8 : When someone loves you [END]

163 33 9
                                    

Special Author's side.

Sarah masih tetap tidak ingin menghampiri kehebohan kecil di depan rumahnya. Perempuan itu bisa melihat bagaimana gembiranya Sean dan Evan ketika Mama-Papanya turun dari mobil.

"Papa!" teriak Sean lalu berlari menghambur ke pelukan Papanya.

"Pantes anaknya ganteng. Papanya aja ganteng," celutuk Mami yang melihat kehebohan kecil itu dari teras rumah.

"MAMA!" Evan juga tidak kalah antusias.

"Gimana nih kabar anak kembar Papa?" tanya Dimitri, nama Papa Sean dan Evan.

"San kangen banget sama Papa!" jawab Sean masih belum mau melepaskan pelukannya.

"Sean nggak kangen sama Mama?" Miselia, nama Mama Sean dan Evan, merentakan kedua tangannya.

Sean langsung bergantian memeluk orang tuanya.

"Oh iya ini benar-benar kebetulan yang nggak disengaja. Tadi di bandara kami ketemu Danila," kata Dimitri tiba-tiba.

Seorang perempuan kemudian turun dari mobil.

Sean membeku sesaat lalu menoleh ke arah Evan perlahan-lahan senyumnya memudar.

"Kok ada dia sih?" kata Evan kesal lalu masuk ke dalam rumah.

"Loh? Evan? Hei, Nak." Dimitri tak mengerti dengan sikap putranya.

"Biar Sean yang coba ngomong, Pa," ucap Sean lalu pamit masuk ke dalam rumah.






[ Sean and His Twin, nthemoodnightj ]




"Mi...nggak ah. Nanti aja, Mi," kata Sarah ketika Mami menyeretnya untuk berkunjung ke rumah si kembar. Sarah masih belum siap aja ketemu sama Mama-Papa pacarnya.

"Oh? Ada tamu." Papanya si kembar menyadari keberadaan Mami dan Sarah yang berdiri di depan pagar. Segera ia membukakan pagar untuk keduanya.

"Halo. Saya Santi. Itu rumah saya persis di depan. Ini anak saya. Sarah," kata Mami lalu menyenggol Sarah untuk memberi salam.

"Halo, Om. Saya Sarah, tetangga depan rumah sekaligus temannya Sean dan Evan," kata Sarah berusaha terlihat ramah dan tidak kelihatan deg-degan.

"Oh, halo juga. Wah senang sekali bisa bertemu kalian. Sean sering cerita kalau lagi facetime sama saya dan Mamanya. Katanya kalian baik banget sama mereka. Saya berterima kasih sekali karena sudah membantu menjaga si kembar terutama untuk Bu Santi," kata Papanya si kembar.

"Harusnya saya yang menyapa terlebih dahulu," kata Dimitri dengan wajah agak menyesal lalu kembali mengukir senyum ramah di bibirnya, "Mari masuk."

"Terima kasih," jawab Mami yang masih saja menarik tanganku.

"Sarah!" kata Sean yang muncul dari dalam rumah dengan senyum sumringahnya.

"Tuh," bisik Mami.

"Apa sih," balas Sarah juga berbisik.

"Ini orang-orang baik yang sering kamu ceritain ke Papa sama Mama kan, San?" kata Dimitri ke putranya.

"Iya, Pa. Tante Santi udah mirip kayak Mama kedua buatku dan Evan selama Papa dan Mama nggak disini."

Mami cuma senyam-senyum.

"Kalau yang ini...pacarku, Pa," kata Sean tiba-tiba menggenggam tangan Sarah.

Sean and His Twin [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang