24

1K 180 0
                                        

"Edgar, temenin gue nyari kado buat bunda." Alana menghampiri Edgar yang sedang tiduran di bangku paling belakang. Hari ini badan Edgar terasa kurang enak.

Sebenarnya ia berencana minta ijin tidak
masuk sekolah hari ini, tapi ia urungkan niatnya. Percuma saja, sendirian di dalam rumah dalam keadaan sakit membuatnya semakin nelangsa saja.

Sejak mama papanya bercerai, Edgar tinggal dengan papanya. Papanya telah menikah lagi, begitupun mamanya.

Sayangnya papanya lebih sering pulang ke rumah keluarga barunya. Istri barunya tak menginginkan mereka tinggal bersama Edgar. Kini istri baru papanya itu telah hamil tua, otomatis papanya semakin jarang pulang untuk menemui Edgar.

"Bunda 'kan ulang tahunnya bulan Agustus?" Edgar hafal betul hari ulang tahun bunda Alana. Bahkan setiap tahun mereka merayakannya bersama Juki dan Cahyo juga.

"Ish, besok 'kan hari ibu, Edgar!" Alana merajuk sebal.

"Oh iya, gue lupa."

"Dasar, mentang-mentang lo nggak punya ibu."

Edgar diam sesaat, ia memang masih memiliki seorang mama. Tapi entah mengapa mereka terasa sangat jauh. Apalagi sejak menikah mamanya mengikuti suami barunya tinggal di luar negeri, sudah dua tahun mamanya tak pernah pulang ke Indonesia. Mamanya hanya akan menghubunginya seminggu sekali, itupun kadang terlewat.

Ia sangat merindukan mama papanya, sangat! Tapi kini kedua orang tuanya telah memiliki keluarga masing-masing. Ia bagai anak yang terbuang. Tak ada yang menginginkan dirinya untuk tinggal bersama mereka. Ia merasa kesepian. Walau kedua orangtuanya memanjakannya dengan segala fasilitas, tetap ia merasa tak bahagia.

Hanya bunda Alana yang menyayangi dirinya. Bahkan wanita baik hati itu menganggap Edgar bagai anaknya sediri.

Melihat Edgar bersedih, Alana merasa bersalah karena telah asal bicara. Sebenarnya ia hanya berniat bercanda.

"Edgar, gue minta maaf. Gue nggak sengaja."

"Nggak papa, Lan. Gue emang nggak punya ibu di sisi gue, tapi gue punya bunda. Makasih udah mau berbagi bunda sama gue." Edgar berkata penuh haru.

"Edgar, lo manis banget, sih!" Alana mencubit kedua pipi Edgar. Ia kaget karena merasa pipi Edgar terasa panas.

"Badan lo kok anget?"

"Gue nggak papa, cuma kecapekan aja. Biasa, kebanyakan mabar."

"Ih, kebiasaan deh. Ngapain tadi berangkat sekolah? Semalam tidur jam berapa? Udah minum obat belum? Tadi pagi sarapan?" Alana memberondong Edgar dengan berbagai pertanyaan.

"Lo berisik banget, sih! Gue nggak papa." Edgar berusaha menenangkan Alana yang panik.

"Nggak papa gimana? Pokoknya kita harus ke UKS!" Alana bersiap berdiri.

"Nggak usah, gue nggak papa. Serius."  Edgar menarik tangan Alana agar duduk kembali.

"Sekarang lo pulang aja, deh."

"Buat apa? Lagian di rumah nggak ada siapa-siapa." Edgar berkata dengan senyuman getir.

"Maksudnya pulang ke rumah gue, nanti biar dirawat bunda."

"Gue nggak papa, Lan. Jangan panik kayak gitu, seolah gue kena kanker aja."

"Tapi, Gar ...."

"Nanti gue anterin nyari kado ke mall."

"Masih mikirin nyari kado! Pikirin kesehatan lo, Gar. Nyari kado mah gampang, nanti gue nyari di olshop aja."

"Habis minum parasetamol juga sembuh. Pokoknya kita harus nyari kado yang bagus buat bunda. Kalau pesan di olshop takutnya nggak sampai tepat waktu."

"Yakin, nggak papa, kalau kita jalan ke mall?"

"Yakin banget."

"Em, ya udah deh."

***

Edgar benar-benar mengantar Alana pergi ke mall. Mereka berencana mencari mukena untuk bunda.

Kini mereka sibuk memilih model mukena yang cocok untuk bunda. Alana mencoba sebuah mukena, ia meminta pendapat Edgar.

"Gar, gimana?"

Edgar terkesima melihat Alana yang tampak sangat anggun dan berbeda saat memakai mukena itu.

"Cantik."

"Nggak usah peres, nggak usah muji gue. Percuma, nggak bakal gue kasih give away." Wajah Alana memerah, karena Edgar memandanginya tak berkedip.

"Mukenanya yang cantik." Edgar buru-buru meralat ucapannya.

"Oh, kirain." Alana malu karena terlanjur GR, ia segera melepas mukenanya.

"Lana?"

Alana tertegun saat seseorang menyebut namanya. Ah, dia lagi!

Teman Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang