Alluka POV
Selama mengobrol dengan Syekh Idris, aku dan teman temanku mendapatkan banyak sekali ilmu.
Selain ilmu tentang Agama, kita juga mendapatkan ilmu tentang Dunia Bisnis, cara membangun koneksi atau relasi, dan banyak lagi lainnya.
Berkat ajakan dari Syekh, akhirnya aku memutuskan akan memperbesar VDrink.
Disitu aku langsung menelpon Manager VDrink yang merupakan temanku sendiri bernama Dimas.
Karena Kontrakku bersama Gen. G sebagai Player PUBG mereka sudah habis, jadi aku tidak bermain PUBG lagi melainkan bermain Apex Legends ataupun Overwatch.
Pada hari Jum'at tanggal 13 Desember jam 15.30 waktu Korea ini, aku tiba di Gaming Housenya Gen. G Esport Divisi PUBG PC.
Disitu yang kulakukan adalah mengambil Gajiku sebagai Pro Player dan juga mengobrol bersama Manager.
Total gaji yang kuterima selama Bulan November adalah sebesar 622.500 USD.
450 ribu dari Hasil Juara, 22,5 ribu merupakan Gaji Tetap sejak awal, dan 150 ribu USD sebagai Bonus menjuarai Turnamen Dunia.
"Bagaimana? Mau jadi Official Streamer untuk Gen. G Esport nggak?" tanya Manager.
"Tugasnya?"
"Yang penting Live Streaming minimal 1,5 Jam per hari. Jadi per bulan harus 45 jam Live"
"Bayarannya? Kalau nggak cocok, ya gak bakal kuterima"
"24 ribu USD per bulan kalau dalam sebulan tembus 45 jam"
"Naikin ya? Viewersku waktu Live Streaming stabil diangka 2 ribu keatas loh" tawarku.
"Berapa yang kau mau? Pokoknya tidak lebih dari 30 ribu" ucapnya.
"Ya itu, 30 ribu per bulan selama 50 jam deh" jawabku.
"Duh, salah ngomong lagi. 30 ribu USD per bulan dan harus nyentuh 50 Jam live ya!"
"Untuk Subscribers gimana? Ada potongan ke Organisasi atau enggak?"
"Gak ada. 100% masuk ke kamu sebagai Streamernya"
"Masalah Game?"
"Yang penting per minggu ada bermain PUBG nya minimal 1 Jam" jawabnya.
"Oke deal!"
"Ohh iya, nanti malem kalian ke SBS buat wawancara loh. Bonus mu dinaikin setengah, awas kau gak pegang omonganmu!"
"Kalau gak pegang, sama aja aku ingkar sama tuhanku" jawabku.
Setelah keluar dari Ruangannya Manager, aku bersantai di tempat yang mana ada Coach, Taemin, Loki, dan Pio sebagai Player.
Disitu aku berkata tidak melanjutkan Kontrak sebagai Player melainkan sebagai Streamer.
Alasan utamaku tidak menjadi Pro Player adalah karena jadwalku sangat sibuk untuk mengurus Bisnis sekaligus Tugas Kuliah.
Memasuki jam 8 Malam ini, aku bersama Coach Seung, Pio, Loki, dan Taemin melakukan Interview di Stasiun Televisi SBS.
Kita sendiri menjawab berbagai pertanyaan yang ditanyakan oleh Hostnya sekaligus menceritakan tentang Pro Scene dan Game yang kita mainkan.
Dengan berbagai Prestasiku sebagai Pro Player PUBG bersama Gen. G dan dihitung dari pendapatan turnamen, bisa dibilang aku yang paling kaya diantara Player lainnya.
Bahkan, aku menandatangani Kontrak sponsor bersama Samsung dan Adidas awal tahun 2019 kemarin.
Setibanya di Apartemen jam 11 malam ini, aku langsung merebahkan diriku di kasur karena memang sedang lelah.
"Tadi kamu keliatan lucu loh ka" ucap Ibuku yang menelponku.
"Emangnya Bunda nonton?"
"Nonton, kamu yang sebelumnya masih Kecil, sekarang udah segede itu"
"Kok bisa bun? Bukannya SBS di Korea aja ya?" tanyaku.
"Kan ada yang namanya TV Kabel. Itu kamu bisa nonton Stasiun TV dari Luar Negeri" jawabnya.
"Ohh, Alluka nggak paham. Maaf dah bun"
"Jadi kamu sekarang udah nggak jadi Pro Player lagi?"
