Chapter 1

811 111 7
                                    

"Jihyo, dipanggil kak Daniel tuh!"

Jihyo menoleh pada Sejeong, teman sekelasnya."Kak Daniel ada dimana?"

"Biasa. Di Lapangan basket mungkin."

Setelah itu, Jihyo langsung berlalu pergi menuju tempat basecamp bangtan untuk menemui Kak Daniel, kekasihnya.

Iya. Sudah setahun ini sejak Kak Daniel menembaknya di lapangan sekolah, di hadapan banyak orang. Ah mengingat itu membuat Jihyo tidak bisa menahan senyumnya. Sungguh kenangan yang manis.

Melihat Daniel yang sedang bermain basket membuat Jihyo menarik sudut bibirnya. Namun, saat ingin menghampiri langkahnya terhenti melihat seorang perempuan yang tak ia kenali berlari dan memeluk tubuh kekasihnya.

Dan yang lebih membuat Jihyo kaget, Daniel sama sekali tak menolak saat perempuan itu memeluknya. Daniel terlihat senang sekali dan membalas pelukan membuat siapa saja menyangka bahwa mereka sepasang kekasih.

Jihyo mengusap air matanya lalu menghampiri kedua orang yang masih berpelukan.

"Kak Daniel!"

Daniel menoleh kaget pada Jihyo dan langsung menjauhkan dirinya dari Nancy."Ji, kamu-"

"Dia siapa kakak? Kenapa kalian pelukan di belakang Jihyo?"Tanya Jihyo dengan kedua matanya yang masih berkaca-kaca.

"Lah lo sendiri siapa?"Sahut Nancy menatap Jihyo sinis dari atas sampai bawah.

"Aku pacar kak Daniel. Kak Nancy bukan siapa-siapa kak Daniel kan? Oh apa Kak Nancy suka sama kak Daniel?"

Nancy menarik sudut bibirnya,"Kalau iya kenapa? Lo mau relain Daniel buat gue?"Tanyanya membuat Daniel menatapnya kesal.

"Lo apaan sih. Pergi sana. Jangan ganggu pacar gue!"Usir Daniel.

"Oke."

Sebelum pergi, Nancy mencium pipi Daniel di hadapan Jihyo. Cewek itu mengeratkan cengkramannya pada blazer kampusnya. Setelah Nancy benar-benar pergi, Jihyo mendongak menatap Daniel yang tampak biasa saja.

Apa Daniel tak berpikir Jihyo akan cemburu atas tindakan Nancy tadi?

"Kamu ngapain disini Ji?"

"Bukannya kamu yang panggil aku?"

"Oh iya. Aku mau ngasih tau, aku gak bisa nganter kamu pulang. Aku ada janji sama Nancy."

Lihat sendiri kan? Sekarang Daniel lebih mementingkan Nancy dibandingkan kekasihnya sendiri.

"Nancy siapa kamu sih sebenernya?"

"Temen."

"Kalau temen, kenapa sikap kalian bukan seperti teman pada umumnya?"

"Ah perasaan kamu aja kali."Balas Daniel santai lalu melemparkan bola ke dalam ring.

Jihyo menarik nafasnya dalam-dalam sebelum berbicara. Mungkin ini keputusan yang tepat.

"Daniel, aku mau putus."

Daniel menoleh,"Cuma gara-gara Nancy kamu mau kita putus, Ji? Kamu gak percaya sama aku?"

Jihyo tersenyum tipis,"Aku percaya. Cuma sekarang aja kamu lebih mementingkan Nancy daripada aku. Aku gak mau posisiku semakin tersingkirkan. Jadi, sebelum terlambat lebih baik kita putus."

Daniel mengepalkan kedua tangannya erat.

"Kalau kamu mau kita putus, ok. Kita selesai."Setelah mengatakan itu Daniel langsung meninggalkan Jihyo di lapangan tersebut.

Jihyo menunduk dan tak lama isakan kecil pun terdengar. Jihyo menutup wajahnya.

Tak jauh dari tempat Jihyo berdiri, seorang lelaki memandanginya dengan tangan terkepal. Tangannya benar-benar gatal ingin menghajar lelaki yang sudah membuat gadisnya menangis.

[JS 2] Oh My Baby! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang