Prolog [Revisi]

265K 15K 165
                                    

Vanezero mendaratkan kecupan lembut di puncak hidung Sabrina. "Mulai malam ini kita tidur sekamar ya? Boleh, kan?"

Pertanyaan Vanezero sukses membuat Sabrina panas dingin. Ia menggigit bibirnya yang bengkak akibat ulah tidak masuk akal yang Vanezero lakukan beberapa saat lalu.

Mengapa Sabrina mengatakan kalau ulah Vanezero tidak masuk akal?

Pertama, Vanezero itu impoten.

Kedua, Vanezero itu gay.

Terlebih lagi Vanezero itu suami orang! Dan Sabrina baru saja berciuman panas dengan suami orang. Tolong perbesar dua kata terakhir! SUAMI ORANG!

Ya walaupun orang itu adalah Zara--dan Sabrina adalah jiwa yang tersesat ditubuh Zara--Istri sah Vanezeo baik secara hukum maupun agama.

Dan hal yang tidak boleh dilupakan, Vanezero itu vampir! Bukan manusia!

"Bagaimana? Boleh, kan?" Vanezero kembali bertanya. Melihat Sabrina masih diam, ia iseng menggigit hidung mancung gadis itu.

"Sakit!" Sabrina refleks menampar dada Vanezero.

Bukannya marah lelaki itu malah terkekeh dan menahan telapak tangan Sabrina agar tetap menyentuh dadanya. Merasakan otot dada Vanezero yang keras membuat pipi dan telinga Sabrina memerah.

"Boleh, ya?"

Sabrina menelan ludah susah payah. Melihat sorot mata Vanezero yang berubah sayu Sabrina yakin, kalau pikirannya yang mengira Vanezero gay atau impoten karena tak pernah berdekatan dengan perempuan itu salah besar.

Sekarang, apa jawaban yang harus Sabrina berikan?

Iya? Nyari mati namanya.

Tidak? Sayang banget lelaki sesempurna Vanezero ditolak.

Aaggghh, tolooong Sabrina!

***


Warning, siapkan hati kalian saat membaca cerita ini 🙈 Resiko baper ditanggung pribadi masing-masing, aku nggak mau tanggung jawab 😅

Sampai bertemu bab selanjutnya 😘

Be Vanezero's Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang