#2, Photograph Date

147 64 23
                                    

sudut pandang Arganata;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sudut pandang Arganata;






Ada satu benda yang enggak pernah absen disebutkan orang-orang kalau mereka diminta mendeskripsikan gue. Selain rubicon kesayangan yang setia jadi kendaraan gue setiap hari, ada lagi kesayangan gue yang lain: kamera gue.

Kamera yang selalu gue bawa setiap acara lomba-lomba dan festival di kampus, yang gue pakai usaha kecil-kecilan motoin makanan dagangannya temen-temen, kamera yang selalu gue bawa dan gue pakai saat ada acara penting.

Hari ini pun adalah hari penting yang buat gue sedari kemarin udah ngecek shutternya, ngelapin dan niupin lensanya.

Hari ini gue janjian sama Aprilia, mbak-mbak relawan kesehatan, yang berhasil gue ajak jalan dalam kurun waktu dua minggu setelah pertemuan pertama.

Ini sebenarnya belum kencan official sih, statusnya masih pdkt. Cielah, lagi anget-angetnya kalo kata orang. Tapi buat gue, anget-angetan ini enggak akan hanya sampai pdkt. Mungkin.

Komunikasi kami masih lanjut setelah pertemuan pertama, gue berasumsi dengan percaya diri, dia nyaman sama gue.

Janjiannya sekarang sih makan doang, Lia bilang di salah satu obrolan di chat kalo dia tau tempat makan claypot yang enak. Mirip-mirip mi ayam kan claypot tuh? Eh gue sotoy ya?

Tapi gue sengaja bilang gue mau sekalian hunting foto. Alasannya karena udah lama enggak bawa jalan-jalan plus memakai si Kamerun, tapi sebenernya karena gue mau memperkenalkan kamera gue sama perempuan yang mungkin ke depannya akan banyak gue foto. Hehe percaya diri banget gue. Enggak apa-apa kenalan dulu ya hari ini.

Biarpun sebelum Lia, gue punya beberapa mantan, tapi baru Lia aja, perempuan pertama yang gue ajakin hunting foto. Biasanya gue sendirian doang. Enggak tau kenapa, mungkin karena dia juga suka jalan sendirian jadi kita sefrekuensi. Meski jujur alasan sebenarnya adalah gue pengen buat Lia terkesan sama skill motret gue.

Perut gue mules dikit waktu liat Lia jalan ke arah gue yang nunggu di deket stasiun. Padahal gue udah bilang, gue jemput aja, tapi dia bilang dia mau ke kampus dulu, jadilah janjiannya di sini.

"Udah lama Bas?" Tanyanya sambil senyum malu-malu manis. Duh, baru juga semenit, gue bawaannya udah mau motret dia aja.

"Enggak kok. Baru bentar hehe. Yuk, mau ke mana dulu?"

"Enggg, lo bilang mau hunting foto kan?"

"Tapi kalo lo mau makan, makan dulu aja"

"Gue belom laper. Lo?"

"Belom juga." Canggung banget gue kenapa ya. Padahal di pertemuan pertama enggak segrogi ini. "Ya udah, berarti, hunting dulu ya?"

Terlalu ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang