Setelah kita berpisah

9 2 0
                                    

Dua hari sudah terlewat sejak hari itu,Nata menghabiskan dua hari untuk diam di kamar.Ia tidak lagi menangis karena sepertinya air mata itu memang sudah habis.Malam perpisahannya dengan Kelana ia memang menangis namun keesokannya air matanya sudah tidak tersisah,hanya perih hatinya yang belum usai.

Ponsel Nata kembali berbunyi ia membukanya,entah kenapa melihat nama Kelana membuat perasaanya menghangat seolah hatinya memang berharap Kelana menghubunginya.

Kelana : Kamu ga dateng ke prom night?

Bibir Nata menyeringai,ia hanya membaca pesan itu lalu kembali merebahkan tubuhnya.Selang lima menit,Kelana menelpon dengan sedikit keyakinan Nata mengangkatnya.

"Kamu kenapa belum sampai?Ga ada kendaraan?Mau aku jemput?"Suara Kelana langsung terdengar dengan sedikit suara berisik dari musik.

"Aku ga bisa datang"

"Kenapa"

"Aku ga enak badan"

"Yah padahal ada yang mau aku omongin"

Nata diam,tidak tau harus menjawab apa

"Besok penerbangan aku pagi,kamu datang ya ke bandara"

"Ga tau"

"Yaudah nanti setelah ini aku datang jenguk ya,maaf karena ga sopan datang tengah malem,tapi aku cuma mau ketemu kamu karena besok penerbangan aku pagi pasti ga bisa sekedar mampir ke rumah kamu"

"Kelana kita udah selesai,jawaban aku tetap enggak,kita ga perlu ketemu dan aku ga mau antar kamu ke bandara"

Setelah mengatakan itu Nata memutuskan sambungan teleponya,ia segera keluar kamar untuk menemui ibunya. "Ibu kalau Kelana datang bilang aja aku lagi sakit dan udah tidur"

Ibunya yang sedang mengisi rapot muridnya kini menatap Nata "Dari kemarin kamu bilang kalau Kelana datang,kalau Kelana datang tapi nyatanya Kelana tidak datang kan,sebenarnya kamu sedang berharap atau apasih Natalia"

Nata menundukan kepala,ia malu dengan ibunya yang tau tentang hubunganya dengan Kelana yang sudah berakhir "Tau lah bu,Nata pusing"Lalu Nata meninggalkan kamar ibunya.

Sesampainya di kamarnya Nata memutuskan untuk tidur tapi ia tidak bisa sampai tengah malam suara motor terdengar,ia tau itu suara motor Kelana,Nata bangun untuk melihat jendela,dari sini ia melihat Kelana menuggu di depan gerbang sampai tak lama ibunya keluar menghampiri Kelana.Mereka berbincang sebentar sambil tertawa,Nata melihatnya,melihat senyuman paling manis itu ditambah Kelana memakai jas malam ini membuatnya terlihat tambah tampan.

Seetelah menyerahkan paper bag ke ibunya,Kelana pamit menyalami ibunya lalu pergi mengendarai motor.Pintu kamar Nata terketuk "Nata ada titipan dari Kelana ini,kamu udah tidur?"

Nata tak menjawab hingga ibunya berhenti memanggil,Nata kembali ke kasurnya memejamkan mata,berharap ia benar-benar bisa tertidur kali ini.

**

Pagi hari Nata bangun untuk sarapan lalu ibunya langsung memberikan paper bag kecil yang semalem ia lihat.

"Semalam Kelana benar-benar datang,dia pamit dengan ibu harusnya dia juga pamit dengan kamu tapi kamu terlalu egois dengan ga mau menemuinya"Mendengar ibunya bercerita Nata tetap bungkam.

"Kelana baik banget ya Nata,ia berterimakasih sama ibu karena selama ini Kelana seperti mendapatkan kasih sayang dari ibu,ibu juga senang karena seperti punya anak laki-laki."

"Nata-nata kamu benar-benar rumit seperti ayahmu,kasian Kelana memang dari awal harusnya Kelana menjadi anak ibu saja. Hatinya luas banget bisa bertahan lama dengan putri ibu yang luar biasa ini"Ibunya mengelus kepala Nata.

Nata jadi bete sendiri lalu ia mengambil paper bag itu dan membawanya ke kamar dan ia tidak jadi sarapan.

Nata membuka paper bag itu hanya ada sapu tangan dan sebuah surat,dengan perasaan campur aduk Nata membacanya.

Untuk yang tersayang,Natalia

Banyak banget sebenarnya yang ingin aku katakan ke kamu Natalia,tapi kamu tau aku tidak pernah pandai menulis,sejuta kata yang ingin aku katakan ke kamu hilang begitu saja tidak bisa aku tuliskan di dalam surat ini,seribu maaf apa cukup untuk kamu bisa memaafkan aku?maaf hari itu aku egois tidak membiarkan kamu untuk berfikir dan malah memutuskan hubungan kita.

Nata aku mau bilang tunggu aku tapi aku tidak bisa berjanji akan kembali,jadi jangan pernah sedikitpun terfikir untuk menungguku ya,hiduplah dengan bahagia Natalia,aku serahkan hati yang sudah kamu berikan ke aku,terimalah hati lain yang mau menjaga hatimu,oke?

Aku memberikan sapu tangan itu untuk mengelap es krim yang kerap kali kamu tumpahkan.Pakai sapu tangan itu ya Nata,karena mulai hari ini aku tidak bisa lagi membantumu mengelap setiap kali kamu akan makan es krim.

Kelana  

Dunia Kelana [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang