CINTA SEPIHAK II

56 13 1
                                    


NOW PLAYING : SUATU SAAT NANTI-HANIN DHIYA

SELAMAT MENIKMATI CERITA CINTA CACA

***

    Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling banyak di senangi hampir seluruh murid. alasanya mungkin karena mereka tidak harus terus menatap papan tulis yang terasa membosankan. atau bisa sedikit bersantai menikmati udara diluar.

Namun tidak bagi Caca. olahraga adalah pelajaran yang paling sangat amat dia benci. sudah capek, panas, gerah. belum lagi kalau harus berbagi kelompok, hampir tidak ada yang mau memasukkan Caca kedalam kelompok mereka, menyedihkan.

Prritt

Suara peluit dari pak Agung menandakan permainan basket antara murid cowok berakhir.

Angkasa mengusak-usak rambutnya yang basah menggunakan tangan, menyisir rambutnya kebelakang. dari pelipis matanya keringat turun membasahi wajahnya yang begitu tegas. dia menyeka keringatnya dengan kaos, membuat kaosnya terangkat dan menunjukan sedikit perutnya.

Mata Caca mengerjap-erjap melihat betapa indahnya pemandangan yang di sajikan.
namun itu tidak berlangsung lama saat Monica berjalan kearah Angkasa.

"kasa capek banget ya, ini diminum dulu,
aku beliin khusus buat kamu loh,"kata Monica menyodorkan sebotol air mineral pada angkasa.

Monica mengelap pipi angkasa lembut dengan handuk miliknya"aduh kasian banget sih sampe keringetan begini".

Bukanya jawaban lembut yang Monica dapat, Angkasa malah menepis tanganya kasar"brisik."

Caca hampir mencuatkan tawanya saat melihat raut wajah Monica yang berubah menjadi merah karna kesal.

"sekarang bapak bakal bagi tim cewek,
yang cewek siap-siap."interupsi pak Agung
"yang bapak sebut maju ke depan."

Satu persatu murid cewek yang pak Agung panggil maju kedepan. bahkan Riri satu-
satunya teman Caca sudah mendapatkan kelompoknya, bersama Ghisel, kini tersisa Caca dan Jihan. semoga saja caca bisa kelompokan dengan Riri, walau ada Ghisel setidaknya dia tidak kelompokan sama Monica dan Putri.

"Jihan kamu masuk kelompok Ghisel,"
perintah pak Agung.

Dengan begitu berarti Caca masuk kedalam tim Monica.

Monica mengayunkan tanganya keatas.

"iya kenapa Monica?"

"pak kita boleh tukeran pemain ga?"

"emangnya kenapa?"tanya pak Agung balik.

"si Caca ga bisa main basket pak, dia juga gampang jatoh nanti saya yang repot pak," jelas Monica.

"yaudah kamu kelompoknya sendirian aja."

"kok----"

"gaada yang boleh ganti kelompok, suka ga suka bapak ga peduli, pokoknya ga boleh ada yang protes, ngerti!"tegas pak Agung.

"ngerti pak,"jawab murid cewek bersamaan.

Prittt

Suara peluit menandankan permainan di mulai. Ghisel melempar bolaya keatas, lalu cepat-cepat di ambil oleh Monica.

Tidak seperti permainan bola basket anak-
anak cowok yang penuh strategi dan cukup rapih.

anak-anak cewek malah ribut dan berlarian sesuka hati mereka. belum lagi acara tarik menarik seragam dan rambut yang membuat jengkel. dan mereka juga lebih banyak berteriak heboh daripada mencoba memasukkan bolanya kedalam ring.

Hi,cacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang