6. KETAHUAN

23.5K 352 115
                                    

Haiiiii. Kita sudah ada di part 5 aja.

Tetap tersenyum ya?
Tetap jadi salah satu yang berguna, dan jangan pernah berpikir untuk menjadi jahat.

Happy reading dear....

Revisi 15 oktober 2024.

******

6. KETAHUAN

           Sudah hampir sebulan, hidup Aluna berjalan seperti pada umumnya, sudah tidak ada pembullyan maupun hinaan. Hidupnya terlihat lebih baik setelah kejadian naas yang menimpanya. Namun, pagi ini Aluna tengah terbaring di brankar UKS. Gadis dengan kecamatan besar itu nampak pucat serta mual. Aluna sudah di berikan semangkuk bubur ayam dan juga teh hangat tawar oleh anggota UKS yang tengah bertugas.

"Kamu yakin gapapa Na?" Tanya Amel, gadis yang tengah bertugas menjaga Aluna.

Aluna hanya menjawab dengan anggukan, gadis itu enggan menyentuh bubur yang sudah ada di depannya sejak tadi. Amel yang dari tadi melihat Aluna hanya diam menatap bubur, tangannya gatal ingin menyuapi Aluna.

"Na, kamu pucat sekali. Apa kamu izin aja hari ini pulang? Aku mintain surat izin aja ya?" Gadis dengan kepang kuda menatap Aluna dengan kasian.

"Emang bisa Mel?" Tanyanya. Jujur Aluna sama sekali tidak kuat, kepalanya benar benar sakit dan perutnya terus menerus membuatnya mual.

"Bisa kok, kamu tunggu sebentar ya"

Setelah kepergian Amel, Aluna kembali ke toilet membuang semua rasa mualnya. Tak selang beberapa lama, Amel datang bersama satpam sekolah. Gadis itu sudah membawa semua barang milik Aluna.

"Sini Na, aku bantu kamu jalan" Amel menuntun Aluna keluar dari UKS menuju halaman depan sekolah, di sana sudah ada mobil pribadi pihak sekolah yang akan sigap mengantar Aluna ke rumahnya. Itu semua sudah jadi fasilitas anak-anak yang bersekolah Di SMA Nusa Bangsa.

Jarak lima belas metar, Aluna melihat Elang, Fandi dan Denis. Ke tiga pria itu sepertinya hendak ke kantin. Namun yang tidak di sangka sangka, Aluna sangat mual melihat ke arah Elang, padahal jarak antara mereka tidak terlalu dekat.

"Tuh anak mual liat gua?" Tanya Elang nyaris tidak percaya melihat Aluna yang menutup hidung saat melewati mereka.

"Kaya ibu hamil aja" ucap Fandi cuek, pria itu bersalam ria ala pria kepada beberapa teman nya.

Sedangkan Elang yang mendengar itu langsung berpikir yang tidak tidak. Bagaimana jika benar Aluna hamil? Apa yang akan terjadi bila gadis itu benar hamil?

*****

Elang menoleh kearah Fandi, pria itu sudah berulang kali membeli pesanan aneh yang Elang pesan. Tidak ada kata terkecuali, semua yang Elang pinta tidak sesuai dengan kemauan pria itu. Fandi berkali kali menghela nafas menahan sabar menghadapi Elang.

"Lo minta yang kaya mana sih?" Kesabaran Fandi benar benar sudah ada di titik paling sabar. Pria itu berharap Denis segera menyusul ke apartemen Elang.

"Gua minta bubur tapi gak pake bubur" ucap Elang menatap malas ke arah Fandi.

"Mana ada bubur tanpa bubur, kalo tanpa ayam baru ada!" Ketus Fandi, pria itu melihat tiga mangkuk bubur yang salah menurut Elang.

KISAH ALUNA (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang