Manusia Aneh.2

10 2 0
                                    

Sudah satu bulan sejak Dani dan Tania merubah status mereka menjadi 'pacar'. Belum ada yang mengetahui bahwa mereka berdua berpacaran kecuali Ica. Tania terpaksa memberi tahu Ica tentang hubungannya dengan Dani karena notifikasi sialan dari manusia aneh itu.

Flashback On

"Aduuhh hape gue kemana ya, Al? Kok ga ada sih." Ucap Ica frustasi.

Ia tidak bisa menemukan ponselnya dimanapun, padahal tadi pagi ia membawanya. Kini saat ingin mencari dokumen sekolah yang ia simpan di ponselnya, ia baru menyadari bahwa ponselnya tidak ada.

"Coba pinjem dong sini hape lu, aduuhh mana di hape gue data penting semua lagi."

"OH IYAAA!!! BELOM DI BACK UP KE EMAIL GUE, HUWAAAAA GIMANA DONG ALYAAAAAAAA." Ica malah menangis, tangisannya pecah.

Ica tidak peduli jika ponselnya hilang, karena ia bisa membelinya lagi. Tapi data diponsel? Ah, itu adalah sesuatu yang sangat penting apalagi kita lupa mencadangkannya ke perangkat lain. Semua akan hilang permanen.

Tania memberikan ponselnya kepada Ica yang kini sudah berderai air mata, Ica benar-benar menangis sesegukan. Oh ayolah, itu adalah handphone hadiah karena ia berhasil menjadi juara kelas, dan ponsel itu adalah hadiah dari ayahnya + banyak data penting disana.

Tania mencari ke kantin, barangkali ponsel Ica tertinggal di kantin, karena walau masih terbilang baru berteman dengan Ica, Tania sudah hafal akan perilaku temannya itu, makan sambil main handphone.

Ica masih berkutat di kelas dengan ponsel Tania, teman-teman yang lain pun turut membantu mencarikan.

"Hal-

"WOE LO NGAMBIL HAPE GUE YA?! BALIKKIN SINI ANJIR, GUE LAPORIN POLISI LO UDAH NYOLONG HAPE ANAK SEKOLAH!" Ucap Ica marah-marah, ia sudah menahan emosi sejak tadi.

Ia benar-benar terkejut saat ada yang menjawab teleponnya, itu berarti ponsel Ica sudah berpindah tangan.

"HEH KAMU PULANG NANTI MAMAH EMPOS YA PAHANYA. INI MAMAH!"

"M-mamah?" Ucap Ica tak percaya. Teman-teman yang lain turut mendengarkan secara seksama.

"HAPE KAMU TADI KETINGGALAN DI MEJA MAKAN, KAMU LUPA BAWA ABIS SARAPAN TADI. MAKANYA PUNYA OTAK DIBUAT MIKIR, DIINGET-INGET. INI MALAH TERIAK-TERIAK MARAH-MARAH."

Ica tersentak, layar ponselnya mati, orang diseberang sana telah mematikan sepihak panggilan teleponnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah ibunya sendiri.

Ia nyengir kuda kepada teman-teman kelasnya. "Makasih gengs, ternyata gue emang ga bawa hape. Haha." Tawanya canggung yang ditanggapi kesal oleh teman-temannya.

Ting!

Ada notifikasi masuk.

Manusia aneh?-Ica

Manusia Aneh♡ : Mau jajan apa? Aku lagi di kantin nih.

Kening Ica berkerut, Alya punya pacar? Batinnya.

"Gue ga nemu tuh hape, lu ketemu ga?" Suara Tania menginterupsi Ica untuk langsung mematikan layar ponsel milik Tania.

"Ternyata gua emang gak bawa hape, Al." Ucap Ica tertawa garing sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia memberikan ponsel itu sang empunya, Tania hanya melengos dan memutar bola matanya malas.

"Hhmmm, manusia aneh tuh siapa, Al?" Tanya Ica sembari menggoda.

Tania yang ditanya begitu langsung kaku, gelagapan dan salah tingkah sendiri. Ica yang melihat gelagat itu langsung paham akan situasi ini.

He is ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang