"Mami kenapa? Senyam-senyum begitu bikin ngeri tahu," kataku saat melihat Mami baru saja pulang dari kantor.
"Tebak Mami bawa apa?" kata Mami dengan raut wajah sumringah.
Aku berpikir sejenak. "Bawa badan?"
"Nggak usah ngelawak."
"Sarah nyerah deh. Bawa apa?" kataku akhirnya.
"Taraaaaaaaaa!" Mami mengeluarkan amplop dari dalam tasnya.
"Amplop kalau isinya bukan duit udah basi," ujarku tak tertarik sama sekali.
"Nggak bakalan basi karena emang isinya duit," jawab Mami.
Mendengar kata 'duit', kedua mataku langsung melebar. "Mami gajian?"
"Lebih tepatnya bonus sih. Tadi bos Mami ulang tahun terus ngadain undian berhadiah terus Mami dapat kupon isinya uang cash 3 juta. Terus...." kata Mami berapi-api.
"Terus apa?" kataku nggak sabar.
"Kita dapat kesempatan buat nginep di penginapan punya saudara bos Mami yang baru opening. Mami tadi dikasih lihat fotonya langsung excited banget loh, Sar. Pemandangannya bagus banget!"
"Wah, Mami lucky banget!" kataku.
"Tadi ada yang dapat sepeda lipat juga, Sar. Terus ada juga yang dapat satu set peralatan dapur." Mami bercerita.
"Kaya juga bosnya Mami," kataku.
"Kalau nggak kaya mana bisa jadi bos."
"Iya juga."
"Tempat penginapannya ada di kota sebelah, Sar. Terus lewat beberapa spot yang bagus banget buat foto. Sering nongol di FYP Mami."
"Tapi kalau pergi berdua sama kamu doang kurang asyik, Sar," kata Mami.
"Terus Mami mau ajak satu perumahan?" Aku memutar bola mataku malas. Heran deh ibu-ibu satu ini aneh-aneh aja.
"Ya nggak juga," kata Mami terus menarik tanganku ke teras rumah. "Tugas kamu sekarang ajak si kembar ya."
"HEH?!" Aku kaget.
"Kasian tuh mereka juga berduaan mulu. Mending kita ajak. Lagipula mereka udah Mami anggap kayak anak Mami sendiri," kata Mami sambil mengedipkan sebelah mata ke arahku.
"Nggak ah. Sarah males."
"Ih!!!" Mami menarik-narik tanganku. "Kan ini bisa jadi kesempatan kamu PDKT sama Sean atau....Evan?"
"Mi, STOP!"
"NO!"
"Kalau Mami mau ngajak mereka, yaudah Mami ajak aja sendiri," kataku hendak masuk ke dalam rumah tapi tiba-tiba Mami berteriak, "EVAN! SEAN!"
Aku membulatkan mata dan buru-buru berusaha membungkam mulut Mami. "Mi, apaan sih?! Kenapa harus teriak-teriak? Didenger tetangga malu."
"Eh, Tante. Ada apa?"
Aku terdiam setelah mendengar suara Sean dari belakang. Posisiku masih membelakangi mereka.
"Tante dapat rezeki nih jalan-jalan ke kota sebelah. Kebetulan dapat kesempatan nginep juga di villa punya bos Tante yang baru aja opening. Kamu dan Evan mau ikut, nggak?"
"Please, jawab 'nggak'. Gue mohon."
"Wah seru dong! Boleh, Tante. Aku sama Sean ikut ya." Tiba-tiba entah darimana kini terdengar suara Evan.
"YES! LETS GOOOOO!"
Aku akhirnya membalikkan badan dan melihat Evan serta Sean tersenyum ke arahku.
![](https://img.wattpad.com/cover/270588338-288-k27100.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sean and His Twin [1]
FanficAku menyukai Sean, tetapi kembarannya yang bernama Evan tidak menyukaiku. Apa yang harus aku lakukan? ▶ Previous title : San and His Twin | San, Wooyoung [ATEEZ] ° ATEEZ Local Mini Story Project by nthemoodnightj ° Start : 18 Juli 2021. ° End : 26...