Park My Love 5 | Bad Genius ✓

18

PML 5
Bad Genius
Enjoy reading
Abaikan typo
•••

Rose berdiri depan mading besar yang menampilkan sebuah brosur SAT.

Rose pengen banget ikut. Siapa tau dia bisa buat ibunya bangga karena kuliah di luar negeri.

Sebelum itu, Rose emang udah di tawarkan kepala sekolah dan dia dapat undangan prestasi. Rose bimbang karena dia juga nggak bisa ninggalin ibunya sendiri.

Akhirnya, Rose memutuskan untuk mengambil semua uang karena sudah cukup membayar perawatan orang tuanya di rumah sakit jiwa.

Dia pergi kesana. Janji pada sang ibu kalau Rose bekerja keras agar bisa membawa ibunya pulang tanpa utang!

" Rose!?"

Ibunya tersenyum melihat Rose yang jalan mendekat duduk di pinggir koridor rumah sakit.

" Kamu sudah makan?" Tanya ibu. Mengelus-elus rambut Rose karena dia rindu sekali.

" Udah ibu. Ibu, kita pulang sama-sama nanti ya."

Ibunya mengangguk. Dia cium pipi anaknya yang emang mampu gitu, kerja demi orang tua agar bebas dari rumah sakit jiwa.

Ibunya tuh nggak gila!! Tapi ada oknum yang mengira jika ibunya gila. Jadinya, ibu Rose di bawa ke rumah sakit jiwa hingga terjebak di dalamnya karena Rose belum mampu membayar biaya rumah sakit.

" Kamu dapat uang darimana?"

" Rose kerja tiap hari. Ngurusin laundry ibu."

" Bagaimana sekolahmu?"

" Sekolahku baik bu."

" Menang olimpiade kemarin?"

Rose terdiam. Dia nggak ngomong ke ibunya soal Rose yang tereliminasi karena di hajar orang yang nggak diketahui dia siapa.

" Nggak bu." Jawab pelan Rose, takut ibunya kecewa.

" Tidak apa. Kegagalan harus kamu rasakan. Kemenangan akan datang padamu di lain kesempatan nanti."

" Iya Bu."

Ibunya tersenyum. Dia pun jalan sambil di rangkul Rose untuk keluar rumah sakit jiwa ini pulang ke rumah.

Akhir Rose nggak sendiri di rumah. Dia sama ibunya untuk mengurus pekerjaan laundry di toko.

•••

" Mh?" Jennie bingung. Dia nempel-nempel wajah di kaca toko Rose, mencoba melihat ke dalam.

" Rose nggak kerja?" Tanyanya.

Kebetulan ada suara Nenek toko seberang yang lagi nyapu.

" Nenek~~~!!" Jennie lari deketin nenek ini yang hapal sekali dengan suara Jennie sekarang.

" Nenek, Rose kerja?"

" Sepertinya tidak. Biasanya Rose sudah buka sekarang."

Jennie cemberut.