#9, Sunrise

40 17 0
                                    

sudut pandang Arganata ;









“Mba, maaf. Boleh minta fotoin saya sebentar?”

Kalimat barusan itu gue ucapin ke mbak-mbak kemeja putih yang lagi sibuk sama ponsel, tripod, dan kamera DSLR beserta lensa-lensanya. Nggak tahu gue dapat keberanian dari mana, yang jelas begitu gue liat mbak itu tadi, gue tanpa basa-basi langsung aja nepuk pundak dia berkali-kali sampai dia kaget dan kayaknya, tripod ponsel yang dia bawa tadi juga agak goyang karena tepukan gue barusan.

Asli deh, kalau nggak gara-gara Bunda yang meminta gue buat foto di dekat pagar Tebing Keraton ini, mungkin gue nggak akan minta tolong orang lain buat ngefotoin gue dan mungkin gue juga nggak akan merasa bersalah sama orang lain kayak gini. Ya gimana nggak ngerasa bersalah, mbak-mbak kemeja putih ini natap sinis ke gue—yang mungkin lebih mirip tatapan intimidasi atau seperti tatapan orang kepada musuhnya, yang minta bantuan buat ngefotoin. Ya walaupun dia mengiyakan permintaan gue, tetap aja gue agak takut liat raut mukanya yang kata gue lumayan serem.

Gue pun awalnya juga nggak tahu kenapa tiba-tiba gue ada di sini, di Tebing Keraton Bandung pagi-pagi begini—bahkan sampai ngikutin matahari terbit. Tapi yang jelas, gue ada di Bandung sekarang bukan tanpa tujuan melainkan karena urusan organisasi kampus yang membuat gue harus ada di sini untuk beberapa hari. Harusnya gue pulang hari ini, tapi karena ini Bandung—yang menurut gue asik untuk jadi tempat jalan-jalan, jadi gue memilih untuk extend sampai besok. Lalu ketika gue ngabarin Bunda kalau gue lagi jalan-jalan ke Tebing Keraton, tiba-tiba beliau meminta gue untuk foto di depan pagar tebing. Awalnya gue cuma selfie dan gue kirim ke Bunda sebagai syarat aja, tapi ternyata Bunda minta foto gue satu badan yang mau nggak mau gue harus minta tolong orang. Lalu setelahnya, kalian tahu sendiri lah siapa yang gue mintain tolong.

Yaudahlah ya, mau gimana lagi ya kan. Udah terlanjur juga minta tolong mbak-mbak kemeja putih tadi. Semoga dia nggak bete sama gue ya, ya syukur-syukur gue dan dia nggak ketemu lagi setelah ini. Selain gue takut, seenggaknya gue nggak terlalu dihantui rasa bersalah karena udah ngeganggu dia dan mungkin udah bikin hasil videonya jadi goyang dan nggak stabil. Ya walaupun dia baik sampai nawarin gue buat difotoin berkali-kali, tapi gue masih nggak enak aja sama dia. Haha dasar Arga, nggak takut sama hampir segala hal, tapi langsung ciut begitu ngadepin mbak-mbak fotografer.

Ya gitu lah pokoknya cerita gue pagi ini di Tebing Keraton Bandung. Foto satu badan, pagar tebing, permintaan Bunda, dan mbak fotografer kemeja putih adalah empat hal yang mungkin nggak akan bisa dipisahkan dari cerita gue di pagi hari ini.


















TERLALU . MANIS
fridaycheese 2 0 2 1

Terlalu ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang