Perpisahan kali kedua

6 2 0
                                    


Selepas mereka turun dari bianglala malam sudah sepenuhnya gelap,mereka memutuskan untuk pulang dari dunia fantasi itu tetapi tidak benar-benar pulang karena ternyata Kelana mengajak Nata kesebuah cafe yang terletak di pinggiran kota.

"Sepertinya memang kamu lebih tau Jakarta dari pada aku ya"Nata terkagum dengan suasana Cafe yang ternyata sangat mirip dengan seleranya membuat ia terheran bagaimana bisa ia tidak mengetahui Cafe senyaman ini.

"Aku dapat rekomendasi dari Alam,belum lama buka katanya"Penjelasan Kelana hanya membuat Nata mengangguk paham.

"Aku pesan dulu ya"Pamit Kelana yang kembali mendapatkan anggukan kepala dari Nata.

Ponsel Kelana menyala,membuat perhatian Nata teralihkan.Sepertinya Kelana sengaja meninggalkan ponselnya karena tas serta sebungkus rokok dan korek pun ada diatas meja.Karena terus menyala dan menampilkan sebuah pesan masuk Nata memberanikan diri untuk sedikit meliriknya.Tertera nama Agnia,nama yang sama dengan nama yang tadi siang Kelana angkat teleponnya serta menjauh dari Nata.

Agnia : Kamu jadi pulang besok kan?

Agnia : Ga sabar,aku kangen

Agnia : Belum selesai?

Agnia : Kalau sudah kabarin ya,aku tunggu

"Disini ga jual es krim katanya ta"Nata langsung mengangkat cepat kepalannya. "Aku jadi pesan kopi doang,kamu laper ga?"

"Kelana tunggu sini ya"Nata bangun dari duduknya lalu menuju panggung kecil di sudut Cafe.Setelah bernegosiasi sedikit Nata diizinkan untuk nyanyi satu lagu di Cafe tersebut.

kau datang tatkala
sinar senjaku telah redup
dan pamit ketika
purnamaku penuh seutuhnya

kau yang singgah tapi tak sungguh
kau yang singgah tapi tak sungguh

ku kira kau rumah
nyatanya kau cuma aku sewa
dari tubuh seorang perempuan
yang memintamu untuk pulang

kau bukan rumah, kau bukan rumah
kau bukan rumah, kau bukan rumah

ku kira kau rumah
nyatanya kau cuma aku sewa
dari tubuh seorang perempuan
yang memintamu untuk pulang

kau bukan rumah, kau bukan rumah
kau bukan rumah, kau bukan rumah

kau bukan rumah, kau bukan rumah
kau bukan rumah, kau bukan rumah

Entah keberanian yang datang dari mana Nata berani bernyanyi di depan umum,suarannya yang memang tidak terlalu buruk memdapat tepuk tangan dari sebagian pengunjung tak terkecuali Kelana.

"Lagunya bagus, apalagi kamu yang nyanyiin"Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Kelana begitu Nata kembali.

Nata terkekeh kecil "Iya lagunya buat kamu"

Kelana tersenyum "Terimakasih, aduh aku terbang nih di nyayiin sama kamu"

Nata berdecak mendapatkan respons dari Kelana yang tidak ia bayangkan sebelumnya."Kamu udah punya pacar baru kan?"Tanya Nata padahal ia sudah tau jawabanya adalah iya.

"Hah?"Entah Kelana tidak mendengar atau kaget dengan pertanyaan Nata.

"Iya atau tidak?"Tanya Nata.

Kelana tau ia tidak bisa lagi berbohong ke Nata "Iya,maaf Natalia"

"Kenapa harus minta maaf?"

Kelana terdiam sebentar menetralkan ekspresi kagetnya, saat ia mau menjawab tetapi Nata sudah kembali berbicara "Namanya Agnia? Dia cantik ya Kelana?"

"Aku ga benar-benar tau kamu kembali ke Jakarta buat apa,kalau emang bener-benar ada urusan,kenapa kamu harus nemuin aku?"Nata kembali berbicara karena Nata seolah tidak mengizinkan Kelana berbicara

"Karena aku kangen kamu Natalia"Jawab Kenala cepat "Aku sayang Agnia tapi ga sebesar perasaan aku ke kamu"

"Buat apa kamu kembali padahal kamu tau kamu ga akan bisa netap, buat apa kamu kasih aku bahagia hari ini padahal kamu tau kesedihan malam ini akan sama seperti kesedihan aku malam itu"

Kelana menatap Nata penuh kesedihan"Emang kita udah ga bisa barengan lagi ya? "

"Enggak"Jawab Nata cepat "Kamu pikir aku mau jadi selingkuhan? "

"Aku bisa putusin Agnia demi kamu"

Nata tertawa sinis"Terus besok atau lusa kamu bisa putusin aku demi cewek lain"

Kelana terdiam tidak bisa lagi menjawab perkataan Nata, ingin sekali ia bilang tidak, meyakinkan Nata bahwa selama ini cuma Nata orang yang bener-bener berhasil mengambil hatinya secara penuh. Tapi percuma Nata tidak pernah benar-benar pecaya dengan ucapan karena Nata butuh perbuatan yang nyata.

"Pulang lah,aku tau rumah kamu ga disini"Setelah mengatakan perkataan terakhir Nata langsung meninggalkan Kelana keluar Cafe.

Nata berjalan ke sebuah gang kecil tak jauh dari Cafe,Nata tau Kelana pasti mengejarnya untuk sekedar mengantarnya pulang maka dari itu Nata bersembunyi,mamastikan Kelana benar-benar pergi.

Setelah itu baru dia membuka ponsel dan mencari halte transjakarta terdekat. Sudah cukup malam tapi itu tidak membuat Nata berniat memesan ojek online saja.Ia mau naik transjakarta,melamun sambil menatap jalanan berharap perjalanannya sampai lebih lama.

Dunia Kelana [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang