kamu salah. Tidak ada apa-apa!"

Di samping itu, Wang Xuewen, Si Yinghua, dan para wanita membawa ketakutan Lu Chengfu untuk pertunjukan monyet. Wang Xuewen menertawakan kemalangannya sambil berkata, “Chengfu, kamu punya sedikit nyali, apakah kamu laki-laki. Bagaimana mungkin kita tidak masuk setelah mencapai pintu masuk ini? Mereka yang tidak masuk adalah anjing atau binatang."

Si Yinghua dan Sun Jiezhen juga menggemanya dari samping. “Tepatnya, yang tidak masuk adalah binatang. Selain itu, dari mana asalnya mata itu? Anda hanya membayangkan sesuatu dan menakut-nakuti diri Anda sendiri!”

Jiang Meng dan Chen Bing juga tertawa dan menggoda Wang Xuewen dan Si Yinghua. “Kakakmu ini terlalu pengecut! Apakah dia lebih takut dari kita wanita? Apa yang dia makan saat tumbuh dewasa? Baik, lupakan saja, kita masuk dulu. Terserah mereka apakah mereka ingin pergi atau tinggal. Kami tidak punya waktu untuk menyia-nyiakannya!”

Setelah itu, Wang Xuewen, Si Yinghua, Sun Jiezhen, Chen Bing, dan Jiang Meng mengucapkan selamat tinggal kepada Qi Hao dan Jian Chongying, lalu berjalan menuju makam.

Lu Chengfu melihat mereka berjalan menuju pintu masuk makam, dan semakin dekat mereka, semakin hatinya tenggelam dan menjadi dingin.

Melihat Wang Xuewen dan yang lainnya pergi, Qi Hao dan Jian Chongying sedikit cemas. Bagaimanapun, lebih baik bagi semua orang untuk tetap bersama di tempat gelap ini.

Qi Hao dan Jian Chongying saling memandang dan bersiap untuk membawa Lu Chengfu ke pintu masuk makam. Qi Hao berkata dengan nada menghibur, “Kita sudah di sini. Bukankah sayang jika Anda tidak masuk dan melihat-lihat? Kami belum melakukan live streaming!”