23. MOVIE NIGHT

8K 243 66
                                    

23. MOVIE NIGHT

          Pagi itu, cahaya matahari memancar melalui jendela, menerangi ruang tamu rumah Bu Yuli. Aluna, yang sedang mengandung delapan bulan, duduk nyaman di sofa dengan perut yang sudah membesar. Wajahnya berseri-seri, tapi matahari tidak bisa menyembunyikan kelelahan yang terukir di wajahnya.

Bu Yuli, mertuanya yang bijak dan peduli, duduk di sebelahnya dengan senyum hangat. "Aluna, kehamilan adalah proses yang indah dan menantang," katanya, matanya penuh perhatian. "Kamu harus selalu menjaga kesehatan dan mentalmu."

Aluna mengangguk, merasa beruntung memiliki mertua seperti Bu Yuli. "Terima kasih, Ma. Aku merasakan banyak perubahan dalam diriku," jawabnya dengan lembut.

Bu Yuli memegang tangan Aluna. "Saranku, Aluna, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan. Kamu tidak sendirian. Elang dan keluarga akan selalu mendukungmu." Suaranya penuh kasih sayang dan pengalaman.

Aluna tersenyum, merasa lega. "Aku sangat berterima kasih." Dia merasa bersemangat untuk menjadi ibu yang baik.

Bu Yuli melanjutkan, "Kehamilan juga mempengaruhi hubungan suami-istri. Jangan lupa untuk berkomunikasi dan memahami perasaan masing-masing." Ujar Bu Yuli

Aluna nampak diam, sebelum sebuah pertanyaan yang selama ini ingin ia tanyakan langsung dengan ibu mertuanya.

"Bagaimana pengalaman Mama saat mengandung Elang, Ma?" tanyanya dengan rasa ingin tahu.

Bu Yuli tersenyum, mengenang masa lalu. "Mama mengalami kesulitan, tapi Papa selalu mendukung. Kami berdua saling menjaga dan mencintai." Matanya bersinar dengan kenangan indah.

Bu Yuli menambahkan, "Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental, Aluna. Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan beristirahatlah yang cukup." Dia menatap Aluna dengan penuh perhatian.

****

Di lain waktu, Pak Rangga menunjukkan desain proyek "Kota Hijau" kepada Elang di ruang kerjanya.

"Kota Hijau akan menjadi contoh pengembangan kota yang ramah lingkungan di Jakarta. Kami akan menggunakan teknologi hijau dan energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan."

Elang terkesan dengan visi ayahnya. "Proyek ini sangat penting untuk masa depan Jakarta, Pah. Bagaimana konsepnya?" tanyanya dengan rasa ingin tahu.

Pak Rangga tersenyum. "Kota Hijau akan memiliki beberapa komponen utama, seperti pengembangan gedung hijau, sistem transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan limbah yang efektif. Kami juga akan membuat taman kota dan ruang hijau untuk meningkatkan kualitas hidup warga."

Elang mengangguk, memahami besarnya proyek tersebut. "El siap membantu, Pah. Bagaimana rencana keuangan dan waktu pelaksanaan?"

Pak Rangga membuka folder proyek. "Kita memiliki anggaran sebesar Rp 500 miliar dan waktu pelaksanaan selama 2 tahun. Kita akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan lembaga pemerintah untuk mewujudkan proyek ini."

Elang terkesan dengan perencanaan yang matang. "El percaya kita bisa mewujudkan Kota Hijau, Pah"

Pak Rangga tersenyum. "Papa percaya kamu, Elang. Mari kita wujudkan visi ini bersama."

KISAH ALUNA (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang