6

551 107 12
                                    




" Lo ngapain?"




Julian menoleh sejenak, lalu tanpa mengatakan apapun ia kembali menatap kobaran api yang ada di depannya.




Si penanya yang di acuhkan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tidak pernah terbiasa menghadapi sikap bungsu Pramudya yang berbanding terbalik dengan sang kakak.




" Lo nggak ikut makan kue di depan?" Tanya Travis lagi. Kali ini Julian memberikan respon berupa gelengan.



" Enggak. Buat kalian aja." Jawabnya.





" E-ehh! Kenapa bonekanya di bakar? Boneka siapa?" Tanya Travis yang kaget saat melihat Julian melemparkan boneka teddy bear ukuran sedang itu ke dalam kobaran api.




Julian masih diam, menikmati nyala api yang semakin besar di dalam tempat sampah besi itu.




" Bukan punya siapa-siapa." Jawab Julian akhirnya. Tangannya kembali terayun melemparkan sebuket bunga mawar merah yang berada di tangan kirinya ke dalam bumbungan api.





" Bukan punya kak Arjuna kan?" Tanya Travis was-was. Julian menoleh, menatap langsung ke dalam mata Travis membuat pemuda yang lebih tinggi itu gelagapan.



" Bukan- Ayo masuk."




" A-ayo."




Sebelum ia benar-benar pergi menyusul Travis, Julian kembali menoleh menatap tempat sampah penuh api itu dengan tangan terkepal.





Sebelum ia benar-benar pergi menyusul Travis, Julian kembali menoleh menatap tempat sampah penuh api itu dengan tangan terkepal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Tok tok tok!




Cklek!




" Kak Juna? Kakak udah tidur?"




Arjuna yang tadinya sibuk menghitung domba agar segera tertidur, segera menyibakkan selimut yang menutupi kepalanya saat mendengar suara pelan Julian memanggilnya.




Arjuna buru-buru menegakkan tubuhnya.





" Juan? Kenapa Juan belum tidur? Sini masuk."




Julian masuk lalu menutup kembali pintu kamar sang kakak. Dengan langkah lebar, Julian mencapai ranjang tidur Arjuna.




" Kenapa belum tidur Ju?" Tanya Arjuna lagi saat Julian merangkak naik ke ranjangnya lalu memeluk tubuhnya yang kini sudah kembali berbaring.




" Ngga bisa tidur kak." Jawab Julian sembari menyamankan kepalanya di dada sang kakak.





" Yaudah masuk sini, kamu tidur disini aja." Ujar Arjuna sembari menarik selimutnya yang di himpit Julian. Julian menyingkir sebentar sebelum ikut masuk ke dalam selimut sang kakak. Badannya yang besar menghimpit sebagian tubuh kurus Arjuna dan menjadikan dada sang kakak sebagai bantal.





I'm with You | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang