nonsense

3.6K 415 106
                                    

Gojo satoru yakin sebelum ia kehilangan kesadarannya ia sedang berjalan pulang kerumah dengan kondisi mabuk, dan ia tidak sendirian, ia bersama 2 temannya kok!

Tapi begitu membuka mata, hal yang pertama netranya tangkap adalah sebuah ruang yang lusuh dengan cat dinding terkelupas sana dan sini.

Buruk sekali, alergi gojo terhadap kemiskinana berjengit ingin memuntahkan sumpah serapah.

Menyadari bahwa kondisinya amat tidak memungkinkan agak sedikit.... menantang mentalkah?

Haruskah dia takut mendapati dirinya sendiri terikat di kursi dengan lakban yang menutupi sepertiga wajah tampannya?

Tidak.

Tidak menakutkan sekali, bagi seorang seperti gojo satoru, ini bukan hal yang pertama kalinya.

Malah yang ini kurang apa ya... kurang bumbu-bumbu penculikan yang mencekam.

Dasar tidak berdedikasi dalam penculikan.

Lihatlah seorang tuan muda yang kaya raya ini masih sempat merutuki keadaan sekitarnya tanpa peduli akan keselamatannya, kepribadiannya benar-benar seperti sampah.

Tentu saja

Itulah mengapa dia hanya punya 2 teman, orang-orang lain sih keburu sakit hati dan membencinya tanpa alasan.

Walaupun berwajah tampan, pria ini benar- benar menyebalkan dan sombong luar biasa.

"Kau baik-baik saja disana?"

Gojo menoleh dengan ekspresi bosannya, hendak mengkritik dengan pandangan sinisnya tapi seketika ia membeku dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

"Ikatannya terlalu kencang?" Pria bersurai pink seperti gulali yang amat digemarinya mendekat, memperhatikan kondisinya dengan begitu cermat dari atas ke bawah.

Gojo bahkan menahan nafas, apalagi ketika ia menunduk, sekilas gojo dapat melihat dada atas pemuda ini. Gojo mengedipkan matanya beberapa kali, tunggu....

Tidak mungkin kan?

Surai pink bergradasi hitam,

Mata cokelat besar yang terang dan menatap lembut ke arahnya,

Sosok yang tak hanya setinggi 175 cm, ukuran mereka saja berbeda terlalu jauh!

Dan apa-apaan dengan wajah yang manis seperti perempuan remaja di kala masa SMA-nya?!?!?!?!

Dia terlihat seperti aktris- eh tapi dia lelaki kan? Postur tubuh itu serta dada yang rata itu...

Bukankah dada beberapa wanita juga rata?

Tidak!!! berbedaaa!

Gojo mengetahuinyaaa hanya dengan sekali lihat!!!

Penculiknya seorang pria manis!!!!

"Biar ku bantu." Yuuji tersenyum, melepaskan lakban yang menutupi mulut gojo dengan hati-hati, ya walaupun sulit.

Gojo berdesis, sialan, agak sakit, tapi...

"Kau yang menculik ku????"

Pria manis terkekeh, matanya terpejam untuk sesaat sementara senyumnya masih disunggingkan, cantiknya... jika saja gojo dapat menggerakkan tangannya... ia ingin berkesempatan menyentuh wajah lelaki ini.

"Iya..." ia berkedip, menaruh jari telunjuk di bibirnya sendiri. "Dan aku tidak sendiri."

Gojo tahu ini situasi seperti apa, bukankah dia pernah bilang jika ini termasuk situasi yang sangat biasa saja karena dirinya adalah seorang 'gojo'.

Tapi bagaimana caranya menahan rasa berdebar di dada atau memerintahkan dirimu sendiri untuk tidak merasa tertarik kepada seseorang yang kau anggap adalah tipe idealmu???

Gojo tidak bisa mengetik di google saat ini, jadi dia tidak bisa melakukan apapun ketika pipinya memerah dengan wajahnya yang entah berekspresi seperti apa.

Gojo malu, untuk pertama kalinya selama 18 tahun di hidupnya.

"Namamu?"

"Tak takut padaku?"

Gojo malah tertawa, "mm kurasa aku jatuh cinta padamu." Ia tersenyum sok seksi di akhir.

"Haha..." sang penculik tertawa canggung, tak yakin.

"Mau berkencan denganku hmm?" Alis gojo naik turun berirama entah mengapa membuat sang penculik merasa agak... rada geli.

Karena si penculik tak menanggapi, gojo jadi semakin bersemangat, duh ini yang pertama kalinya lho... di acuhkan seperti bagi dirinya sang gojo satoru... si tampan menawan yang tanpa kekurangan ini.

Jika saja gojo menyadari betapa minusnya dia dalam hal 'akhlak' tapi ya karena gojo satoru itu adalah anak yang menyebalkan dia tidak akan pernah mau mengakui kekurangan dirinya, atau bahkan sama sekali tidak menyadarinya.

"Ayoolaaa manis... katakan namamu padaku." Kedipan genit gojo semakin membuat penculiknya merasa menyesal karena mengunjunginya saat ini.

"Itadori yuuji."

Yuuji mengusap usap kedua lengannya, merinding... bulu kuduknya pasti naik, apa-apaan remaja tanggung dengan tingkat kepercayaan diri setinggi menara eifell ini, menjengkelkan sekali.

"Hooh... itadori yuuji." Lagi, gojo satoru memamerkan gigi putih nan berserinya, ia tersenyum setampan yang ia bisa. "Lepaskan ikatan ku dan mari membuat anak bersamaku."

Wajah yuuji menggelap, ia hanya berusaha ramah tapi ternyata... perkataan kakaknya memang benar.

"Kau.... lapar tidak?" Yuuji benar-benar kehilangan mood, dia hanya terlalu khawatir pada gojo hingga mengunjunginya dan beramah tamah, tapi kenapa seakan ia yang kena mental disini!

"Tentu saja~"

"Baikla, kau ingin makan apa?"

Gojo tersenyum tipis, perlahan-lahan menggigit bibir sambil menatap yuuji bagaikan orang kerasukan setan hawa nafsu.

"Dirimu sayangku."

Yuuji menunduk, sekalian memijit kepalanya, sepertinya... ia mulai menyesal menerima pekerjaan ini untuk menculik gojo satoru.

Bisa tidak ya... membatalkan perjanjian dengan klien?

.....


stockholm syndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang