SG 20

16.8K 1.2K 59
                                    

Jaemin terusik dari tidur siangnya, ia merasa menginginkan sesuatu. Namun di rumah hanya terdapat dirinya, kedua suami nya masih bekerja, sedang anak-anak nya masih berkuliah. Juga para maid tadi sudah ia suruh pulang.

Jaemin terduduk di kasur nya, ia menatap sekeliling kamar nya, mencari-cari sesuatu. Hingga netranya menangkap sebuah dildo di meja rias nya, dengan segera si manis mengambil dildo itu, lalu menjilat dildo besar itu supaya licin.

Jaemin berjalan kembali ke arah kasur, menungging di atas kasur dan berpegangan pada head board kasur, tubuh nya pun sudah telanjang bulat menampilkan tubuh si manis yang putih bersih tanpa cacat.

Jaemin memegang dildo tadi lalu dengan perlahan dimasukkan kedalam lubang anal nya.

"Ahh"

Tangan kanan nya sibuk memaju mundurkan dildo itu, bahkan sesekali menghentakkan nya dengan kasar.

Jaemin merasa sedikit kesulitan, perutnya yang membesar menambah beban tubuhnya, terlebih lagi salah satu tangan nya harus berpegangan pada headboard kasur supaya ia tidak terlalu menekan perutnya kekasur. Jaemin terus mendesah meski sedikit kesulitan, ia merasa aneh pada tubuhnya sendiri, entah mengapa sentuhan sedikit saja membuatnya sangat sensitif.

Jaemin menggigit bibirnya dengan kencang, sedikit meredam desahannya. Ia terus mengeluar masukkan dildo itu dengan tempo cepat, menggesek dinding rektum nya mengundang desahan nikmat dari bibir si manis. Lubang yang mulai merapat milik Jaemin kini dipaksa melebar lagi, sebab sudah sedikit lama lubang nya tidak dimasuki oleh penis-penis besar suami nya hingga lubang nya mulai merapat lagi.

"A-ahh daddy..." Uh Jaemin jadi membayangkan bagaimana jika dildo itu digantikan oleh penis kedua suaminya, pasti sangat nikmat.

"Ah... ah... shh, nikmat hh"

Jaemin semakin mempercepat gerakan tangannya, sedikit lagi pelepasan nya akan datang.

Hingga tidak lama titik putih Jaemin datang, menyembur banyak hingga mengenai perut dan juga seprai kasur nya.

Jaemin terasa sangat lemas, lalu ia merebahkan dirinya di atas kasur itu tanpa perduli sperma nya yang akan mengotori tubuh serta menimbulkan bau-bau cabul di kamar itu.

Dildo besar yang sedari tadi Jaemin gunakan masih menancap di lubang laki-laki manis itu, membuat sang empu beberapa kali meloloskan desahan nya.

Jaemin mengelus perutnya sambil mengerucutkan bibir kecilnya, lalu bergumam pelan, "Huee, mommy capek tahu! Sudah ya, Daddy kalian masih kerja"

Jaemin semakin mengerucutkan bibirnya kala kedua bayi nya menendang dengan keras, sedikit menimbulkan rasa ngilu bagi Jaemin.

Huh Jaemin rasanya ingin menangis saja, ia sangat ingin penis besar suami nya mengoyak-ngoyak lubang nya dengan kasar lalu memukul pantat nya dengan kencang dan juga menyemburkan sperma mereka kedalam perutnya hingga menimbulkan rasa hangat bagi rahim nya.

Uhg membayangkan nya saja sudah membuat Jaemin menegang lagi.

"Daddy cepat pulang... Nana lelah bermain sendiri"

.
.
.

Jaemin merengut bosan, dua jam lagi suami nya akan pulang, tapi dia sudah tidak sabar ingin bertemu kedua suami nya. Jaemin duduk bersandar pada sofa di ruang tengah, ia menatap lurus ke arah Televisi yang menyala menampilkan film, entah apa judulnya. Tadi Jaemin hanya iseng saja mencoba menyetel kaset milik kedua anak nya yang berisi film.

Jaemin terus menonton film tersebut dengan serius, hingga tiba-tiba dipertengahan film ia merasa sedikit aneh. Kenapa tiba-tiba ada adegan ciuman?

Sugar Daddy [NoMinRen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang