[18]

32.7K 2.7K 433
                                    

⚠⚠ Full of Explicit Content// mentioning of Mpreg ⚠⚠

Dimohon bijak dalam memilih bacaan.
➡ Boleh di skip jika tidak nyaman
➡ Sorry for typo's

Jangan lupa voment!🎉






Setelah menimbang permintaan sang omega, Mark akhirnya mengalah dan berbaring di samping Haechan; memeluk omega itu dengan erat. Maka disinilah mereka sekarang, kembali ke kamar apartement yang pernah mereka tinggali.. Haechan dengan bagian atas tubuhnya yang hanya ditutupi selimut tebal milik Mark masih meringkuk pada dada bidang alpha yang tengah memeluknya erat sembari setia mengusap lembut punggung dan kepalanya. Entah bagaimana mereka bisa tiba-tiba sedekat ini setelah masalah berat yang dilalui. Sejujurnya Mark ingin bertanya banyak hal pada Haechan, namun ia urungkan karena takut membuka kembali luka lama yang ia sebabkan, atau lebih tepatnya ia belum siap mendengar pernyataan menyakitkan tentang betapa berat hari-hari yang dilalui Haechan semenjak kehadirannya.

"Haechan" Mark mencoba membuka obrolan diantara mereka setelah cukup lama terlibat dalam keheningan.

"Hm" Haechan menjawab seadanya dengan suara teredam di dada Mark. Mengernyitkan dahi setelahnya kala alpha itu kemudian tidak menyahut kembali. Semakin bingung dibuatnya saat merasakan pergerakan kecil dari tubuh Mark yang bergerak resah di pelukannya. Haechan mendongak menatap Mark, mendapati ekspresi gusar yang nampak jelas di wajah Mark. "Mark, kenapa?" Tanya Haechan sedikit melonggarkan pelukan mereka.

Hanya gelengan disertai senyuman tipis yang Haechan terima sebagai jawaban. Omega itu semakin menelisik penuh curiga pada lawan bicaranya. Maka ketika tangan kecil itu meraih sisi wajah Mark, Haechan sedikit tersentak dan membelalakkan matanya, "Kau.. panas sekali" membolak-balikkan telapak tangannya pada permukaan pipi Mark saat dirasakan suhu tubuh alpha itu kian meninggi.

"Mhh.. Haechan..." Mark menggeram dengan suara rendahnya, diraihnya tangan Haechan yang masih setia mengusap pipinya. Setelahnya alpha itu dengan perlahan melepas pelukan mereka dan hendak beranjak dari ranjang. "Aku--kurasa rutku akan datang." Ia berhenti sejenak saat telapak kakinya berhasil menyentuh permukaan lantai yang dingin. Masih dengan posisi membelakangi Haechan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Hal yang ia khawatirkan rupanya terjadi, gelombang rutnya datang lagi dan rasanya ia ingin merutuki ini semua karena mengganggu quality timenya dengan Haechan.

"Mau kemana?" Tarikan pelan pada lengannya dirasakan kala Mark baru saja hendak beranjak dari sana yang berencana mencari tempat untuk menuntaskan gelombang rutnya sendiri karena yaa... dia takut terpancing dengan feromon Haechan yang begitu kuat dan berujung menyakiti lelaki mungil itu.

"Menuntaskan ini." Mark menjawab singkat, menggertakkan giginya cukup kuat saat dirasa alphanya sudah mendesak ingin keluar, mengambil alih akan tubuhnya.

"Mark...." Haechan memanggil dengan suara lirih, terdengar mendayu di telinga Mark dan diliputi aroma feromon omega itu yang kian pekat menyesakkan paru-parunya. Sial! apa Haechan sengaja mengeluarkan feromonnya lebih banyak? tidakkan ia sadar bahwa hal itu bisa menjadi bahaya untuknya?

Sedang Haechan yang merasa diacuhkan karena Mark tidak kunjung menghadap ke arahnya akhirnya mencoba memanggil alpha itu sekali lagi, "Mark"

"Haechan, feromon mu." Bukannya menjawab panggilan Haechan, Mark justru memperingati omega itu akan feromon yang ia keluarkan terlalu belebihan hingga mempengaruhi alpha dalam diri Mark yang semakin mendesak. Bahkan kini sebelah netra alpha itu sudah berganti warna menjadi kehijauan; warna mata alphanya.

Oh, Mate ! [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang