Bulan purnama, dan itu sudah benar-benar nampak di atas sana. Menemani gemuruh malam di tengah Hutan yang semakin gelap. Renjun tidak pernah membayangkan jika Mark akan datang disaat ia berjuang untuk menghindari orang-orang suruhan ayahnya. Benar, ia terhindar dari mereka namun hal itu juga bukan perkara yang baik karena orang yang menolongnya saat ini adalah Mark. Mark yang berusaha ia hindari, Mark yang harus Renjun hindari.
"Bagaimana? Tidak dengan Alpha Xiao tapi kau bisa tetap melakukan ritual itu denganku, Renjun." Renjun menggeleng, tepat dibawah sinar rembulan Renjun tersengal sebab kungkungan tubuh kokoh diatas tubuhnya. Renjun menelan ludah, mereka jelas jauh. Berada sangat jauh dari tempat tadi karena Mark datang dan membawanya pergi kesini. Hutan, yang Renjun yakini hutan lain di kawasan Lee.
"Kita lakukan disini saja agar Moon Goddess bahagia melihat kita." Renjun menggeleng namun rahangnya sudah di cengkram kuat oleh Alpha itu. Si omega melenguh saat lidah hangat menjilati lehernya dalam dinginnya malam. Persendiannya seakan melemah saat pheromone milik Mark sengaja di keluarkan untuk menggoda si Omega.
"Cukup." Renjun berucap lirih namun jelas itu hanya di anggap angin lalu oleh Mark. Sebelum menjadikan Renjun miliknya maka Mark harus puas menjamah keseluruhan tubuh Renjun.
"Aku akan menandai mu dengan hati-hati. Kau akan aman sayang." Renjun mengumpat hanya untuk kembali ia telan di tenggorokannya karena bibirnya kini di tawan oleh bibir panas Mark yang berhasil membuatnya lemah. Mark tidak akan melepaskannya karena Mark menginginkan ini. Jadi, apa dia harus menyerah? Lalu berakhir hidup dengan Mark?
Inginnya Renjun memberontak, namun kekuatan Alpha tidak akan bisa ia lawan. Untuk menggerakkan tubuhnya saja sulit. Kedua tangannya di tahan, di atas dedaunan kering yang masih bisa Renjun rasakan.
"Eunghhh" Mark mengumpat dan menyesap perpotongan leher Renjun dengan semangat. Tangannya mulai menjalar masuk kedalam jubah yang seharusnya Renjun kenakan untuk ritual itu. Dan Mark terkekeh, Renjun akan menjadi miliknya.
"Kak Mark, Jangan ah " dan Renjun kalah, Omeganya menginginkan lebih. Ia butuh Mark untuk memuaskan dirinya. Desahan lirih itu keluar dari mulut manis Renjun dengan teratur saat Mark menjilati bagian dadanya. Cukup membuat Renjun menjerit tertahan dan Mark mengeluarkan taringnya. Renjun..... Benar-benar akan menjadi miliknya. Yang sudah sangat lama ia nantikan. Ruam merah di leher itu Mark jilat dengan sensual dan kedua tangan Renjun meremat surai hitam Mark.
Renjun mendesah semakin keras sebelum matanya yang buram menangkap siluet dari sosok yang tiba-tiba membuat tubuhnya yang panas mengkaku.
"D-Di Nu." Bisik Renjun yang sukses membuat Mark menjauh. Menatap manik Renjun yang tak fokus dengan heran. Beberapa detik yang lalu Renjun meracau dengan menyebutkan namanya. Lalu siapa nama yang baru saja Renjun sebut?
"Jangan sebut nama orang lain sialan! Kau itu milikku." Mark yang kalap segera meraih tengkuk Renjun untuk ia tandai tapi sayangnya itu semua tidaklah terjadi. Tubuhnya terpental hingga menubruk pohon besar yang cukup Jauh. Erangan tertahan dari Alpha itu menyadarkan Renjun jika disana. Di Nu benar-benar nyata.
Mengatur nafasnya, ia masih mengangkang dengan pakaian yang berantakan dan ia bisa melihat dengan samar-samar dua sosok yang kini sedang saling melawan. Jika sosok itu benar Di Nu. Maka Renjun bersumpah akan mengikuti sosok itu kemanapun hingga Di Nu menyerah dan menerimanya. Renjun akan berbuat nekat.
"Sialan! Siapa kau?!" Mark berteriak murka dengan beberapa luka yang Jeno bubuhkan di wajahnya. Hampir saja Renjun akan menjadi miliknya namun sosok asing ini menggagalkannya. Mark kalap, dan berakhir menerjang si lawan dengan membabi buta. Sayangnya, sosok yang ia lawan lebih kuat hingga Mark diam mengkaku saat moncong perak mengarah pada dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogue |NoRen
Werewolf【O N G O I N G】 Original story by: KYOkimm Re-publish: asrtnty ©2021 Disaat dua hati saling mencintai tapi takdir berkata lain. ⚠️Noren area ⚠️Bxb