Ini nih, ini yang gak disukai Junkyu ketika dia menjadi murid kebanggaan para guru, males buat jadi pinter tapi mau dibegoin malah makin pinter.
Padahal semalem dia sengaja maen game di gadget sampai larut dan gak belajar takut dia jadi sorotan, tapi kenapa pas hari ini soalnya malah kelewat gampang Junkyu mau ngisi asal aja dia bingung, pokoknya yang dia pikir itu jawaban bener fix itu harus dihindarin.
Dan ajaibnya pas koreksi acak dia dapet nilai mendekati sempurna, Junkyu mengacak rambutnya kesal.
"Kenapa gue harus dapet gede si anjir." umpat Junkyu
Haechan menatap temannya tidak percaya, ini si Junkyu mau ngehina dia apa be gimana? Ya pasalnya dia dapet remedial dong padahal udah belajar susah payah semalem. Tapi malah Junkyu yang ngamok gak mau nilai gede, emang Junkyu sialan.
"Orang mah bersyukur dapet gede, lah gue mau sesusah apapun gue belajar nih liat! Nilai gue gak gede gede malah kudu ikut remedi lagi." Haechan berdecak ia menatap kagum kertas jawaban Junkyu yang berada di samping kertasnya
Akhirnya ia berandai andai "Andai gue bisa sepinter lo Kyu, mungkin emak gue dirumah gak bakal nya bet gue pake omelannya kali ya."
Junkyu mencubit lengan Haechan, "Gue malah gak mau jadi sorotan guru bego! Kan pengen gitu sesekali dipanggil ruang beka."
Haechan membalas perlakuan Junkyu dengan mengetuk kepala sang empu menggunakan buku di depannya, "Otak lo konslet anying, naon sia, orang mah pengen banget ngindarin beka ini malah pengen. Kunaon?"
"Sakit cuk, dahlah pengen ke wece aja pen boker, bhay."
Sedangkan Haechan menyayangkan kelakuan Junkyu berbeda dengan otaknya, kasian aja.
"Kim Junkyu, sebentar!"
Junkyu menoleh "Iya pak?"
"Bantuin bapak antar buku buku bapak ke ruang guru, bapak mau ke ruang TU sebentar."
Junkyu mengelak, "Pak saya kebelet pengen BAB bapak mau saya bocor disini."
"Sebentar saja Junkyu,"
Junkyu menoleh teman kelasnya yang tiba tiba malah jadi ngalihin pandangan dari dirinya, "Sialan banget punya kelas gak guna." gumamnya
"Oke."
Junkyu berjalan santai, sebenernya ke toilet cuma alibi dia, doi pengen bolos dikit jam aja. Eh tapi malah di suruh ke ruang guru.
Selesai ke ruang guru ia bergegas ke toilet sebelum dipanggil guru yang lainnya.
"Akhhh shh—sakit, Soo—soobin lepash—akhh."
Ia berhenti kala mendengar suara familiar di telinga nya, ia melihat papan untuk mengetahui ini ruang apa.
'Ruang musik'
Junkyu mengerucutkan bibirnya mendekatkan telinganya pada pintu berusaha menguping kejadian di di dalem.
"Kita udah gak ada hubungan apa apa lagi, aku mohon jangan ganggu aku."
Kok kayak kenal — batinnya
"Aku gak akan ganggu kamu kalau kamu gak berhubungan sama cowok culun kayak dia!!"
'Plakk'
Wah mantep ditampar — junkyu menutup mulutnya tak percaya tanpa mengubah posisinya sedikit pun.
"Jaga ucapan kamu Choi Soobin!! Dia lebih baik daripada kamu."
"LIA!!!"
Junkyu membulatkan matanya ia menggertak giginya tak percaya.
'Gubrak'
Suara terbenturnya barang.
"Lia!!" pekik Junkyu, ia mendobrak kasar pintu yang membelakanginya
Ia menghampiri Lia yang tersungkur di dekat lemari
"Setan lo bajingan!!" Junkyu memukul lalu menendangnya keluar dengan alibi akan melaporkan semua kejadian ke guru karna dia sudah merekamnya, padahl gak sama sekali. Emang Kim Junkyu doang.
"Ayo aku bawa ke uks." Junkyu lebih dingin dari biasanya ia membopoh Lia untuk ke uks
Lia melirik Junkyu
"Tolong rahasiain ini dari siapapun.""Hm."
"Junkyu."
"Won, tolong obatin ya. Gue mau ke kelas." pamit Junkyu
Lia menjegat tangan Junkyu tapi malah dilepas oleh Junkyu
"Gws."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta ala Kim Junkyu
FanfictionJunkyu berbeda dengan pria lain, ia mendekati seorang gadis yang berperawakan cantik. Junkyu mengejar gadis itu dengan penuh kepercayaan melalui tampangnya. entah bisa memungkinkan gadis tersebut mencintainya atau tidak, kisahnya akan terkuak disini...