"Udah enggak. Sekarang bakal ngegame biasa sambil Live Streaming di Twitch kayak biasanya" jawabku.
"Di Gaji atau enggak?"
"Alhamdulillah digaji dari Gen. G nya. Habis itu InsyaAllah dapet duit dari penonton yang ngasih lewat Subscribe"
"Ohh, itu kamu jadi beli Apartemen nggak? Papamu nanya tuh" tanyanya.
"InsyaAllah jadi bun. Di Distrik Mapo sini kok"
"Harganya berapa?"
"1,3 Miliar Won. Atau sekitar 13-14 Miliar rupiah. Itu 100% pake duit hasil Pro Player ya. Dari beli Apartemennya, sampai beli perabotannya" jawabku lagi.
"Ada berapa kamar?"
"4 bun. 3 Kamar itu buat tidur, 1 nya buat Studio kerjanya Alluka"
"Papa nanya lagi, Papa perlu ke Seoul nggak?"
"Nggak perlu. Alluka insyaallah bisa ngurus sendiri soalnya cuma gitu gitu aja"
"Ya udah, hati hati ya!"
Setelah teleponan dengan Ibuku, aku langsung tidur.
Pada hari Minggu tanggal 15 Desember jam setengah 4 sore pulang dari kampus ini, aku pergi ke GH Gen. G Esport lagi.
Disitu aku pergi bersama dengan Hamid karena hari ini aku ada acara penting yang berupa Penghargaan Pro Player Korea Selatan.
Aku mau menghadirinya karena mengetahui hasilnya yang berupa aku memenangkan Penghargaan The Best Pro Player PC in South Korea.
Meskipun aku berkebangsaan Indonesia, mereka berkata tidak apa apa karena aku dan Team mewakili Korea Selatan.
Tugasnya Hamid tak lain adalah membuat Videoku menghadiri Acaranya sampai selesai karena keinginannya pribadi untuk kenangan.
Tepat jam 8 malam ini, Acaranya dimulai dan aku duduk santai dengan Pakaianku yang memakai Pakaian Kasual karena memang dingin.
Pada saat Gen. G divisi PUBG PC dipanggil, aku bersama Seung, Taemin, Loki, dan Pio naik keatas panggung untuk menerima penghargaan 'The Best Division Team Organizier'
"Alhamdulillah. Saya, Alluka mewakili Gen. G Esport sebagai IGL dan Captain Divisi PUBG, berkata sangat berterima kasih banyak kepada Tuhan tentu saja dan orang orang yang ada di belakang kita dan mendukung kita. Bisa mendapatkan penghargaan ini adalah kesempatan luar biasa. Saya tidak berasal dari Korea Selatan, tapi kalian menyambut saya dengan sangat baik" ucapku sebagai IGL.
"Dan tentu saja kita berterima kasih kepada KBS yang membuat Acara penghargaan ini untuk kita para Pro Player Game yang hidup dari bermain Game" ucap Seung sebagai Coach.
"Untuk para Penonton di rumah yang mendukung Gen. G Esport Divisi PUBG, Alluka memiliki pengumuman bagi kalian semua" ucap Loki.
"Pengumuman itu berupa Pensiunnya diriku dari dunia Pro Scene PUBG. Per hari ini, aku sudah tidak menjadi Pro Player PUBG bagi Gen. G Esport karena ingin fokus ke Kuliah. Kalian yang mau tetap menontonku, bisa menonton di Live Streaming Twitch maupun sosial mediaku" ucapku.
Pada saat aku berkata seperti itu, para tamu undangan langsung bertepuk tangan yang mana itu merupakan cara mereka menghargai orang lain.
Setelah penghargaan kepada Player lain, aku kembali naik keatas panggung lagi namun kali ini sendirian.
Selain mendapatkan penghargaan 'The Best Pro Player PC in South Korea' aku juga mendapatkan penghargaan sebagai 'The Richest Player in Pro Scene Korea'
Jadi, malam ini aku mendapatkan 3 Trofi yang berbeda dan itu membuatku senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Focus
FantasíaMuhammad Alluka Quartz, sejak kecil dirinya hidup didampingi oleh kedua Orang Tuanya yang mana Ayahnya memiliki Sekolah TK-Kuliah di Sidoarjo, Indonesia sedangkan Ibunya hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Pada saat usianya 12 Tahun, Alluka meminta untu...