"Apa ada yang mengganggu pikiranmu? Kau melamun terus sedari tadi."
Usapan lembut di bahunya Jaemin rasakan. Ia menoleh dan mendapati Haechan berada dibelakangnya. Sebenarnya, ada banyak hal yang mengganggu pikirannya beberapa hari ini. Terutama sejak ia tidak bisa membaca apa yang Haechan rasakan.
"Kau menjadi lebih pendiam dan sedikit menjauh dariku. Entah hanya perasaanku saja atau memang begitu adanya. Apa aku berbuat salah? Katakan Jaemin." Sambung Haechan lagi.
Sejujurnya sejak hari itu Jaemin mulai meragu mengenai Haechan. Ia tau benar dan pasti bahwa ikatan mate adalah yang paling kuat. Mereka bisa berbagi segalanya, rasa sakit, bahagia, sedih. Semuanya. Termasuk membaca pikiran satu sama lain.
Tapi Jaemin tidak. Ia tidak dapat melakukan hal itu.
Ia tidak bisa membaca apa yang sedang Haechan pikirkan apalagi sampai masuk ke dalam pikiran omega manis itu. Yang ia tau, ada dua kemungkinan penyebabnya. Yang pertama, mereka bukan sepasang mate yang sesungguhnya. Dan kedua, salah satu diantara mereka bukanlah dari kaum werewolf.
Keraguan yang berhari-hati ini ia rasakan semakin membesar setiap harinya.
Kali ini ia ingin memastikan sesuatu, siapa sebenarnya matenya ini. Apa memang benar mereka sepasang mate dan apa memang benar Haechan bukan dari kaum werewolf. Atau mungkin omega manis ini memiliki backstory lain yang membuat alpha seperti dirinya tidak dapat masuk ke dalam pikirannya.
"Jika aku bertanya sesuatu yang serius dan menginginkan kejujuranmu sebagai jawabannya, apa kau bersedia menjawab?"
"Kenapa tidak? Apapun pertanyaan yang kau ajukan akan ku jawab, dengan jujur."
Jaemin menghela nafas dan memejamkan matanya sebentar, ia kemudian menggapai kedua tangan Haechan dan sedikit merematnya. "Katakan, siapa kau sebenarnya. Apa benar kau berasal dari kaum yang sama denganku? Kenapa, kenapa aku tidak pernah bisa masuk ke dalam pikiranmu? Kenapa aku tidak pernah bisa membaca pikiranmu? Apa kita memang benar-benar sepasang mate Haechan?"
Lontaran kata yang terucap seketika membuat Haechan membeku tak berkutik di tempatnya, bahkan senyum kecil yang sempat ia terbitkan kini hilang.
Ia tidak tau harus menjawab apa. Tidak mungkin kedoknya selama ini akan terbongkar lebih awal dari rencana awal.
Berpikir Haechan, ayo berpikir kebohongan apalagi yang bisa kau ucapkan untuk tidak membuatnya curiga.
"Kenapa? Aku matemu, aku alphamu. Aku bisa membaca pikiran setiap orang. Bahkan semua orang tau, seorang alpha lah yang paling bisa membaca pikiran omeganya."
"Jaemin... a-aku."
"Kau ini memang benar mateku atau--"
"Kau memang mateku Jaemin, mate yang sang Dewi ciptakan untuk melengkapi separuh jiwaku."
"--kau memang bukan bagian dari kami. Dari kaum werewolf."
Deg
Haechan kehilangan kata-katanya. Ia tak tau lagi harus dengan apa membalas perkataan alpha yang kini menatapnya dengan mata yang begitu banyak menyimpan arti.
Marah, sedih dan kecewa. Semua tergambar jelas di manik biru Jaemin. Lidahnya kelu dan mendadak dadanya di penuhi rada sesak yang teramat.
"Hanya mereka, yang berasal dari para makhluk penghisap darah yang pikirannya tak terbaca oleh kami." Sambungnya, masih menatap dalam yang entah masih bisa di katakan matenya atau tidak.
"Ayo, katakan siapa dirimu. Benarkah kau Haechan yang Dewi bulan ciptakan sebagai mateku? Jawab ya atau tidak Haechan."
"AKU BILANG JAWAB AKU HAECHAN!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogue |NoRen
Werewolf【O N G O I N G】 Original story by: KYOkimm Re-publish: asrtnty ©2021 Disaat dua hati saling mencintai tapi takdir berkata lain. ⚠️Noren area ⚠️Bxb