SG 1

78.2K 3.8K 968
                                    

"Dari mana?" suara dingin nan menusuk milik laki-laki Lee masuk ke indra pendengaran nya. Jaemin tertegun, ia terkejut karena salah satu daddy nya ada di apartemen miliknya.

"E-eung daddy jen?" Jaemin harus menjadi anak polos sekarang.

"Saya tanya, kamu dari mana Na Jaemin?" Perkataan penuh penekanan dari Jeno membuat atmosfer disekitar Jaemin menjadi dingin dan diliputi ketakutan.

"E-eum Nana habis kerja kelompok daddy..." Jaemin menunduk, menautkan jari-jari nya bak anak kecil yang sedang diomeli sang ayah.

"Sama siapa?" tanya Jeno, lagi.

"Haechan, Felix, Junkyu, dan... d-dan..." ucapannya mulai terbata, ia bingung harus menjawab siapa lagi.

"Dan siapa Na?"

"H-Hyunjin" tamatlah riwayat mu Jaemin.

"Nana tidak lupa kan apa yang pernah daddy bilang?" Jeno berjalan mendekat ke arah Jaemin, merengkuh pinggang bayi nya itu dengan erat.

"M-maaf dad..." lirih Jaemin

"Daddy sudah berapa kali bilang bahwa kamu tidak boleh dekat dengan laki-laki brengsek itu, Na Jaemin" Emosi yang meluap-luap sebisa mungkin Jeno tahan, sekarang bukan waktunya membentak kelinci kecilnya.

"M-maaf kan Nana dad, Guru yang membuat kami satu kelompok, n-nana tidak bisa menolak." ujar Jaemin ketakutan.

"Sungguh?" tanya Jeno dengan suara beratnya

"I-iya dad" Jaemin mengangguk, masih menunduk, tidak berani menatap Jeno.

"Tatap daddy sayang" tangan Jeno memegang dagu Jaemin dan memaksa Jaemin untuk mengangkat wajahnya supaya bisa menatap matanya.

"Kamu tidak berbohong kan?" tanya Jeno lagi.

"S-sungguh, nana tidak berbohong dad" mata Jaemin mulai berkaca-kaca, ia sangat takut Jeno akan menghukum nya.

Untung tidak ada Renjun.

"D-dad... Jangan bilang ke Daddy Renjun ya?" mohon Jaemin, Renjun itu tidak mudah mengontrol emosi nya, oleh sebab itu Jaemin terkadang lebih takut kepada Renjun daripada Jeno.

"Kenapa aku tidak boleh tau, anak manis?" sepertinya kesialan terus mendatangi pemuda manis itu.

"D-daddy?"  Jaemin terlonjak kaget kala suara berat Renjun memasuki gendang telinga nya.

"Jen, bukan kah anak nakal harus di hukum?" Renjun menyeringai, melirik pada Jeno yang terkekeh sejenak.

"Sepertinya menghukum anak nakal adalah ide yang bagus" balas Jeno.

Doa kan saja lubang Jaemin tidak robek malam ini.

.
.
.

Setelah digagahi oleh Jeno dan Renjun sepanjang malam, kini Jaemin hanya bisa berbaring lemas. Sungguh, lubang nya terasa sangat sakit, bahkan semalam kedua laki-laki yang menjadi sugar daddy nya itu tidak membiarkan ia menutup mata barang sedetik pun, ia dipaksa untuk terus sadar dan menikmati permainan kedua laki-laki itu.

"Heum baby, kamu sudah bangun?" suara Renjun menyapa indra pendengaran Jaemin, si manis melenguh kala sinar matahari menusuk matanya.

Disamping kirinya terdapat Jeno yang masih tertidur dengan memeluk tubuh nya, sedang di samping kanan nya ada Renjun yang terlihat sudah rapih dengan pakaian rumahan nya, menatap Jaemin dengan penuh kasih sayang.

"Eung daddy..." Jaemin menatap Renjun, "Lubang nana sakit" rengek nya, bibirnya melengkung ke bawah.

Renjun tersenyum manis ke arah Jaemin, mengusap pipi gembil itu dengan lembut.

"Maaf ya semalam daddy kasar" Jaemin mengangguk pelan, sudah terjadi. Mau diapakan lagi?

"Nana baby? Sudah bangun" Ah rupanya Jeno terbangun juga.

"Selamat pagi daddy" sapa si manis. Jeno memberikan senyuman nya, hingga kedua matanya semakin menyipit.

Jaemin tersentak ketika Jari-jari Jeno secara tiba-tiba mengelus lubang nya yang terasa perih.

"Sakit?" Jaemin mengangguk.

Renjun sibuk mengusap pipi dan pucuk kepala Jaemin, memperhatikan wajah cantik yang tampak polos. Sedang Jeno fokus dengan mengelus lubang Jaemin, terkadang memasukkan jarinya membuat si manis mendesah pelan.

"Eungh... Daddy j-janganhh dimasukin"

Jeno juga Renjun malah tertawa, lihat lah si manis Na ini. Saat mendesah saja masih terlihat sangat lucu.

"Ssst diam saja sayang. Daddy hanya ingin menghilangkan rasa sakitnya" Ujar Jeno tepat di samping telinga Jaemin, napas Jeno membuat Jaemin sedikit geli diarea lehernya.

Entah bagaimana ceritanya, tapi kini Jeno malah mengeluar-masukkan jari nya di lubang Jaemin dengan tempo cepat, mengundang banyak desahan keluar dari mulut Jaemin. Bahkan sekarang Renjun sudah menjilat, mengulum, dan menggigit nipple pink nya.

"Ahhh daddyh" astaga Na Jaemin bisa gila.

Sentuhan Renjun dan Jeno benar-benar membuat Jaemin lemah, bagaimana kedua pria itu menjilati, memberikan tanda, mengeluarkan masukkan jari bahkan penis nya, mencicipi nipple nya, melumat bibir tipisnya. Ahh semuanya benar-benar membuat Jaemin gila bahkan penis mungilnya menegang.

"Daddy... Nana lelah" Jaemin menyerah, sekujur tubuhnya sudah lelah semalaman digempur habis-habisan.

Renjun dan Jeno mengehentikan kegiatannya, menatap si manis dengan penuh kasih sayang seolah-olah Jaemin adalah kekasih mereka.

"Tapi kamu belum keluar sayang"

Ternyata rengekan Jaemin berakhir sia-sia saja.

Sugar Daddy [NoMinRen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang