9. Halu

860 87 1
                                    

TYPO MY TYPE_

"HALU"
CHANHUN VER.

"...senyumanmu yang indah bagaikan candu,
Ingin trus ku lihat walau dari jauh..."


🌹🌹🌹

Angin lembut membelai kulit Sehun, ia tengah duduk di bawah pohon rindang sangat nyaman dengan pemandangan terindah. Di atas pahanya ada buku gambar dan pensil, dia sangat suka menggambar apalagi objeknya adalah pria yang tengah tersenyum itu.

Mata Sehun asyik menikmati langkah lelaki rupawan yang kini mendrible bola basket. Rambutnya berterbangan tertiup angin, sangat tampan. Lagi Sehun memuji tanpa berhenti. Lalu tangannya kembali bergerak di atas kertas gambar, menggoreskan pensil membentuk kurva indah.

Dalam pandangannya, Park Chanyeol-pria itu sangatlah sempurna. Besar bersama membuatnya sangat mengenal Chanyeol, membuatnya menyimpan lebih banyak rasa dan luka. Chanyeol tidak sepertinya, lagi pula Chanyeol itu sangat populer dan digilai banyak gadis. Siapapun yang melihat pasti langsung terpana, lantas banyak anak lelaki lain yang iri, tak sedikit juga yang numpang pamor. Namun, Sehun tidak.

Dibandingkan Chanyeol yang ibarat seorang pangeran, maka Sehun bukanlah siapa-siapa. Ia hanya beruntung karena Chanyeol masuk dalam list sepupunya. Omong-omong.

Itu fakta menyakitkan, sudah dikatakan di awal kan jika semakin Sehun mengenal Chanyeol maka luka hatinya semakin dalam. Dia mendamba seseorang yang sudah di pastikan bukan untuknya. Terlalu banyak hal terlarang yang harus Sehun langgar dan Chanyeol belum tentu mau menerima cintanya. Bukankah itu menyakitkan?

Sehun tak mengapa hanya memiliki rasa ini sendiri, pun hanya penikmat senyumnya dari jarak jauh. Walau sering ia berandai Chanyeol suatu hari nanti berada di sampingnya, menggenggam tangannya dan mengucapkan kata cinta yang manis. Namun Sehun sadar itu hanyalah sebuah keinginan miliknya, hayalan tak mungkin tentang cintanya pada Park Chanyeol.

"Sehun!"

Seseorang datang, dan Sehun langsung tersenyum ke pada orang itu. Wajah pria itu tampak khawatir, ia menilik pada buku gambar Sehun. Lalu ia membuang nafasnya kasar dan ikut duduk di samping Sehun. Sementara Sehun kembali memfokuskan pandangannya.

"Kau jangan sering menghilang, Hun."

"Aku tidak menghilang, Lu. Kau tahu pasti di mana aku saat istirahat tiba."

Pria itu Luhan, sahabatnya yang tahu semua kebenaran tentang perasaannya.

Luhan menyenduh. "Tapi kami sangat mengkhawatirkanmu, jika kau ingin pergi setidaknya ajak aku agar menemanimu."

Sehyn menoleh kemudian menggeleng. "Kau itu cerewet."

"Kyungsoo?"

"Lidahnya terlalu tajam."

"Baekhyun-"

"Dia sangat berisik."

Luhan menghela nafas, tak akan berguna mengajak Sehun bicara. Kemudian hening, Luhan ikut memandang yang Sehun pandang, dia tersenyum miris. Ada rasa lelah dan kesal melihat keadaan Sehun sekarang, ia menoleh melihat Sehun yang kini beralih fokus ke gambarannya. Bosan rasanya ia mengingatkan Sehun, hey ini bahkan sudah 5 tahun berlalu dan lelaki manis itu masih di sini?

"Lu, dia sangat sempurna, ya?" Sehun berbicara sambil menoleh ke arah Luhan. Dan tentu hanya dibalas anggukan kaku. "Lihat dia sedang mengadakan konser solonya!" Dia terkikik geli melihat Chanyeol kini tengah memainkan gitar sambil bernyanyi dikelilingi para siswa lain. "Suaranya sangat indah, di masa depan dia pasti sangat sempurna jika menjadi seorang idol."

Song-Fic[CHANHUN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang