BEFORE ANYONE ELSE | SUSÉ

BAE • 01

A/N: Tidak disarankan baper karena hanya fanfiction, jika terjadi kebaperan bukan salah author. Harap cek gula darah sebelum membaca cerita ini, jika terjadi lonjakan kadar gula tentu juga bukan salah author. Selamat membaca cerita kapal selingan dari playersé shipper.

-

'Can we always be this close forever and ever? Take me out, and take me home, you're my lover'

-

Seorang gadis berjalan dengan gontai memasuki sebuah gedung apartemen yang menjulang tinggi ke atas langit, tangan kanannya memijat tengkuknya yang terasa sangat kaku sedangkan tangan kirinya sibuk menarik koper berukuran sedang. Saat sudah memasuki elevator, tangannya dengan cepat menekan angka 11, apartemennya ada dilantai itu, dia sudah tidak sabar membaringkan tubuh lelahnya diatas ranjang yang sudah empat hari tidak dia sentuh.

Kakinya melangkah keluar dari elevator, berjalan mendekati sebuah pintu di ujung lorong, malam yang sudah sangat larut membuat suasana disana sedikit mengerikan karena tidak ada suara terdengar kecuali suara derap langkahnya sendiri, walaupun begitu gadis ini sama sekali tidak merasa takut, rasa lelah yang mendominasi membuat dia tidak merasakan hal lain lagi.

Setelah menekan angka password pada pintu apartemen, dia segera masuk dengan perlahan karena tidak ingin mengganggu orang yang juga tinggal bersamanya. Perlahan meletakkan heels-nya di rak yang sudah disediakan di dekat pintu. Tidak ada lampu yang menyala kecuali lampu kecil di pintu masuk yang memang otomatis menyala jika ada yang masuk.

Dia berjalan masuk tanpa berniat menyalakan lampu yang ada di ruang utama, kakinya lebih memilih membawanya masuk ke dalam kamar dengan sangat perlahan, karena dia tahu orang yang paling dia rindukan saat ini sedang terlelap diatas ranjang. Dan benar saja ketika dia masuk hal yang pertama menarik perhatiannya adalah seseorang yang dibalut selimut tebal diatas ranjang, tanpa sadar sudut bibirnya terangkat keatas melihat itu.

Kamar yang hanya diterangi lampu tidur disamping ranjang membuat pandangannya remang-remang, itu tidak masalah. Dia tahu kalau kekasihnya itu sengaja tidak mematikannya karena tahu dia akan pulang.