Somi sudah ditangani oleh dokter, saat ini dia dan abangnya berada di salah satu ruang rawat inap di rumah sakit.
Keheningan menyelimuti keduanya, sedari tadi tidak ada satupun dari mereka yang membuka obrolan bahkan untuk saling tatap saja enggan.
Somi yang memang tidak terlalu bisa berlama-lama diam pun mencoba mengajak jungkook berbicara. "Kenapa lo lakuin itu, bang?"
"Sudah gue bilang kan? gue gak kuat lihat kalian semua hancur dan pada saat itu gue juga gak terlalu memikirkan apa konsekuensinya. Gue gak bisa berpikir jernih, gue tetap melakukan itu untuk menghilangkan heejin dari ingatan kalian dan lo hampir aja jadi tumbal ritual aneh itu."
Lagi-lagi hening, somi masih tidak habis pikir bagaimana bisa jungkook senekat itu. Menghilangkan semua kenangan yang sudah dibuat bersama heejin selama bertahun-tahun hanya karena sebuah kejadian buruk.
Memang sakit rasanya ketika melihat orang yang disayangi hancur, tapi biarlah waktu yang menyembuhkan luka itu karena memang begitulah kehidupan.
Tetapi somi tidak bisa menjamin kalau ia yang berada di posisi jungkook tidak akan melakukan hal yang sama, mungkin dia juga akan nekat atau bahkan mengakhiri hidupnya karena terus dihantui perasaan bersalah.
"Maaf, tapi lo tau gak siapa pelaku pembunuh kak heejin? dan kenapa pada saat itu kita sekeluarga masih ingat sama dia sedangkan orang lain gak?"
Jungkook menghela napas, jujur dia sedikit berat hati untuk menceritakan ini tapi somi layak tahu kebenarannya.
"Makhluk yang ada di dalam kostum badut mickey tadi, dia yang bunuh heejin dan itu juga yang menjadi alasan heejin bantu kita selain karena lo adiknya. Karena dia ingin balas dendam"
"Gue juga gak tau kenapa hanya keluarga aja yang ingat tentang orang-orang yang dibunuh mereka"
Somi mengangguk-angguk walau sebenarnya dia juga tidak terlalu paham. Hei siapa yang bisa mencerna semua obrolan itu dalam waktu singkat? mengertilah, kondisi somi saat ini tidak bisa dikatakan baik jadi dia perlu waktu untuk mencerna semua fakta ini.
"Gue pengen balik" Suara gadis blasteran itu lagi-lagi memecah keheningan yang menyelimuti mereka.
Jungkook yang tadinya asik mengawasi semut-semut yang berjalan langsung mengalihkan pandangannya ke arah adik perempuannya itu.
"Iya, nanti gue tanya ke dokter yang nanganin lo dulu" Jawab pemuda itu lembut dengan senyum yang terukir di wajah tampannya.
Sang adik memilih untuk memutuskan kontak mata dengan jungkook lalu menatap ke arah lain. "Maksudnya kembali ke gunung"
Mendengar itu, ekspresi jungkook berubah drastis seketika.
"Dek"
"Engga bang, di rumah itu masih ada winter dan ryujin. Sebelum ketemu badut itu, gue sempat nemu pisau di dalam tas ryujin dan kelihatannya ryujin bagian dari mereka karena sadar situasi winter dorong gue dan nyuruh lari tapi entah kenapa dia tetap tinggal bareng ryujin disana dan gue juga gak kepikiran untuk balik"
"Gue masih bisa bernapas sampai sekarang berkat winter, jadi tolong bang...gue pengen balik kesana dan pastikan bahwa winter baik-baik aja"
Ada jeda beberapa saat hingga terdengar suara jungkook menghela napas. "Oke, gue telpon tae dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SIGN ✓
Misteri / Thriller❝Mimpi buruk dimulai setelah munculnya tanda itu❞