_PART SIX #6_

5.9K 114 4
                                    


          Sore ini Camelia masih berada diperusahaan karena cukup banyak pekerjaan yang harus ia teliti lebih membuatnya harus lembur malam ini padahal jam kerja sudah berakhir sejak satu jam yang lalu. "Oh my... Kenapa akhir-akhir ini aku jadi cepat lelah?." Tanya Camelia pada dirinya sendiri sambil membuang nafasnya pelan.

Entahlah akhir-akhir ini Camelia merasa jika dirinya mudah lelah dan tubuhnya agak sedikit meriang mungkin ini adalah pertanda sakit karena memang Camelia sudah sangat lama tidak sakit.

Gadis itu bangkit lalu membuat segelas teh hangat jahe agar tubuhnya sedikit terobati lalu kembali bekerja hingga jam menunjukkan pukul 19:22 dan ia sudah dalam perjalanan pulang menuju mansion.

Mobil Ferrari putih itu masuk kedalam gerbang dan iapun memarkirkannya dihalaman rumah tak lupa ia menutup cap mobilnya, tapi ada satu hal yang membuatnya sedikit bertanya-tanya saat melihat sebuah mobil Lamborghini hitam terbaru yang terparkir tak jauh dari posisinya.

Camelia mengernyit seperti bertanya-tanya milik siapa mobil itu, kemudian iapun menaiki anak tangga dan masuk kedalam mansionnya yang langsung disambut oleh beberapa pelayan disana.

"Bawakan kekamarku!." Perintahnya lalu memberikan tas, jas dan beberapa file pada salah satu pelayan untuk meletakkannya dikamarnya karena ia akan langsung makan.

Gadis itu berjalan menuju ruang makan lalu duduk dikursinya dan mengambil menu yang ia inginkan, Camelia makan dengan cukup  lahap karena sejak tadi perutnya memang sudah kelaparan tapi ia tahan.

"Apa kau tidak merindukanku adik?."

"Ukhuk, ukhuhk!." Camelia terkejut bukan main ketika mendengar dan melihat siapa orang itu.

Camelia langsung meminum airnya hingga batuknya mereda. "Sepertinya kedatanganku tidak diharapkan hari ini." Lanjut pria itu dengan senyuman palsu membuat Camelia sedikit curiga apa yang sebenarnya pria itu inginkan.

"Sejak kapan tuan tiba disini?." Tanya Camelia sedangkan pria itu berjalan mendekat dan duduk tepat disampingnya, Lean tersenyum sambil mengelus rambutnya yang tergerai hingga sepunggung.

"Sejak siang tadi saat kau makan siang direstoran." Jawab pria itu lalu tersenyum hingga kedua matanya menyipit membuat Camelia ngeri sendiri melihatnya, Lean sangat jarang tersenyum padanya terlebih lagi saat tersenyum dengan dipaksakan sungguh sangat menyeramkan.

Camelia baru saja selesai makan malam dan ternyata Lean juga baru sampai dari rumah tunangannya jadilah mereka makan malam bersama.

Camelia bersiap untuk mandi dan membersihkan badannya yang lengket juga bau karena seharian bekerja hingga mengeluarkan keringat dan bau yang tak sedap. "Baiklah ayo kita mandi..." Gadis itu berkata seraya berjalan menuju kamar mandi.

Gadis itu mandi cukup lama kaeena masih berendam dan merileksasikan tubuhnya yang lelah dengan air hangat dan bau bunga melati yang menyegarkan. Camelia mencari bathrop dilemari dan ternyata sudah habis hanya ada handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya, sepertinya maid yang membersihkan kamarnya lupa untuk mengisi dengan yang baru.

Dengan terpaksa Camelia memakai handuk kecil itu yang hanya bisa menutupi dari dada hingga bagian pantatnya dan ia sangat yakin jika dirinya berjongkok sedikit saja maka asetnya akan sangat terlihat jelas.

Saat keluar dari kamar mandi gadis itu berjalan menuju meja riasnya dan menyalakan hairdrayer untuk mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas. Kemudian saat rambutnya sudah benar-benar kering Camelia menyisirnya hingga tak sengaja menjatuhkan sisir itu kelantai.
"Apa kau sengaja menggodaku?."

Camelia terkejut bukan main bahkan tubuhnya langsung menegang karena mendengar suara beriton yang sangat ia kenali. Tak mendapat jawaban akhirnya Lean bangkit dan menghampiri Camelia yang sudah kembali menetralkan keterkejutannya.

The Flavor ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang