Yuuji tertunduk lesu setelah menerima panggilan masuk dari kakaknya choso, selain mungkin saja tidak dapat pulang lagi, kabar buruk lainnya menyusul bagi yuuji.
Choso bilang padanya bahwa pamannya akan berkunjung sore ini.
Aaahh....
Yuuji takut.
Selama yang bisa ia ingat, ia tidak punya kenangan baik tentang pamannya, malah orang itu selalu saja mengusiknya, menuntutnya untuk menjadi yang terbaik meskipun yuuji rasa ia hampir tidak dapat memenuhi ekspektasi pamannya itu.
Pekerjaan pamannya? Tentu saja bukan hal yang baik, yuuji menolak untuk ingin menggali lebih dalam...tapi...apa ya sebutannya untuk orang yang mengurus bisnis semacam perjudian, prostitusi, dan produksi alkohol, ya mereka menyebutnya sebagai mafia.
Kata yang agak menggelikan... namun berbahya.
Keluarga zenin pun tak lain adalah salah satu keluarga mafia terbesar di daerah XY saat ini.
Tentu saja, gojo menyadari kegelisahan yuuji, anak itu sedari tadi duduk di sebelah yuuji menyandarkan diri sepenuhnya pada yuuji.
"Yuuji yuuji kamu tau gak yang keliatan kecil tapi ternyata ga kecil samsek?" Gojo menempatkan dagunya di bahu sempit yuuji.
"Apa?" Jawab yuuji lesu.
Gojo tersenyum gembira mendapati perhatian dari yuuji, ia segera beranjak, berdiri tepat di hadapan yuuji dan membuka celananya, celananya melorot disertai celana dalamnya, terjun bebas begitu saja.
"YA GUSTI MATAKUUUUU!!!!" Pekik yuuji, ia segera berlari ke kamar mandi mencelupkan wajahnya di bak mandi.
"GOJO KAU SIALAN!!! AKU BENAR-BENAR AKAN MEMBUNUHMU!!"Gojo tertawa terbahak-bahak, "no~ you dont baby."
"Stop playing arounddd!!!" Yuuji berkacak pinggang dengan wajah yang marah namun menurut gojo, wajah marah yuuji terlihat seperti anak harimau yang unyyuu. Geeemesshhh gemeesshhh.
"Yaela jii, belom dimasukin ke pantatmu dahal ini!" gojo cemberut sembari memegang anu-nya yang masih melantung seperti ah... dahla.
"EW!!!!" Yuuji melempari gojo dengan handuk yang ia pegang, "Pakai celanamu!!!"
Gojo tertawa riang tanpa dosa, memakai kembali celananya bahkan sengaja ga di resleting.
"Pakai celanamu dengan benar!!!" Omel yuuji marah-marah.
"Resletingnya macet, gabisa ditarik ji" padahal itu hanya akal-akalan gosat, tentu saja resleting celananya sama sekali gak bermasalah. "Ji tolong donk ji, gimana ini narik resletingnya?"
"...kamu gak ngerjain aku lagi kan?"
Gojo menggeleng polos, oke, yuuji gabisa nolak wajah sok imut itu, karna gojo keliatan bener-bener jujur, entah anak ini emang jago acting atau emang layak menerima penghargaan oscar(?) Jelas-jelas yuuji termakan dengan wajah pemuda yang keliatannya jujur itu. Kelihatannya.
Yuuji menunduk karena perbedaan tinggi mereka, merutuki posisinya saat ini yang terlihat... meresahkan.
Yuuji mulai menaikkan resleting celananya gojo ketika anak setan ini ternyata membenturkan kepala yuuji dengan anunya.
"AAAAAAAAAAAKKKKKKHHHHHHHH!!!!!!!"
Gojo segera berlari menjauh tunggang langgang sembari tertawa, puas bangetttt, apalagi melihat yuuji yang shock setengah mati masih meraba-raba wajahnya dan bergumam tidak jelas.
Kasihan...
Tapi lucuuuuu, dan gojo puas hehehehe.
Ugh dia jadi sangean nih!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/268999767-288-k542473.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
stockholm syndrome
Fiksi PenggemarSatoru sang penerus tahta keluarga besar 'gojo' telah diculik atas harta warisan yang diperebutkan oleh dua keluarga besar, tapi satoru TIDAK MAU KEMBALI PULANG dan BERPISAH dengan penculik unyunyaaa.