Alluka POV
Bisa dibilang aku adalah anak yang paling pintar diantara angkatan sekolahku karena berhasil selesai SMA di usia 14 Tahun.
Setelah SMA, aku mengikuti Program Beasiswa milik Quartz School untuk berkuliah di Tokyo University, Seoul National University, dan beberapa Kampus ternama di Asia.
Aku sendiri lolos di semua Kampusnya akan tetapi aku lebih memilih berkuliah ke Seoul National University.
Sejak tahun 2016, aku tinggal sendirian di Apartemen yang ada di Distrik Mapo ini.
Pada awal tahun 2018 atau ketika aku berusia 15 Tahun, aku suka bermain Game PUBG PC dan mendapatkan kontrak Pro Player dari Team asal Luar Negeri, Gen. G.
Bersama Gen. G, aku berhasil menjuarai berbagai Turnamen dan tetap fokus ke Kuliahku namun di tahun itu belum bisa menjadi juara Dunia.
Ketika PUBG Global Championship 2019 kemarin berlangsung, aku benar benar pede dengan aim dan Teamku sehingga Gen. G menjadi Juara Turnamen PUBG PC terbesar di Dunia itu.
Pada hari Selasa tanggal 3 Desember 2019 ini, aku kembali menjalani kehidupanku sebagai Mahasiswa pada umumnya yakni kuliah dan belajar.
"Tumben datengmu pagi pagi" sapa temanku yang bernama Adit.
"Masih di Momen kemenangan aku. Rasa senengnya itu loh ngangenin" jawabku.
"2 Juta USD, gede banget itu"
"Alhamdulillah. Habis di bagi sama Organisasi dan Player, aku dapet 450 yang mana itu gede banget"
"Terus, kedepannya kau mau ngapain?"
"Nggak tau deh, belum mikirin mau perpanjang kontrak atau berhenti"
"Emang kontraknya berapa lama?" tanyanya lagi.
"Udah habis, kontrakku cuma sampai PGC kemarin aja" jawabku.
"Ohh, kalau lanjut bisa sih ka"
"InsyaAllah"
"Kau sama kayak aku kan?"
"Apanya?"
"Di Semester 5. Maret besok Semester 6"
"Hooh, Bismillah 2021 lulus"
"Habis lulus, kau ngapain?" tanyanya.
"Nggak tau. Kayaknya sih bakal bikin Bisnis gitu. Kalau kau?" jawabku.
"Kerja di Bisnisnya Papaku"
"Di apa tuh kalau boleh tahu?"
"Peternakan Ayam Broiler. Yang awal awal dulu rugi terus, tapi sekarang Alhamdulillah untung banyak" jawabnya.
"Ohh iya seh kau jurusan Manajemen Bisnis ya, lupa aku"
Ketika dosennya masuk kedalam kelas dan mulai menjelaskan materi, aku tetap memperhatikan penjelasannya dengan baik.
Dengan kenal 6 orang muslim yang satu angkatan denganku, itu membuatku bisa Sholat berjamaah bersama mereka termasuk Adit.
Memasuki jam 9 Malam ini, aku akhirnya tiba di Apartemenku setelah tadi belajar, mencari koneksi, mencari ilmu, dan melakukan banyak hal bersama Teman temanku.
Apa yang kulakukan kali ini adalah bersantai sambil menonton Netflix saja supaya otakku bisa relax.
Disebelah Televisiku sendiri terdapat Medali Emas yang merupakan Prestasi terbaik dalam karirku sekarangku.
Ketika sedang asik menonton Netflix, temanku yang bernama Imran menelpon dan memberikan laporan tentang Barangku yang kujual di Tokonya.
Barang yang kujual sendiri berupa Minuman Vitamin asli Indonesia yang dikirim ke Korea Selatan untuk dijual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Focus
FantasyMuhammad Alluka Quartz, sejak kecil dirinya hidup didampingi oleh kedua Orang Tuanya yang mana Ayahnya memiliki Sekolah TK-Kuliah di Sidoarjo, Indonesia sedangkan Ibunya hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Pada saat usianya 12 Tahun, Alluka meminta untu...