This Curse Is Just Awesome

6-10

Bab 6
Wow."

Sambil mendorong mangkuk, Chen Yu dan Ge You berbaring di kursi makan, "Aku tidak makan lagi."

"Itu bagus." Chen Siwen di samping segera mengambil iga yang tidak dimakan di mangkuk Chen Yu, menjulurkan lidah merah mudanya dan menjilatnya: "Aku menjilatnya, milikku."

Chen Yu: "..."

[Kerusakan psikologis: roh +4]

“Jangan bikin masalah!” Ibu Chen mengetuk sumpit dengan tidak puas, lalu memandang Chen Yu: “Makanannya tidak benar?”

"Tidak." Chen Yu menoleh dan melihat malam di luar jendela, merasa tidak bisa dicintai: "Aku tiba-tiba menemukan bahwa aku tidak lapar sama sekali ..."

"Apakah kamu makan di sekolah?"

"Tidak. Hanya tidak lapar."

Ibu Chen ragu-ragu dan bertanya: "Apakah ada sesuatu dalam pikiran saya?"

“Pasti ada sesuatu dalam pikiranku.” Chen Siwen mengisap noda minyak di jari telunjuknya dan menyeringai: “Ada satu bulan tersisa untuk ujian masuk perguruan tinggi. Dengan kemampuannya yang terbaik di kelas bimbingan sekolah dasar, itu normal untuk tidak makan. "

Chen Yu: "..."

[Kerusakan psikologis: Spirit +1]

Chen Siwen: "Bagaimanapun juga, ujian masuk perguruan tinggi akan diadakan di arena, dan itu memalukan untuk dihempaskan oleh banyak orang. Mulai sekarang, saya mungkin akan dirawat di rumah sakit terlebih dahulu."

[Kerusakan psikologis: roh +3]

Chen Siwen: "Dan saya mendengar bahwa banyak hewan kehilangan nafsu makan sebelum mati."

[Kerusakan psikologis: Spirit +5]

Chen Siwen: "Ingatlah, Saudaraku, ujian masuk perguruan tinggi bukanlah satu-satunya jalan keluar. Ketika Anda memasuki masyarakat dan ditangkap oleh polisi, Anda dapat mengaku."

[Kerusakan psikologis: semangat +7]

Chen Siwen: "Tapi adikku tetap menyarankanmu untuk makan lebih banyak, makan gratis, dan tidak ada salahnya dipukuli di atas ring."

[Kerusakan psikologis: roh +3]

Chen Siwen: "Kuncinya adalah ketika lawan memukul Anda, tinju lawan tidak akan melukai. Batu loncatan terlalu keras untuk membuat orang merespons."

[Kerusakan psikologis: Spirit +11]

Ibu Chen tidak bisa menahannya: "Chen Siwen! Kamu bisa tutup mulut!"

Chen Siwen mengangguk: "Ya."

"..." Chen Yu terengah-engah dengan lubang hidung yang tebal: "Biarkan dia berkata! Dia adalah motivasi kuat saya!"

“Tidak lebih, tidak ada kata-kata.” Chen Siwen melambaikan tangannya, menelan daging, mengunyah dan mengeluarkan kotak hadiah dari bawah meja, dan membagikannya: “Ini dia.”

"Apa ini?"

"Hadiah kecil untukmu."

"Ya? Apakah kamu masih akan memberiku hadiah?" Chen Yu dengan tegas menyerahkan hadiah itu kepada ibu Chen: "Bu, aku memberikannya kepadamu."

Ibu Chen: "... Anakku benar-benar berbakti."

Chen Yu: "Tentu saja. Ngomong-ngomong, berhati-hatilah saat membongkar. Mungkin itu bom awan."

Chen Siwen memutar matanya: "Bersikaplah baik terhadap hati dan paru-paru keledai ..."

“Jangan terlalu merindukan adikmu.” Ibu Chen mengajarkan: “Betapapun buruknya itu, aku tidak bisa mengirimimu bom.”