chapter 03

3.7K 744 13
                                    


"Panggilkan Dejun kemari, kupikir Renjunnie akan membutuhkannya." Alpha tersenyum penuh arti namun Jaemin mengepalkan kedua tangannya.

"Ini bukan waktunya, Ayah. Masih ada dua minggu lagi sampai ritual itu dilaksanakan. Apa ayah sudah lupa dengan peraturannya?"

"Jaemin, Jangan terlalu menurut pada peraturan. Belum tentu peraturan yang kau dengar itu benar."

"Terserah ayah." Pada akhirnya Jaemin hanya bisa menjauh dan membiarkan ayahnya yang keras kepala melakukan apapun. Sejak awal Jaemin memang tidak terlalu setuju dengan keputusan ayahnya. Dan sekarang ia akan lepas tangan. Biarkan.

.

.

.

"Dimana Renjun, Alpha?" Dejun datang setelah mendapat panggilan dari Chanyeol. Chanyeol menyambut kedatangan Dejun dengan hangat.

"Pergilah ke kamar Renjun, ku yakin dia akan membutuhkanmu."

Sebelum pergi, Dejun lebih dulu membungkuk dan kemudian mengikuti arahan dari salah satu pengikut Huang Yang akan membawanya menuju kamar Renjun. Calon mate nya. Di tengah ia melangkah, Dejun bisa menangkap aroma manis yang mulai mengetuk Alpha dalam dirinya. Baunya terlalu manis namun membuat Dejun mengendus aroma itu dengan sedikit kasar. Terlalu memabukkan.

"Ini kamar Tuan muda Huang, anda bisa masuk."

Dejun mengangguk kaku, dengan perlahan ia mulai memutar kenop pintu. Sedikit mengatur napas saat bau manis itu semakin dekat.

Setelah menarik nafas yang cukup panjang, akhirnya Dejun membuka pintu tersebut. Dapat ia lihat pemuda yang beberapa hari lalu ia temui tengah meringkuk di atas kasurnya.

"Renjun?"

Renjun tersentak saat namanya dipanggil. Jantungnya bertalu, sedang rasa tak nyaman masih ia rasakan.

"Butuh bantuan, Renjun?" Renjun mencengkram selimut yang ada dibawahnya. Ia tahu jika itu Dejun. Dan apa yang Dejun tanyakan tadi...Renjun jelas tahu apa yang dimaksud.

"Aku disini, Renjun." Suara Dejun dalam. Sejujurnya Alpha didalam tubuhnya mulai memberontak. Ingin menjamah sosok mungil yang terlihat tak berdaya. Namun Dejun masih mempertahankan sedikit kesadarannya.

"Renjun?"

Kepala Renjun menggeleng ribut. Meskipun Renjun membutuhkan itu sekarang tapi Renjun tidak ingin melakukannya. Meskipun ia tergoda, tapi Renjun akan mempertahankan kewarasannya.

"Tidak mau huh?" Dejun mendekat, ia duduk disisi ranjang dan menatap Renjun yang menyembunyikan wajahnya. Ini tidak baik, Alpha yang sedang bersama Omega in heat bukanlah hal yang baik. Kecuali jika mereka memanglah sepasang Mate.

"Aku bisa membantumu, sayang."

Renjun memejamkan matanya. Ditengah kesadarannya yang mulai menipis. Renjun harus bisa menjauh dari Dejun. Tapi tubuhnya tidak sanggup melakukan apapun. Renjun butuh Dejun, Renjun butuh disentuh. Tapi Renjun ingin menolak, meskipun Dejun lah yang akan melakukan ritual itu dengannya. Meskipun Dejunlah yang akan menjadi Mate nya . Entah mengapa Renjun ingin menjauh. Ia ingin menolak untuk saat ini.

"Kak, T-tolong keluar d-dari sini." Renjun meminta dengan mata berkaca-kaca. Wajahnya memerah padam sedang dibawah sana cairan yang keluar dari belakang mulai menuruni pahanya. Dejun meraup udara sedikit rakus. Kesadarannya sudah terenggut. Ia ingin menyentuh Renjun. Saat ini!

"Ayo kita Mating." Manik Dejun mengkilat. Suaranya serak dan tangannya meraih surai Renjun. Renjun menggeleng ribut, ia tidak mau melakukannya meskipun ia membutuhkan ini.

Rogue |NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang