0.3 Glitch

693 127 25
                                    

Dalam renungannya, ia memandang kosong padang pemakaman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam renungannya, ia memandang kosong padang pemakaman tersebut. Buket bunga ia sudah menaruhnya pada salah satu makam. Jika diamati, dia terlihat nahas dengan perban ditangannya.

Dua orang menghampirinya, salah satunya yang memiliki tampang berumur bercakap, "Himeno, dia orang barumu,"

"Aku Aki. Mohon bantuannya." Pria disebelahnya ikut berbicara.

"Dia tidak sopan, tapi dia sudah dilatih setidaknya untuk bisa digunakan. Semoga berjalan lancar." Lanjut pria tua itu kemudian, lalu melenggang pergi.

Keadaan sejenak menjadi senyap, sebelum akhirnya wanita dengan perban ditangan itu angkat bicara, "jadi, apa kau bisa dipakai?"

"Siapa tahu..."

"Kau akan menjadi orangku yang keenam. Yang lainnya sudah mati. Mereka semua sampah tidak berguna, jadi mereka mati." Lanjut Himeno kemudian.

"Jangan mati, Aki."

☬☬

Keadaan kembali senyap kala terakhir kali Himeno bercakap. Tak ada lagi yang merancau ataupun bertikai. Tatkala saat ketujuhnya menjadi siaga kala salah satu pintu mengeluarkan suara bising dari baliknya.

"Aki.. dia datang."

Seakan menerawang, tepat setelah Himeno berceloteh, sebuah iblis dengan bentuk yang tidak karuan keluar dari ruangan bising tersebut. Tak ada ancang-ancang bahwa iblis itu hendak menyerang, namun tak lama ia melayang seiring Himeno mengangkat tangannya keudara. Kobeni yang tepat berada didepan iblis tersebut menatap nanar.

"Saatnya bertarung!" Pekik Power seraya membuat sebilah pisau dengan darahnya. Menit berikutnya iblis tersebut terkapar setelah terbelah dua. "Iblis itu bodoh! Dia takut sekali denganku hingga menjadi mengambang!" Lanjutannya kemudian.

"Kau salah, itu tadi kekuatanku!" Seru Himeno mengaku, "hantu ku yang yang menangkapnya!"

"Hantu?" Sahut Power samar.

"Aku punya kontrak dengan Iblis Hantu! Dengan bayaran dia boleh memakan mata kananku, aku bisa menggunakan tangan kanan miliknya," Himeno menunjuk mata kanannya, "dia tidak terlihat dan kuat, sangat praktis."

"Jadi, Aki? Apa dia memiliki bagian senjata itu?" Celutuk (y/n) melirik Aki.

"Tidak ada reaksi yang kuat. Bukan dia." Jawab Aki lugas.

Mereka melanjutkan pencarian setelah (y/n) melenggang pergi. Hingga pada tangga penghubung lantai 8 dan 9, Power bercelutuk.

"Apa ide bagus menjelaskan kekuatanmu di depanku seperti tadi?"

"Mengenal kekuatan masing-masing membuat kita lebih mudah bekerjasama, bukan? Dan lagipun aku masih memiliki teknik andalan lainnya, maka hal itu tak masalah." Jawab Himeno lugas.

Kolopsia - Chainsaw Man Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang