Song-Fic[CHANHUN]✔

11. tanpa kekasihku-chanhun ver.

TYPO MY TYPE_

🌹🌹🌹

"Aku mencintaimu, tapi maaf aku tak bisa membuat ini  mejadi hubungan seperti yang kau harapkan, Sehun."

Sehun tersenyum, mendengar Chanyeol mengatakan cinta untuknya saja ia sudah kepalang senang. Tak mengapa mereka tak memiliki hubungan, asal keduanya saling memiliki. Sehun terlalu mencintai Chanyeol, ia tahu siapa Chanyeol, dan ia siap dengan segala konsekuen yang akan ia terima nanti jika ia menyerahkan diri dengan Chanyeol

"Aku senang kau mencintaiku..." Sehun menatap netra madu yang sangat ia sukai. "Asal kau mau selalu bersamaku, aku tak akan pernah pergi  meninggalkanmu."

Chanyeol tersenyum, ia mematahkan ranting kecil, kemudian ia mengambilnya dan menusukan ujung yang runcing ke jari telunjuknya. Sehun bingung dengam kelakuan Chanyeol, tapi ia mengikuti apa yang Chanyeol lakukan. Kemudian telunjuk keduanya bersatu dengan darah sebagai pelekatnya.

"Aku berjanji, demi apapun aku akan mempertahankanmu bersamaku, Sehun."

Sehun tersenyum. "Aku berjanji untuk apapun, aku akan tetap bertahan di sisimu."

Terakhir mereka mengikat janjinya dengan sebuah ciuman manis yang memabukkan. Di bawah rindang pohon dengan semilir angin musim semi, keduanya mengikat janji untuk saling bertahan. Namun di mana ada janji di situ ada pengorbanan, dan Sehun adalah orang yang paling banyak berkorban.

🌹🌹🌹

Siang hari di Fakultas Hukum, Sehun menjadi pusat perhatian karena datang ke tempat yang bukan jurusannya. Banyak mahasiswa menatapinya, sesekali ada yang berani menggodanya. Belum tahu saja mereka siapa si Sehun ini.

Dia mulai menyusuri lorong, mencari kelas dari orang yang akan ia temui. Seingat Sehun, orang itu sudah menyelesaikan jam kuliah nya sejam lalu tetapi belum menemuinya. Itulah alasan Sehun nekat mengncarinya sampai ke ruang kelas.

Sehun memiliki firasat tak enak saat ia melihat ruang kelas yang tertutup rapat. Ditambah suara-suara ambigu yang tentunya dapat ia tebak apa. Sehun gusar antara membuka pintu atau tidak, dengan keberanian yang tak seberapa ia memutuskan mengintip apa yang terjadi di dalam dengan membuka pintu sedikit.

Lalu menghentikan kegiatan mengintipnya saat dugaannya benar. Tubuhnya terasa lemas, rasa sakit itu langsung menyerbu hatinya. Dengan langkah lemah ia berjalan menjauhi ruangan itu, ia tak ingin merasakan sakit lebih dalam.

"Terima kasih atas yang tadi, Chan."

"Yang penting nafsu gue tersalurkan."

Sehun menghentikan langkahnya saat ia mendengar pintu terbuka dan dua orang terdengar bercakap tak jauh darinya. Sehun segera menghapus air matanya yang tadi sempat hadir, rasa sakit yang terus datang tanpa permisi itu membuatnya memilih kembali meneruskan langkahnya.

Namun sialnya pergelangan tangannya dicekal pada langkah ketiga. Ia tak perlu berbalik untuk mengetahui siapa yang berbuat.

"Mau ke mana?" Chanyeol sudah di hadapannya.

Sehun diam. Hanya menatap dalam pemuda tampan di depannya.

"Lo denger atau liat?"

Ia akhirnya memindahkan pandangan, menggeleng untuk mendustai hatinya. Tangan Chanyeol mengapit dagu Sehun, membuat fokus si april tertuju kembali padanya.

"Kalau gue ngomong ya tatap gue, Hun. Oh iya, gue ga bakal minta maaf untuk yang tadi, tapi maaf karena udah telat nemuin lo."

"Iya," singkatnya.