Somi masih shock dengan keberadaan pisau di dalam tas ransel ryujin, sedangkan sang pemilik tas tersebut sampai saat ini hanya diam membisu tak berniat menjelaskan.
Winter pun sebenarnya masih shock namun dia memaksa otaknya untuk bekerja, walaupun berteman lama bisa saja ryujin melakukan hal yang buruk pada mereka.
Bahkan di zaman sekarang saudara kandung saja bisa saling bunuh.
Ah iya...kenapa ryujin terus-terusan menatap somi? Oh tidak—
Gadis dengan nama asli minjeong itu seketika langsung melotot dan mendorong somi agar menjauh. Karena dia baru sadar pisau tersebut kini berada di dekat ryujin ditambah ryujin yang terus-terusan menatap somi dengan aneh.
Insting winter mengatakan bahwa ryujin sedang mengincar somi dan dia harus membuat somi pergi sejauh mungkin.
Untung saja somi juga tidak sebodoh itu untuk melewatkan kesempatan kabur dari ryujin, gadis itu berlari ke arah pintu utama rumah tanpa membawa barang apapun. Nyawa lebih penting.
Pikirannya sedang kacau, kenapa ryujin ingin membunuhnya? tatapan itu— somi dapat merasakan bahwa itu adalah tatapan yang penuh kebencian.
Tapi dimana letak kesalahannya? tidak mungkin karena memakan permen limited edition, kan?
"Pintu utama dimana sih?! kenapa juga gue masuk ke dalam tadi, ini rumah juga kenapa besar banget?"
Sejujurnya rumah besar ini aneh, beberapa bagian terlihat masih bagus namun juga terdapat beberapa bagian yang rusak dan tidak terurus. Bagian-bagian rusak itu tersebar dengan random di seluruh rumah.
Yang somi lihat sih cuma di kamar mandi, kamar tidur milik entah siapa, dan sebuah ruangan aneh yang somi sendiri tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan nya. Intinya ruangan itu berada tak jauh dari pintu utama.
"ASTAGA!"
Somi terkejut bukan main ketika melihat seseorang yang mengenakan kostum mickey mouse mengintip di dekat ruangan aneh yang tadi sempat dibilang.
Lebih terkejut lagi karena orang dengan kostum mickey itu mengejarnya dengan membawa beberapa pisau persis seperti milik ryujin tadi.
"Ryu, lo kenapa sih?!" Bentak winter penuh amarah. Selain penasaran dengan motif ryujin dia juga ingin mengulur waktu agar somi bisa pergi sejauh mungkin.
Ryujin masih diam namun tatapan membunuh yang tadi ia layangkan ke somi kini beralih pada winter.
Tujuan ryujin itu somi kan? seharusnya winter aman, tapi kenapa ryujin menatapnya seperti itu...
"Shit" Batin gadis berkulit seputih salju itu kemudian berlari ke dalam rumah.
Awalnya tidak terpikir oleh otaknya namun sekarang dia sadar bahwa ryujin tidak akan diam saja ketika mangsanya berhasil kabur karena winter. Sial, seharusnya dia berlari bersama somi bukannya berdiam diri dan dengan bodohnya berpikir untuk mengulur waktu.
Winter memilih untuk bersembunyi di kamar mandi yang tidak terurus, persetan dengan tikus atau hewan lainnya sekarang hanya itu satu-satunya tempat yang bisa dijadikan persembunyian.
Gadis itu masuk ke dalam salah satu kamar mandi dengan pintu yang terbuat dari seng aluminium tipis, ketika hendak mengunci barulah ia sadar kalau pintu kamar mandi tersebut rusak. Namun itu terlambat karena ryujin sudah memasuki area kamar mandi.
Mau tak mau, winter berdiri di balik pintu tersebut seraya menahan agar ryujin tidak masuk.
Duk
Winter hampir saja terjatuh karena ryujin yang mendorong pintu tersebut tiba-tiba, syukurlah keberuntungan masih berpihak padanya.
Setidaknya sampai sebuah pisau menembus pintu tipis yang susah payah ia tahan, pisau tajam tersebut bahkan menembus perutnya.
Tubuh gadis itu menegang dan matanya melotot hingga tak lama kemudian pisau tersebut di cabut namun dengan cepat kembali di tusukan di tempat yang berbeda, begitu terus hingga beberapa kali.
"...lo bertanya alasan gue melakukan ini?" Winter masih bisa mendengar suara ryujin di balik pintu yang kini sudah dipenuhi oleh lubang dan darah.
"Masih ingat hari dimana somi heboh soal tanda hati yang secara tiba-tiba muncul di tangannya? dia ngajak kita ketemuan di cafe, sepulangnya dari sana ada seseorang yang narik gue entah kemana"
"Dia nyuruh gue untuk bunuh somi, gue pada saat itu jelas menolak dan berusaha nonjok dia tapi malah gue yang babak belur bahkan dia gak lecet sama sekali"
"Lo tahu? dia ngancam bakal buat kakak gue di pecat dari pekerjaannya atau bahkan di bunuh. Winter lo tahu kan kalau gue anak yatim piatu? keluarga yang gue punya hanya kakak dan gue gak mau dia kenapa-kenapa, gue sayang kalian tapi gue lebih sayang keluarga. Maaf"
Pandangan winter kian menggelap seiring derasnya darah yang keluar dari puluhan lukanya, sepertinya ajalnya akan segera tiba. "Ryu...g-gue paham, tapi apa yang lo lakukan tetap gak bisa dibenarkan" Lirih gadis bernama winter itu sebelum menutup matanya dan tertidur untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SIGN ✓
Mystery / Thriller❝Mimpi buruk dimulai setelah munculnya tanda itu❞