Asylum Near The Sky • YEONGYU

311 30 9
                                    

tinggalkan vote dan komen, ya. selamat membaca!

II


“Wajahmu terlihat cerah hari ini, Beomgyu-ssi. Ada sesuatu yang terjadi?”

“Tidak.” Beomgyu tersenyum, “Aku hanya senang.”

Yeonjun menggaruk lehernya yang tak gatal. “Hari ini dingin, ya.”

“Hujan.” Yang lebih muda mengangguk.

“Benar.” Tiba-tiba perasaan Yeonjun cemas, sudah dekatkah masa Ia harus berpisah dengan pasien favoritnya? “Ingin makan sesuatu yang hangat?”

Bungeo-ppang? Aku sampai sudah lupa rasanya.”

Yeonjun bangkit dari tempat duduknya. “Mari, makan bersama.”

Beomgyu menurut, berjalan pelan dibelakang Yeonjun.

Sudah tiga bulan sejak Beomgyu kemari, dan sudah empat bulan sejak kejadian kemarin, dimana Beomgyu menangkap basah laporan yang dihiasinya dengan catatan personalnya. Memalukan, kalau diingat-ingat lagi, Ia terlihat seperti remaja kasmaran yang selalu memerhatikan pujaan hatinya dari kejauhan, tanpa berani menyatakan langsung.

Lucu, tapi tanpa sadar, perasaannya masih sama.

“Wah, senang bertemu denganmu lagi, Choi Beomgyu.”

“Hai, Pak… Hoseok?” Beomgyu balas menyapa setengah bingung.

“Ya! Ini aku, Heosok.”

Yeonjun tersenyum, “Bapak selalu semangat, ya.”

“Tentu! Saya resepsionis Rumah Sakit ini, tentu saja harus memengaruhi penghuni lain agar ikut bersemangat!”

Mereka semua tertawa.

“Omong-omong, kalian butuh apa kemari?”

“Ah, benar, tolong buatkan surat izin keluar sementara untuk Beomgyu ya, Pak.” Yeonjun menoleh kearah Beomgyu, menunjuk bangku di daerah ruang tunggu. “Kamu duduk disana saja dulu, sambil menunggu.”

“Iya.”

Hoseok mengangguk mengerti, “Siap. Ini mau pergi kemana, Dok?”

“Mencari udara segar saja, Pak. Sekaligus sedang ingin makan diluar.”

“Oh, begitu.” Responnya sambil mengatur printer. “Jadi Beomgyu sudah sembuh, ya, makanya sudah bisa keluar area Rumah Sakit.”

“Iya,” Yeonjun membenarkan. “Sebentar lagi Ia sudah bisa pulang.”

Hoseok memerhatikan perbedaan air muka Yeonjun ketika Ia mengucap kalimat barusan. “Selain itu, Beomgyu lebih jarang bicara, ya.”

“Iya, itu efek terapinya.”

Hoseok mengangguk-angguk, “Semakin Ia sembuh, Ia akan semakin murung. Sedih juga menurut Bapak.” Ia sambil memasukkan surat Beomgyu kedalam amplop surat. “Tapi mau bagaimana lagi, itulah yang terbaik.”

Yeonjun lagi-lagi tersenyum, namun tak setulus biasanya. Kali ini malah terlihat getir. “Aku akan merindukannya.”

28 Mei.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moments Of Rhapsody | All TXT PairingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang